title cover

title cover

Wednesday, January 12, 2011

Headline News 12.01.11

AS & GLOBAL :
 

. Saham]saham energi menyokong kinerja Dow Jones dan S&P500 untuk mengakhiri pelemahan beruntun dalam 3]sesi terakhir, meskipun investor
mengalami kekhawatiran akan ancaman kenaikan bahan bakar yang potensial melemahkan pertumbuhan ekonomi. Laporan earning dari perusahaanperusahaan
kecil termasuk Lennar homebuilder dan Sears Holdings, turut mendukung kinerja bursa namun volume perdagangan masih rendah dan
memunculkan pertanyaan tentang keberlanjutan rally bursa untuk jangka panjang. Alcoa Inc membukukan laba kuartalan yang melampaui ekspektasi
meskipun saham produsen aluminium tersebut turun 1% pada sesi Selasa 11 Januari. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 34,43 poin atau 0,30% ke
11,671.88, indeks S&P500 <. SPX> naik 4,73 poin atau 0,37% ke 1,274.48 dan Nasdaq <. IXIC> naik 9,03 poin atau 0,33% ke 2,716.83.
 

. Pekan depan menteri]menteri keuangan Eropa dijadwalkan akan membahas peningkatan kapasitas pinjaman efektif untuk dana penyelamatan
keuangan Uni]Eropa, menyusul penolakan bailout dari pemerintah Portugal. Sementara itu Jepang, mengikuti jejak Cina, berjanji akan membeli
obligasi zona euro bulan ini untuk membantu stabil mata uang tunggal eropa tersebut.
 

. Euro berhasil menguat dari pelemahan tajamnya yang telah berlangsung dalam 5]sesi terakhir, seiring adanya spekulasi pejabat zona euro dapat
meningkatkan kapasitas kredit efektif dana penyelamatan blok dan adanya peningkatan pembelian obligasi Portugal oleh Bank Sentral Eropa ] ECB.
Euro naik mendekati level 1,30 pada akhir sesi New York meskipun analis memperingatkan euro masih potensial tren penurunan akibat besarnya
kekhawatiran atas jadwal penerbitan obligasi oleh negara]negara Eropa pekan ini. Euro tercatat naik 0,2% ke 1,2980 <EUR=>. Kinerja euro akan
mendapat sebuah tes penting pada sesi Rabu 12 Januari dimana Portugal dijadwalkan akan melelang obligasi senilai 1,25 miliar euro yang akan
memberikan sinyal apakah negara tersebut akan mampu menggalang dana di pasar obligasi atau akan terpaksa mendapatkan bailout.
 

. Dollar AS naik 0,6% ke 83,22 yen <JPY=> seiring optimisme akan ekonomi AS akhir]akhir ini yang membantu mengangkat imbal hasil obligasi.
Sementara itu Swiss franc berlanjut melemah terhadap dollar AS akibat meningkatnya kekhawatiran tentang dampak dari penguatan nilai tukar franc
pada perekonomian domestik. Dollar tercatat naik 0.57% terhadap Swiss franc kelevel tertinggi dalam satu bulan terakhir di 0,9785 franc.
 

. Harga emas dunia naik mengiringi kenaikan harga minyak dunia seiring semakin besarnya kekhawatiran atas krisis utang Uni]Eropa yang menaikkan
minat beli pada aset safe haven. Harga spot emas <XAU=> naik 0,6% ke 1,382.90 USD per troy ounce. Harga perak <XAG=> naik 1,7% ke 29,54 USD per
ounce. Penurunan harga emas akhir]akhir ini telah mendorong permintaan fisik di India dan Cina, dimana konsumen mulai memborong emas
menjelang Tahun Baru Imlek awal Februari, mendorong naiknya premi untuk emas batangan ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir.
 

. Harga minyak AS melonjak 2% diatas 91.33 USD per barel menyusul ditutupnya dua ladang minyak di Laut Utara memicu kekhawatiran akan pasokan
minyak setelah adanya penutupan pipa utama minyak mentah di Alaska. Dukungan bagi kinerja minyak lebih lanjut berasal dari perkiraan naiknya
heating oil dari the Northeast AS yang merupakan pasar heating oil terbesar dunia yang mulai mempersiapkan adanya badai salju. Harga minyak
mentah AS untuk pengiriman Februari <CLc1> naik 1,86 USD di 91,11 USD per barel.
 

. Outlook (Rabu, 12/Jan./2011): Bursa saham Asia kemungkinan akan dibuka positif ditopang menguatnya bursa saham global ditopang laporan earning
yang solid dan didukung juga oleh komentar positif dari brokerage, sementara investor masih menunggu hasil dari penerbitan obligasi di zona euro.
Sinyal bahwa Eropa masih berjuang untuk mengatasi masalah fiskal diperkirakan masih akan mendasari minat investor pada emas sebagai alternatif
investasi, setelah logam mulia tersebut sempat anjlok pekan lalu dalam performa mingguan terburuk sejak Mei seiring peningkatan data ekonomi AS.

No comments:

Post a Comment