title cover

title cover

Monday, January 17, 2011

Headline News 17.01.11

US & GLOBAL
 

• Penguatan saham‐saham perbankan berhasil mengangkat kinerja indeks S&P500 yang mencatat kenaikan 7‐pekan berturut‐turut menyusul laporan keuangan
JPMorgan yang menggembirakan. Kenaikan saham‐saham keuangan berhasil menutupi laporan data retail sales AS untuk bulan Desember yang dirilis dibawah
perkiraan dan turunnya sentimen konsumen akibat lonjakan harga energi. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 0,47% ke 11,787.38, indeks S&P500 <. SPX> naik 0,74% ke
1,293.24 sementara Nasdaq <. IXIC> naik 0,73% ke 2,755.30. Dalam sepekan terakhir, Dow Jones tercatat naik 1%, S&P500 menguat 1,7% dan Nasdaq naik 1,9%.
 

• Euro mencatat performa mingguan terbaik dalam kurun 1‐1/2 tahun terakhir, dan diperkirakan akan melanjutkan penguatannya dalam sepekan berikutnya sebagai
dampak positif dari kesuksesan lelang obligasi Uni‐Eropa yang meredakan kekhawatiran akan krisis kredit di kawasan tersebut. Euro tercatat menguat 3,8% dalam
sepekan terakhir ke 1,3374, mendekati level key resistance di 1,35. Turut mendukung kinerja euro adalah naiknya jumlah cadangan devisa Cina sebesar 199 miliar USD,
dimana diperkirakan minimal 15 miliar USD akan ditempatkan pada aset‐aset di Eropa untuk menjaga stabilitas alokasi portofolio Beijing.
 

• Harga emas turun 1% pada Jumat akhir pekan lalu mencetak performa dwi‐mingguan terburuk dalam 1‐tahun terakhir setelah langkah pemerintah Cina yang
memperketat rasio modal perbankan sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi. Emas juga terdesak memudarnya permintaan pada aset safe‐haven seiring
menguatnya outlook ekonomi global. Emas biasa digunakan sebagai piranti lindung nilai terhadap inflasi, performa emas mendapat dukungan dari tingkat suku bunga
rendah bank sentral global. Harga spot emas <XAU=> turun % ke 1,359.50 USD per troy ounce. Dalam dua minggu pertama 2011, emas mencatat pelemahan sebesar
4,3%.
 

• Sementara itu harga minyak mentah Brent London naik di atas 99 USD per barel pada Jumat 14 Januari, kenaikan tersebut turut mengangkat harga minyak AS
meskipun China memperketat kredit. Harga minyak ICE Brent crude untuk Februari <LCG1> naik 62 sen kelevel 98,68 USD per barel, penutupan tertinggi sejak 26
September 2008. Sedangkan harga minyak mentah AS untuk pengiriman Februari <CLc1> naik 14 sen atau 0,05% kelevel 91,54 USD per barel.
 

Outlook (Senin ‐ Jumat, 17‐21/Jan./2011) : Dalam sepekan kedepan pelaku pasar akan mengamati serangkaian rilis data dari Cina dan AS yang diperkirakan akan
melengkapi optimisme pelaku pasar pada pemulihan ekonomi global. Namun patut diamati apakah pemulihan ekonomi AS masih terjaga, investor akan memastikan
kondisi tersebut pada rilis data laporan manufaktur dan leading indicator AS, meskipun terdapat ancaman pada masih lemahnya data‐data sektor perumahan.
Sementara itu Cina akan merilis data GDP kuartal keempat 2010, industrial production dan tingkat inflasi.
 

• Sementara itu akan disoroti juga pertemuan menteri‐menteri keuangan Uni‐Eropa untuk meningkatkan besaran dana yang dapat digunakan dalam mekanisme
bantuan bailout. Jika akhirnya tercapai konsensus pada ekspansi the European Financial Stability Facility ataupun disetujuinya paket pembelian kembali obligasi
pemerintahan kawasan Uni‐Eropa dari pasar sekunder, maka faktor‐faktor tersebut akan menambah optimisme pelaku pasar.
 

• Dalam sepekan ini pelaku pasar akan mengamati laporan earning dari perusahaan AS dan Eropa, seperti Goldman Sachs, Morgan Stanley, Bank of America, Citigroup,
General Electric, Wells Fargo dan Google. Jika laporan keuangan perusahaan‐perusahaan tersebut membaik maka akan meningkatkan minat investor pada aset
beresiko. Pasar keuangan AS akan ditutup pada hari Senin sehubungan libur nasional Martin Luther King Jr Day.

No comments:

Post a Comment