title cover

title cover

Tuesday, January 18, 2011

Headline News 18.01.11

US & GLOBAL
 

• Euro melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya menyusul pudarnya harapan akan peningkatan pendanaan untuk bailout kawasan Uni‐
Eropa. Ketidakpastian tentang apakah Jerman akan mendukung peningkatan kapasitas pinjaman efektif dana penyelamatan, yang dikenal sebagai
the European Financial Stability Facility (EFSF), memberikan tekanan pada euro menjelang pertemuan para menteri keuangan zona euro di Brussels
‐ Belgia. Euro terakhir diperdagangkan pada level 1,3290 <EUR=>, turun 0,65% setelah sempat mencetak harga terendah di 1.3243.
 

• Sementara itu pemerintah Spanyol pada hari Senin membatalkan lelang obligasi pada akhir pekan ini dan lebih memilih untuk menerbitkan obligasi
sindikasi, hal tersebut menambah kekhawatiran pada pelaku pasar dan membebani kinerja euro.
 

• Dollar AS tercatat menguat terhadap mata uang utama dunia di level 79,32 <DXY.>, dalam sesi perdagangan dengan volume tipis seiring libur
nasional AS. Dollar AS tercatat turun terhadap yen kelevel 82,60 yen <JPY=>. Yen juga menguat 0.94% terhadap euro ke 109,91 yen <EURJPY=R>.
Sementara itu sterling tercatat menguat kelevel tertinggi selam 8‐pekan terakhir terhadap dollar AS didukung oleh ekspektasi kenaikan suku bunga
menjelang Juni 2011 mendatang.
 

• Harga emas dunia terakhir diperdagangkan di kisaran level 1360 USD per troy ounce, bertahan secara stabil dilevel tersebut setelah anjlok lebih
dari 4% setelah penguatan tajamnya menjelang awal tahun 2011. Pelemahan mana sebelumnya dimotori oleh menguatnya optmisme akan outlook
ekonomi AS dan menguatnya nilai tukar dollar AS yang kemudian berdampak pada penurunan minat terhadap aset berstatus safe‐haven termasuk
emas.
 

• Harga minyak dunia melemah pada perdagangan awal pekan ini setelah adanya jaminan dari petinggi OPEC bahwa suplai minyak dunia cukup dan
cadangan minyak dunia akan meningkat pada semester pertama tahun 2011 ini. Harga minyak ICE Brent London untuk pengiriman Maret <LCOc1>
tercatat melemah 50 sen kelevel 97.88 USD per barel, sementara US Crude untuk pengiriman Februari <CLc1> turun 36 sen kelevel 91.18 USD per
barel. Sekretaris Jenderal OPEC – Abdullah al‐Badri pada surat kabar Austria menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya semestinya dalam
menanggulangi kekurangan suplai minyak di pasaran, namun sebaliknya tidak akan melakukan intervensi jika kenaikan harga merupakan akibat
dari spekulasi para investor belaka.
 

Outlook (Selasa, 18/Jan./2011): Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka melemah dengan mengikuti pelemahan perdagangan bursa pada sesi
Asia akibat langkah pemerintah Cina melakukan langkah‐langkah mengendalikan tekanan inflasi. Dengan minimnya inspirasi dari bursa Wall Street
yang tutup seiring libur nasional Martin Luther King, Jr. day.
 

• Pada sesi ini pelaku pasar akan mengamati sejumlah rilis earning dari perusahaan‐perusahaan ternama asal AS dimana diantaranya adalah laporan
earning Q1 untuk Apple Inc. yang diperkirakan akan semakin meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kemudian rilis
earning Citigroup untuk Q4 yang juga diperkirakan mengalami peningkatan, namun disisi lain Western Digital diperkirakan merilis earning yang
lebih muram dibandingkan data sebelumnya.

No comments:

Post a Comment