US & GLOBAL
• Bursa saham AS berhasil menghapus kerugian pada awal sesi menyusul dominasi optimisme earning korporasi yang meredakan kekecewaan pasca
rilis laporan keuangan saham blue chips 3M dan Johnson & Johnson yang dibawah perkiraan. Dari sekitar 70 persen hasil earning perusahaan yang
terangkum dalam indeks S&P500 sejauh ini berhasil melebihi perkiraan. Indeks Dow Jones <DJI.> turun 3,33 poin atau 0,03% ke 11,977.19, indeks
S&P500 <. SPX> naik 0,34 poin atau 0,03% ke 1,291.18, sementara Nasdaq <. IXIC> naik 1.70 poin atau 0,06% ke 2,719.25. Setelah penutupan,
Yahoo Inc melaporkan pendapatan bersih kuartalan yang turun 4% dengan proyeksi berlanjutnya penurunan untuk kuartal pertama 2011.
Sementara itu data ekonomi terakhir menunjukkan consumer confidence AS naik pada bulan Januari mencapai tingkat tertinggi dalam 8‐bulan
terakhir, meskipun disisi lain indeks harga rumah untuk November turun.
• Euro berhasil menguat terhadap dollar AS ke level tertinggi dalam 2‐bulan terakhir dan diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan seiring
momentum yang mendukung proyeksi bullish pasca berhasil menembus level teknikal yang penting. Pada sesi ini investor akan mengamati rilis
hasil sidang The Fed yang, dimana jika tetap mempertahankan kebijakan pembeliah obligasi senilai 600 miliar dollar AS akan mendukung kinerja
euro terhadap dollar AS. Di akhir sesi New York, euro tercatat naik 0,4% ke 1,3695, setelah sebelumnya naik hingga 1,3705 <EUR=EBS>. Dollar AS
melemah dibawah level 82 yen menyusul penurunan imbal hasil obligasi AS. Tingkat imbal hasil yang lebih rendah membuat aset dalam mata uang
dolar kurang menarik bagi investor.
• Harga US Treasury naik setelah adanya laporan bahwa Presiden Barack Obama akan mengusulkan pembekuan pengeluaran untuk discretionary
non‐security. Sterling anjlok tajam terhadap mata uang utama dunia setelah kontraksi 0,5% pada PDB kuartal keempat 2010 Inggris, jauh dibawah
perkiraan ekonomi sebesar 0.5%. Pound turun 1% ke 1.5830 setelah sempat anjlok ke 1.5750 <GBP=D4>. Terhadap pound, euro melonjak hampir
1,5% kelevel tertinggi dalam kurun 2 1/2 bulan terakhir <EURGBP=D4>.
• Harga emas kembali melemah untuk ke 4‐sesi berturut‐turut menyusul maraknya aksi jual pada gold exchange traded funds (ETF) yang
menempatkan logam mulia pada jalur untuk penurunan bulanan pertama sejak Agustus. Harga spot emas <XAU=> turun 0,1% menjadi 1,333.78
USD per troy ounce.
• Harga minyak dunia melemah setelah kontraksi pertumbuhan ekonomi Inggris dan kenaikan suku bunga India sebagai upaya untuk meredam
tingginya inflasi turut menambah kekhawatiran investor pada prospek pertumbuhan ekonomi global. Pasar komoditas merasakan tekanan dari
kekhawatiran bahwa pengetatan moneter di India dan Cina, yang dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi, mungkin akan berlanjut menyusul
kenaikan harga bahan baku produksi dan juga harga makanan. Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Maret <CLc1> turun 1.68 USD, atau
1,91% ke 86,19 USD per barel.
• Outlook (Rabu, 26/Jan./2011): Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka beragam menyusul hasil rilis earning korporasi AS yang variatif serta
kontraksi pertumbuhan ekonomi Inggris yang mengejutkan dan membebani prospek ekonomi global. Investor AS juga menunggu pidato
kenegaraan Presiden Barack Obama untuk membahas implikasi kebijakan ekonomi untuk sektor penting seperti infrastruktur.
No comments:
Post a Comment