US & GLOBAL
• Indeks Nasdaq dan S&P500 akhirnya mampu mencatat penguatan setelah hampir sepanjang perdagangan Kamis kemarin bergerak di
wilayah negatif. Penguatan dipicu oleh meredanya eskalasi konflik di Mesir setelah presiden Hosni Mubarak mengatakan akan
mendelegasikan kekuasaannya pada wakil presiden, setelah sebelumnya dikabarkan akan mundur dari jabatannya. Sementara Dow Jones
ditutup melemah, mengakhiri kenaikannya selama 8 sesi berturut‐turut sebelumnya setelah pesimisme outlook dari perusahaan teknologi
Cisco System Inc.
• Prospek pemulihan ekonomi AS kembali berkembang setelah data weekly jobless claims AS turun ke level terendahnya selama 2,5 tahun –
sebuah indikasi mulai membaiknya pasar tenaga kerja.
• Sementara laporan earning di Eropa mengganggu sentimen positif di bursa global semalam, setelah laporan Credit Suisse gagal memenuhi
ekspektasi pasar. Masih di Eropa, sentimen pesimis juga berkembang setelah ada indikasi penanganan krisis kredit belum memadai.
• USD menguat didukung oleh perbaikan data tenaga kerja dan lemahnya euro. Selain itu, penguatan USD juga didukung oleh lemahnya
Swiss franc yang tertahan penguatannya sebagai mata uang safe‐haven setelah meredanya eskalasi konflik di Mesir. Indeks USD mendekati
level terkuatnya selama 1 minggu di sekitar 78.336. Sementara dollar ke level terkuatnya selama 1 bulan terhadap yen di 83.29.
• Outlook Jumat (11/Feb/2011): Bursa saham Asia nampaknya masih berpotensi tertekan dari kekhawatiran inflasi dan pengetatan
kebijakan moneter di emerging market. Sementara konsolidasi di bursa Wall Street juga dapat memberikan imbasnya. USD masih
berpotensi mengalami penguatan terhadap mata uang global menyusul perbaikan ekonomi yang terus terjadi, terlebih setelah salah satu
indikator tenaga kerja mencatat perbaikan signifikan semalam.
No comments:
Post a Comment