title cover

title cover

Sunday, February 13, 2011

Headline News 14.02.11

US & GLOBAL
 

• Bursa saham global seperti Wall Street dan bursa Eropa naik sementara harga komoditas seperti minyak dan emas terkoreksi pada akhir minggu kemarin
menyusul meredanya concern geopolitik setelah pernyataan mundur dari presiden Mesir, Hosni Mubarak, dan menyerahkan kepemimpinannya ke wakil
presidennya. Indeks FTSEurofirst 300 naik 0.41%, indeks MSCI untuk bursa saham dunia naik 0.16%.
 

• Namun USD dan obligasi pemerintah masih naik karena masih ada kekhawatiran di kalangan investor mereka terhadap kondisi Mesir yang berpotensi
meyebar ke negara‐negara Arab sekitar. Sementara data ekonomi AS kembali dirilis positif yang memperkuat pandangan terhadap kelangsungan pemulihan
ekonomi AS. Di sisi lain mulai berkembangnya pesimisme terhadap penanganan krisis utang Eropa masih menekan euro.
 

• Indeks Dollar AS naik lebih dari 0.2% sementara EUR/USD terkoreksi hingga 0.35% ke level 1.3540 setelah penutupan NY akhir minggu lalu. Harga emas di
pasar spot <XAU=> turun $6.00 ke level $1357.00/troy ounce.
 

• Di minggu ke depan isu mesir hingga concern inflasi masih akan berpotensi menjadi market‐mover, namun selain itu yang tak kalah penting adalah laporan
earning perusahaan yang kali ini akan terfokus pada perusahaan‐perusahaan Eropa. Minggu ini dijadwalkan perusahaan jasa keuangan/perbankan, seperti
Barclays, AXA, BNP Paribas hingga Volvo akan merilis laporan keuangan kuartalan mereka.
 

• Minggu lalu laporan keuangan Credit Suisse dirilis di bawah harapan pasar, yang mengakumulasi kekhawatiran terhadap earning korporasi global setelah
perusahaan teknologi raksasa Cisco Systems Inc melaporkan keuntungan yang mengecewakan. Belum ada setengah dari perusahaan yang tergabung dalam
indeks saham Eropa (STOXX 600) yang merilis laporan keuangannya, namun lebih dari 50% dari total yang telah melaporkan tersebut belum memenuhi
ekspektasi pasar. Dibandingkan perusahaan‐perusahaan AS yang tergabung dalam indeks S&P500, hanya 25% dari total yang telah merilis laporannya yang
tidak memenuhi ekspektasi pasar.
 

• Bursa emerging market terutama Asia masih diselimuti oleh concern lonjakan inflasi dan pengaruhnya terhadap pengetatan kebijakan moneter. Hal ini
menekan indeks saham MSCI emerging market hingga lebih dari 5% di minggu lalu. Kekhawatiran inflasi tersebut berkembang setelah terjadi kenaikan
harga‐harga makanan.
 

• Concern inflasi juga mulai menyebar ke developing market, terkait dengan dampaknya terhadap pengetatan kebijakan moneter dan kenaikan suku bunga.
Lonjakan harga di tingkat grosir/produsen juga terjadi di Jerman dan Inggris. Bahkan hal tersebut sempat menyebabkan harga inflasi di tingkat konsumen
Jerman di revisi naik.
 

• Minggu ini data inflasi harga konsumen di Cina, AS dan Inggris akan diamati pasar. Selain itu pasar juga akan melihat laporan inflasi kuartalan Inggris (Rabu)
minggu ini khususnya terkait dengan meningkatnya proyeksi dimulainya kenaikan suku bunga BoE di bulan Mei tahun ini.
 

• Concern inflasi ini pulalah yang akan mengisi pertemuan menteri keuangan dan kepala bank sentral negara‐negara G20 di Paris akhir minggu nanti. Pasar
akan melihat apakah akan dilakukan ‘tindakan bersama’ terkait dengan potensi kenaikan inflasi di emerging market. Hal ini akan berpotensi menjadi majordriver
terhadap pergerakan pasar ke depannya.

No comments:

Post a Comment