title cover

title cover

Tuesday, February 15, 2011

Headline News 15.02.11

US & GLOBAL 
• Saham‐saham energi dan komoditas mengangkat bursa Wall Street untuk kemudian ditutup relatif menguat tipis meskipun volume perdagangan mencapai
titik terendah selama 2011. Rendahnya volume perdagangan tersebut menurut sementara analis merupakan salah satu indikasi bahwa penguatan tajam
bursa Wall Street kemungkinan akan mulai terhambat. Indeks Dow Jones <. DJI> turun 5,07 poin atau 0,04% ke 12,268.19, indeks S&P500 <SPX.> naik 3,17
poin atau 0,24% ke 1,332.32 dan Nasdaq <. IXIC> naik 7,74 poin atau 0,28% ke 2,817.18.
 

• Euro anjlok ke level terendah dalam kurun 3‐pekan terakhir terhadap dollar AS dan diprediksi akan melanjutkan pelemahannya dalam sepekan ke depan
setelah pertemuan menteri keuangan Eropa tidak memberikan kejelasan tentang solusi konkret untuk menangani masalah fiskal Uni‐Eropa. Menterimenteri
keuangan Eropa mengadakan pertemuan di Brussels awal pekan ini untuk membahas penguatan dana bailout senilai 440 miliar euro. Jerman tetap
enggan untuk meningkatkan jumlah penyertaan dana pada fasilitas bailout tanpa komitmen anggota Uni‐Eropa pada koordinasi ekonomi yang lebih erat.
Selain itu, berita tentang bank bermasalah asal Jerman ‐ WestLB turut menambah tekanan pada euro. Berdasarkan sumber terdekat, WestLB tengah
mempersiapkan permohonan bantuan dari pemerintah Jerman.
 

• Pada akhir sesi New York, euro turun 0.4% terhadap dollar AS ke 1.3485<EUR=> setelah sempat menguat hingga level 1.3506 namun kemudian terbebani
kembalinya kekhawatiran investor akan masalah fiskal kawasan Uni‐Eropa. Namun demikian, penurunan euro terbatasi oleh maraknya aksi bank sentral
beberapa negara yang melakukan upaya diversifikasi dari dollar AS. Dollar AS naik sekitar 0,2% terhadap the basket of currencies ke 78,598 <DXY.>, naik di
atas level moving average 100‐hariannya untuk pertama kalinya dalam 4‐minggu terakhir. Dollar AS justru jatuh terhadap yen untuk pertama kalinya dalam
9‐hari terakhir, turun 0,2% ke 83,30 yen <JPY=>. Lelang obligasi Eropa juga menjadi fokus utama bagi investor pada hari awal pekan ini, Italia sukses menjual
obligasi bertenor 30‐tahun senilai 5.2 miliar euro. Meskipun demikian, pelaku pasar masih khawatir akan prospek obligasi negara‐negara kawasan Uni‐Eropa
setelah lelang obligasi sindikasi Portugal akhir pekan lalu tidak terlalu menggembirakan.
 

• Harga emas naik di atas level 1.360 USD per troy ounce pada perdagangan perdana awal pekan ini terdongkrak kekhawatiran investor bahwa kerusuhan
Mesir akan menyebar ke negara Arab lainnya. Sementara itu harga perak naik lebih dari 2% seiring ekspektasi kenaikan permintaan dari industri yang
didorong oleh tanda‐tanda perbaikan ekonomi global. Harga spot emas <XAU=> naik 0,4% ke 1,360.85 USD per troy ounce.
 

• Minyak mentah Brent naik lebih dari 2% pada sesi Senin 14 Februari naik diatas level 104 USD per barel untuk pertama kalinya dalam 28‐bulan terakhir
terdorong kekhawatiran unjuk rasa di kawasan Timur Tengah dan meningkatnya impor minyak mentah oleh China. Sementara itu harga minyak mentah AS
justru melemah, terbebani oleh naiknya cadangan minyak AS terutama pada titik penyerahan di Cushing, Oklahoma. Harga minyak mentah Brent London
untuk pengiriman April <LCOc1> naik 2,14 USD ke 103,08 USD per barel, setelah mencapai level 104,30, harga tertinggi sejak 25 September 2008. Minyak
mentah AS untuk bulan Maret <CLc1> turun 77 sen ke 84,81 USD per barel.

No comments:

Post a Comment