US & GLOBAL
• Bursa saham AS berlanjut melemah dalam dua sesi berturut‐turut terdesak kekerasan di Libya yang melambungkan harga minyak dunia mendekati level 100 USD per
barel dan menekan saham‐saham teknologi, menambahkan prospek koreksi bursa setelah penguatan tajamnya akhir‐akhir ini. Indeks Dow Jones <.DJI> turun 107,01
poin atau 0,88% ke 12,105.78, S&P500 <.SPX> melemah 8,04 poin atau 0,61% ke 1,307.40 dan Nasdaq <. IXIC> anjlok 33,43 poin atau 1,21% ke 2,722.99.
• Swiss franc melejit ke level tertinggi terhadap dollar AS menyusul mengerucutnya eskalasi kerusuhan di Libya yang menaikkan minat investor pada aset berstatus safehaven.
Sementara itu dollar AS turun secara luas terhadap mata uang utama dunia lainnya, seiring goyahnya status safe‐haven currency yang selama ini disandangnya.
Euro, yang seringkali diperlakukan sebagai acuan dari mata uang beresiko, berhasil menguat akibat aksi jual dollar investor yang mengalihkannya pada mata uang
utama lain. Ekspektasi kenaikan suku bunga ECB yang lebih cepat daripada The Fed juga turut meningkatkan kinerja mata uang tunggal Uni‐Eropa tersebut.
• Terhadap the basket of currencies, dollar AS tercatat melemah 0.5% ke 77.383 <DXY.>, setelah anjlok kelevel terendah dalam kurun 3‐pekan terakhir di 77,255. Euro
tercatat menguat 0.7% ke 1.3748 terhadap dollar AS 1,3787 <EUR=>, terdongkrak komentar hawkish terbaru dari pejabat ECB mengenai tekanan inflasi yang
meningkatkan harapan akan kenaikan suku bunga ECB.
• Turut membebani sentimen terhadap dollar AS adalah tumbuhnya kekhawatiran tentang membengkaknya defisit anggaran negara adikuasa tersebut. Pemerintah
federal diperkirakan akan kehabisan dana untuk alokasi operasi non‐esensial jika saja Demokrat dan Republik gagal menyepakati rancangan anggaran pada akhir
minggu depan. Hal tersebut berpotensi mengganggu ketenangan pasar keuangan dan beresiko menimbulkan PHK massal pegawai pemerintah. Terhadap Swiss franc,
dollar AS turun 0,5% ke 0,9335 <CHF=>, setelah sebelumnya menyentuh level 0,9307, yang merupakan level terendah tahun ini dan mendekati level terendah
sepanjang masa di 0,9301. Beringsutnya minat investor terhadap aset beresiko juga turut mengangkat kinerja yen, meskipun kenaikan harga minyak tinggi meredam
berlanjutnya rally karena ekonomi Jepang bergantung pada impor minyak. Dollar AS terakhir diperdagangkan turun 0,3% ke 82,47 yen <JPY=>.
• Harga emas naik ke level tertinggi dalam 7‐pekan terakhir, mendekati rekor harga tertingginya menyusul eskalasi kerusuhan di Libya dan melambungnya harga minyak
yang memicu kekhawatiran inflasi dan prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi. Harga spot emas <XAU=> naik 0,7% ke 1,408.80 USD per troy ounce, setelah
sebelumnya melonjak hingga 1,416.30 USD per troy ounce.
• Harga minyak mentah AS melonjak ke level tertinggi 28‐bulan menuju 100 USD per barel, investor khawatir akan merebaknya kerusuhan Libya tersebut ke negara
eskportir minyak lain termasuk Arab Saudi. Harga minyak mentah AS untuk pengiriman April <CLc1> naik 2,8% ke 98,10 USD per barel setelah naik hingga 100 USD per
barel. Sementara itu harga minyak Brent London <LCOJ1>, naik 5,3% ke 111,25 USD per barel, merupakan penutupan tertinggi sejak 2008.
No comments:
Post a Comment