title cover

title cover

Thursday, March 31, 2011

Headline News 31.03.11

 US & GLOBAL

• Bursa saham AS naik  pada Rabu  dengan  aktivitas  didominasi oleh pembelian dari manajer  investasi  pada saham-saham yang  berperforma terbaik,
termasuk  pada  saham-saham  energi dan  saham  yang tergolong        small-caps , menjelang akhir  kuartal. Volume  perdagangan masih tipis, sekitar 6,8
miliar saham yang  diperdagangkan  di  New York  Stock Exchange, NYSE Amex  dan  Nasdaq,  jauh  di  bawah perkiraan rata-rata harian tahun lalu 8,47
miliar.  Rilis  data  sektor  ketenagakerjaan  yang  tidak  terlalu  mengecewakan  cukup  untuk  mempe rtahankan  sentimen  pasar  menjelang  rilis  data
Non-Farm Payrolls  akhir pekan ini.  Indeks Dow  Jones  <. DJI>  naik 71,60 poin  atau 0,58% ke  12,350.61, indeks  S&P500  <. SPX> naik  8.82 poin  atau
0,67% ke 1,328.26 dan Nasdaq <. IXIC> naik  19,90  poin atau 0,72% ke 2,776.79.

• memangkas  pelemahan 4-sesi  sebelumnya seiring  menguatnya minat   Harga emas berbalik  menguat  dalam  sesi  perdagangan yang cukup        volatile,
beli  investor  menjelang  data  sektor ketenagakerjaan  AS pada  akhir pekan ini.  Harga  spot emas  <XAU=>  naik  0,4%  ke  1.422 USD per  troy  ounce,
setelah sebelumnya sempat membukukan kenaikan hingga 1430 USD. 

• Harga minyak  dunia  melemah  pada  sesi  Rabu  dalam  sesi  perdagangan dengan  volume  yang  tipis,  ditekan  oleh  naiknya  stok  minyak  Amerika  ke
rekor tertinggi.  Minyak  tidak  terlalu  terpengaruh ketidakpastian  pasokan  dari Libya dan Timur Tengah, namun saat ini performa  minyak potensial
untuk  membukukan  kenaikan  lebih  dari  10%  dalam  kuartal  pertama  2011.  Harga  minyak  Brent  untuk  pengiriman  Mei  <LCOc1>  turun  3  sen  ke
115,13 USD per barel,  sementara harga minyak  mentah Crude AS pengiriman Mei <CLc1> turun 52 sen ke  104,27  USD per barel.

• Euro  mencapai  level  tertinggi  10-bulan  terhadap  yen  dan  mencatat  penguatan  terhadap  dollar  AS,  menyusul  semakin  kuatnya  ekspektasi
kenaikan  suku  bunga  ECB,  sementara  itu  Aussie  dollar  mencapai  level  tertinggi  sejak  awal  tahun  1980.  Euro  menghapus  penurunan  pada  awal
sesi  setelah petinggi  ECB menyatakan ECB  bermaksud untuk menaikkan  suku  bunga  secara  bertahap,  pernyataan  ini  menunjukkan  kenaikan suku
bunga  pada  April  diprediksi akan  menjadi  kenaikan  pertama dari  beberapa kenaikan suku bunga kedepannya. 

• Prospek  kenaikan suku bunga  ECB menaikkan  pandangan bahwa pemulihan  ekonomi  global telah  membaik dan  mendorong  minat  investor pada
aset-aset  yang  lebih  beresiko,  sebuah  tren  yang  potensial  mendukung  berlanjutnya  kinerja  euro  dalam  bebe rapa  pekan  mendatang.  Secara
khusus,  euro  telah  menunjukkan  daya  tahan  yang  luar  biasa,  tercatat  menguat  5%  sejak  awal  2011  meskipun  masih  terdapat  masalah  fiskal
dibeberapa  negara anggotanya.
 Euro  mencapai sempat menguat hingga  1,4147 dan ditutup pada  kisaran level 1,4128 <EUR=>,  terhadap yen  euro ditutup  menguat  ke 117,12 yen

• <EURJPY=R>,  tepat  di  bawah  level  tertinggi  sejak  Mei  2010.  Dollar  AS  naik  0.4%  terhadap  yen  ke  82. 86  yen  <JPY=>  setelah  sempat  menguat
hingga  83.19  yang  merupakan  level  tertinggi  sejak  11  Maret.  Investor  juga  mengamati  dengan  seksama  penguatan  tajam  Aussie  dollar  yang
menguat  hingga  1,0338  <AUD=>  atau  level  tertinggi  sejak  awal  tahun  1980  silam.  Aussie  dollar  mencapai  level  tertinggi  10 bulan  terhadap  yen
<AUDJPY=>. Kenaikan  ini diperkirakan akibat overestimasi pelaku  pasar  pada kemungkinan pengetatan  kebijakan moneter  The  Fed, dan  disisi lain
mengecilkan  kemungkinan kenaikan suku bunga oleh RBA.



 GOLD & COMMODITIES

• Harga  emas  terkoreksi dari  level   intraday  high   pada  hari  Rabu  ditengah  upaya  pencapaian  level  tertingginya. Aksi          profit-taking   dan  penurunan
harga  minyak  serta  kondisi  teknikal  yang  cenderung  lemah  telah  memicu  koreksi  emas.  Ekspektasi kenaikan  suku  bunga  oleh  The  Fed  dan  ECB
  AS  turut  mendorong  pelemahan  harga  emas.  Namun  demikian  emas  akhirnya  serta  kekhawatiran  terhadap  hasil  rilis  data        non-farm  payrolls
berhasil ditutup menguat dan mengakhiri pelemahannya selama 4 sesi terakhir.

• Di  awal  sesi,  harga emas dan minyak melemah setelah data menunjukkan  peningkatan pada stok  minyak mentah. Namun demikian, emas sekitar
$10  berada di bawah level  intraday high  meskipun harga  minyak berhasil  rebound . 

• Emas  gagal  mencetak  rekor  puncak  yang      baru  ditengah  kuatnya  volume  transaksi  dimana  mengindikasikan  investor  mulai  skeptis  mengenai
prospek  investasi  dalam  logam mulia tersebut.

• emas  selama  satu  dekade,  yang  mencatat  rekor  tertinggi  pekan  lalu,  tampaknya  akan  stabil   Sebuah  jajak  pendapat  Reuters  menunjukkan   rally
pada  kuartal kedua menyusul mulai bertambahnya  risiko penurunan  untuk logam mulia tersebut.

• Emas  memperoleh  keuntungan  dari  melemahnya  dolar  atas  euro  setelah  salah  seorang  petinggi  ECB  mengatakan  kenaikan  suku  bunga  akan
dilakukan secara gradual,  dan bursa saham  dunia naik  lebih  dari  1%  menyusul  rilis  optimis  data ADP  Employment mendorong  kenaikan  pasar  AS
  dan  juga Eropa.   

Yen hits 10-month low versus euro

LONDON | Thu Mar 31, 2011 4:34am EDT
LONDON (Reuters) - The yen hit a fresh 10-month low versus the euro on Thursday and touched a three-week trough against the dollar as expectations mounted that Japan would lag the euro zone and U.S. 
central banks in raising interest rates.

Traders said significant quarter-end and fiscal year-end flows were likely to make trade in the major currency pairs volatile on the day.

European Central Bank Executive Board member Lorenzo Bini Smaghi on Wednesday implied that the central bank's policy is to gradually raise interest rates, with markets expecting the tightening cycle to begin in April.

Two U.S. Federal Reserve Bank officials on Wednesday said the Fed needs to exit its unprecedented monetary stimulus, suggesting the debate over future policy is heating up as the U.S. central bank nears the end of its current round of stimulus.

Anticipation that Japan would buck the global tightening cycle and leave interest rates low to support its quake-hit economy is encouraging players to sell the yen to fund higher-yielding investments, in a revival of the carry trade that flourished before the credit crisis began in 2007.

"Rate differentials are playing a big role, especially as there is no probability for the BOJ to become more hawkish, even in the medium- to long-term." said Manuel Oliveri, currency strategist at UBS in Zurich.

"There is scope for rate expectations to stay supported in the euro zone. German demand and the service sector is strong so price rises are likely to become domestically driven, not just commodity driven,"
Euro zone flash inflation data for March is due for release at 0900 GMT, with economists in a Reuters poll forecasting a 2.3 percent rise in prices on the month.

The euro rose to 117.54 yen in Asian trade, its highest since May 2010, up around 0.4 percent on the day.
"I see little resistance until 119.90, which was a pivotal area back in May 2010," said a London-based spot trader.

The dollar rose to a three-week high of 83.21 yen before running into selling by Japanese banks and foreign players along with some fiscal year-end yen demand from Japanese exporters. Strong offers were seen from 83.30 to 83.50, with more around 84.00.

The dollar was up around 9 percent from its record low of 76.25 yen set on March 17 before G7 central banks intervened in a rare coordinated move to stem the yen's rise. It was last at 82.85, unchanged on the day.

Jefferies analyst Naomi Fink said the start of the new fiscal year could bring more yen selling although it was unlikely to fall in a straight line.
"I see a trend of greater tolerance. Households and companies have a lot of cash and they will need to invest in overseas ventures. Overseas investments in the new financial year should weaken the yen a bit more," she said.

STRESS TESTS

 The euro rose 0.4 percent to $1.4180, still within its March range, with traders saying a break of option barriers at $1.4250 would be needed for fresh upside momentum.
BNP Paribas is recommending buying euros from $1.4120 to target $1.45 with a stop at $1.4020.
Ireland later on Thursday announces the results of stress tests that are expected to signal the effective nationalization of the entire financial system.

Tests are expected to reveal an additional 20-25 billion euro hole in Irish banks' capital and will be followed by a radical restructuring of the sector, the Irish Independent newspaper reported.

"Ireland is not a big risk to the euro as there is no systemic risk thanks to the euro zone rescue fund. Confidence is being driven by the larger euro zone countries," said Oliveri at UBS.
The Australian dollar hit a fresh 29-year high of $1.0348 after favorable retail sales and credit growth data.
The dollar index fell around 0.3 percent to 75.849 .DXY.

Wednesday, March 30, 2011

Headline News 30.03.11

US & GLOBAL

•Bursa saham global  yang  terpantau dari indeks MSCI  naik  0,3%,  membalikkan  penurunan  sebelumnya  yang  juga  sebesar 0,3% tertekan  pelemahan  bursa
saham  perbankan  Eropa.  Namun kemudian  bursa  saham  global  berbalik  menguat  didukung  naiknya  saham-saham  AS,  ditopang  kenaikan  saham-saham
teknologi dan  energi. Volume  perdagangan  masih tipis,  sehari  setelah  Wall  Street mencatat volume terendah untuk 2011. Hanya  sekitar 6,2  miliar  saham
yang  diperdagangkan  dalam  bursa  New  York  Stock  Exchange,  NYSE  Amex  dan  Nasdaq,  yang  kedua  terlemah  selama  2011  dan  jauh  di  bawah  rata-rata
perdagangan  harian  tahun lalu  8,47  miliar.  Indeks  Dow  Jones  <. DJI>  naik 81.13  poin  atau  0,67%  ke  12,279.01,  S&P500  <.  SPX>  menguat  9,25 poin atau
0,71% ke 1,319.44 dan  Nasdaq <.  IXIC> naik 26,21 poin atau 0,96% ke 2,756.89.

•Harga  emas kembali melemah  dalam 4-sesi  berturut-turut terdesak meningkatnya tanda-tanda  pengetatan  moneter bank sentral dibeberapa  negara  yang
memicu  aksi  jual.  Namun  demikian,  emas  masih  mendapat  sedikit  dukungan  menyusul  berita  pemangkasan  peringkat  kredit  Portugal  dan  Yunani  serta
data  consumer  confidence  AS yang lebih rendah  dari perkiraan. Harga spot emas <XAU=> turun 0,1%  ke 1,417.46 per troy ounce,  setelah  sebelumnya jatuh
kelevel terendah 1,410.85 USD per troy ounce.

•Harga  minyak  mentah  naik pada Selasa 30  Maret  didukung oleh faktor  teknis dan volume perdagangan yang  tipis ditengah masih berlanjutnya pesimisme
bahwa produksi  ekspor minyak Libya akan  kembali  seperti semula.  Harapan  untuk percepatan restorasi produksi minyak  Libya semakin  berkurang setelah
pasukan pro-Khadafi  berhasil mengalahkan pemberontak di  beberapa  kawasan. Harga  minyak  Brent untuk pengiriman  Mei <LCOc1>  naik 36  sen ke 115,16
USD per barel,  sementara Crude AS  untuk pengiriman Mei <CLc1>  naik 81 sen  ke  104,79 USD per barel.

•Naiknya  imbal  hasil  obligasi  AS  mengangkat  dollar  AS  di  atas  82  yen  untuk  pertama  kalinya  sejak  intervensi  gabungan  akhir-akhir  ini,  indikator  teknis
memungkinkan  dorongan  lanjutan  bagi  penguatan  dollar  AS  dalam  beberapa  sesi  mendatang.  Euro  juga  naik  ke  level  tertinggi  terhadap  yen  sejak  Mei
dimana  pasar  masih  terpengaruh sentimen  kenaikan suku  bunga  ECB.  Namun  mata  uang  tunggal  Uni-Eropa  tersebut  tercatat stagnan  terhadap  dollar AS
setelah  komentar terbaru dari  petinggi The Fed mengindikasikan perlunya  dimulai kembali pengetatan moneter. 

•Dollar AS naik hingga 82,51  yen  <JPY=>, level tertinggi dalam lebih  dari 2-pekan terakhir.  Euro  sempat menyentuh session low di 1,4045 terhadap dolar AS,
namun  kemudian  tercatat  menguat tipis 0.2%  ke  1.4110  <EUR=>.Euro naik 1%  terhadap  yen  ke  116,34  yen  <EURJPY=R>,  level  tertinggi  dalam  kurun  10-
1/2-bulan  terakhir.

•Kenaikan  stabil  imbal  hasil  AS  mendapat  dukungan  dari  pernyataan  anggota  The  Fed  yang  mengatakan  bank  sentral  harus  mulai  pengetatan  kebijakan
moneter  untuk  menghindari  inflasi.  Para  analis  menyatakan  bahwa pasar masih  mengharapkan  ECB  akan  mendahului  The Fed  dan BoE,  sementara para
petinggi  The  Fed  diperkirakan  masih  belum  semuanya  sepakat  untuk  melakukan  pengetatan  moneter.  Sementara  itu  pemangkasan  peringkat  kredit
Portugal  kembali  terjadi,  yang  saat  ini  berdasarkan  S&P  memangkasn  peringkat  kredit  Portugal  hingga  berada  hanya  satu  tingkat  di  level  "                            junk ",  serta
menurunkan  peringkat kredit  Yunani  dibawah  level Mesir,  kondisi mana semakin  memperdalam  kekhawatiran akan  kondisi  utang dua  negara  terlemah di zona euro.



GOLD & COMMODITIES

•Emas  jatuh  untuk  keempat  kalinya  secara  berturut-turut  pada  Selasa  menyusul  indikasi  pengetatan  moneter  bank  sentral  telah  mendorong  aksi  jual,
namun logam mulia mendapat  support   dari  downgrade   peringkat kredit di Portugal dan Yunani dan rilis pesimis data  kepercayaan konsumen AS.

•Logam  mulia  gagal  mencetak  rekor  puncak  yang        baru  ditengah  kuatnya  volume  transaksi  dimana  mengindikasikan  investor  mulai  skeptis  ketika  bank
sentral  hendak mengendalikan  jumlah uang beredar untuk  mencegah inflasi.

•Berkembangnya ekspektasi pengetatan  moneter di  AS  dan zona  euro  juga  membebani emas,  setelah  serangan  udara Barat  di  Libya dan  kerusuhan politik
di  Timur  Tengah  dan  Afrika  Utara  mendorong  emas  untuk  mencetak  rekor  di  $  1,447.40  per  ounce  minggu  lalu.  Duta  Besar  AS  untuk  PBB  Susan  Rice
mengatakan  pada  hari  Selasa  bahwa  pemerintahan  Obama  tidak  mengesampingkan  kemungkinan  mempersenjatai  pemberontak  Libya  sebagai  pilihan
untuk mencoba mengakhiri pemerintahan  Muammar  Gaddafi yang telah  berlangsung selama 41 tahun.

•mendesak  The  Fed  untuk  mulai  mengakhiri  kampanye  pelonggaran  moneter,  dimana  hal  itu  bisa   Kepala  Federal  Reserve  St  Louis        James  Bullard
  mengatakan  tingkat  inflasi  zona  memangkas  program  pembelian  obligasi  $  600  milyar  sebesar  $  100  miliar,  sementara  kepala  ECB                    Jean-Claude  Trichet
euro "bertahan "di atas target  bank.

•November lalu,  The Fed  memulai  sebuah  program  pembelian  obligasi  $ 600  milyar - dijuluki  QE2  karena putaran  kedua  pelonggaran  kuantitatif - yang
dijadwalkan  berakhir  pada  bulan  Juni.  Emas  telah  menjadi  penerima  manfaat  utama  sejak  The  Fed  mempertahankan  suku  bunga  jangka  pendek
mendekati nol  sejak Desember 2008.


•Dukungan  positif  emas  lainnya  adalah  sinyal  negatif  dalam  momentum  ekonomi  AS,  seperti  data  kepercayaan  konsumen  yang  turun  di  bulan  Maret
  peringkat utang  Portugal  dan Yunanai  oleh  Standard  &  Poor's  juga turut  menyusul  kekhawatiran  konsumen  terhadap  inflasi.  Disamping  itu,             downgrade
  bagi emas.  memb erikan  support

•Investor  emas  saat  ini  akan  mencermati  sejumlah  rilis  data  ekonomi  pekan  ini,  termasuk  data                    non-farm  payrolls   AS  hari  Jumat,  data  pekerjaan  sektor
swasta  dari  ADP pada hari Rabu  dan     factory orders   pada  hari  Kamis.  Jika  data-data tersebut dirilis  positif, maka akan semakin  membuka peluang  kenaikan
suku bunga oleh  The  Fed dan  membaiknya ekonomi global, yang akan berdampak  buruk pada prospek kenaikan harga  emas. 

Tuesday, March 29, 2011

Headline News 29.03.11

US & GLOBAL

•korporasi  yang  tidak  terlalu  cerah  dan  masih  kuatnya  faktor  eksternal  yang   Bursa  saham  AS  melemah  pada  Senin  awal  pekan  ini  akibat  prospek             earning
meliputi  kekhawatiran  para  investor.  Volume  perdagangan  tercatat  sebagai  yang  terendah  sepanjang  2011  ini.  Perkiraan  prospek  yang  kurang
menggembirakan  dari  operator  hotel  terkemuka  Marriott  yang  diikuti  oleh  proyeksi                    earning   kuartal  pertama  2011  Halliburton  Co  yang  mengalami
penurunan,  kemudian  menekan  saham-saham        consumer.   Saham  Marriott  International  pun  turun  6,3%  sedangkan  Halliburton  turun  1,9%.  Indeks  Dow
Jones <. DJI> turun 22,71 poin  atau  0,19% ke 12,197.88, S&P500 <.  SPX>  turun  3,61  poin atau  0,27% ke 1,310.19 dan Nasdaq <.  IXIC> turun 12,38 poin atau
0,45% ke 2,730.68.

•Harga  emas  juga  mengalami  penurunan  seiring  penguatan  dollar  AS  terhadap  euro  (emas  cenderung  mengikuti  pergerakan  euro),  emas  gagal  berbalik
menguat  meskipun  pada  akhirnya  euro  pulih  dari  keterpurukannya  terhadap  dollar.  Harga  spot  emas  <XAU=>  ditutup  pada  level  1,418.65  USD  per  troy
ounce, turun  dari 1,427.75  USD pada Jumat akhir pekan  lalu.

•Harga  Crude  AS  jatuh  untuk  ke  3-sesi  berturut-turut  dalam  volume  perdagangan  terendah  tahun  ini.  Pemberontak  Libya  kembali  menduduki  wilayah
penting semakin menyulitkan upaya  pemulihan  pasokan minyak dari negara anggota  OPEC  tersebut. Minyak Brent  London  untuk  pengiriman  Mei  <LCOc1>
turun 79  sen ke  114,80 USD per barel, dan  Crude  AS <CLc1> merosot 1,42 USD  ke 103,98 USD per barel.

•Dollar  AS  melanjutkan  penguatannya  terhadap  yen  menyusul  naiknya  rentang  antara imbal  hasil  produk  finansial  AS  dan Jepang  yang  mendukung  kinerja
dollar AS.  Namun analis  mengingatkan adanya resiko  tekanan  terhadap  dollar AS jika  data ekonomi  dirilis dibawah perkiraan.  Imbal  hasil  obligasi  ber tenor
2-tahun  AS  naik  menjadi  0,77%,  empat  basis  poin  di  atas  penutupan  Jumat dan  naik  14  basis poin  dalam  lima  hari  terakhir,  melebar  lebih  besar  daripada
imbal hasil obligasi Jepang.

•Kondisi  tersebut turut mendukung performa  dollar AS ke level 81.84 yen <JPY=> yang merupakan level tertinggi sejak 18  Maret, momen pertama  intervensi
gabungan antara bank  sentral  negara-negara  G7. Hingga  akhir  sesi  New York,  dollar AS tercatat menguat 0,5% ke 81,71  yen.

•Sementara  itu  euro,  berhasil  bertahan  diatas level  psikologis 1.4  <EUR=>  seiring  persiapan  pelaku  pasar  menghadapi  kenaikan  suku bunga  ECB.  Data  dari
Departemen Perdagangan  AS  memperlihatkan  bahwa  tingkat  belanja  konsumen naik  lebih  dari yang  diharapkan  pada  bulan  Februari,  kenaikan  berturut-
turut  dalam  8-bulan,  namun  demikian  naiknya  harga  gas  dan  harga  pangan  diperkirakan  akan  memperlambat  pertumbuhan  belanja  masyarakat  pada
kuartal pertama.

•Pelaku  pasar  memprediksi ECB  akan menaikkan  suku  bunga pada  sidangnya  7  April  mendatang,  pandangan  yang memperoleh  kepercayaan  Senin  ketika
Presiden ECB Jean-Claude  Trichet mengatakan  tingkat  inflasi berada  di  atas  target  stabilitas  bank sentral  harga.  Kemungkinan naiknya  tingkat  suku  bunga
ECB pada awal bulan depan  meredakan kekhawatiran pada turunnya popularitas partai berkuasa Jerman  dalam pemilu.                 

Monday, March 28, 2011

Nikkei falls; nuclear concerns dictate mood

TOKYO | Sun Mar 27, 2011 10:36pm EDT
TOKYO (Reuters) - Japan's Nikkei fell on Monday as any optimism from gains on Wall Street was dampened as concerns about a crippled nuclear plant in Japan remained the key focus for investors.

Analysts said that foreigners and short-term investors may still be engaging in ex-dividend date buying as well as dip buying, but domestic investors have probably already closed their positions ahead of the end of the fiscal year in March.

"There is still room to rise as foreign buying on dips is likely to continue although trading may be directionless before the end of the fiscal year," said Hajime Nakajima, a wholesale trader at Cosmo Securities.
At the midday break, the benchmark Nikkei .N225 was down 0.4 percent, or 34.49 points, at 9,501.64. The broader Topix .TOPX was nearly flat at 857.58.

Analysts added that while the market remains sensitive to changes in companies' earnings forecasts before the end of the fiscal year, Japan stocks are still oversold, with the Nikkei trading about 6 percent below its 25-day moving average of 10,062.

"Although investors are alert on news flows related to changes in companies' full-year forecasts and dividend payouts, the fundamental mood should not be that bad thanks to foreign buying," said Yumi Nishimura, a senior market analyst at Daiwa Securities Capital Markets.

Before the market opened on Monday, foreigners were seen placing orders to buy 14.9 million shares, the ninth consecutive day of pre-market buying.

Separately, foreign investors' net buying of Japanese shares reached a record high during the week of March 14, the week after a devastating earthquake hit northeastern Japan, Ministry of Finance data showed, and traders said their buying would continue this week.

Overseas investors bought a net 891 billion yen ($11 billion) of Japanese stocks in the week of March 14-18, the highest since records began in 2005.
The Nikkei is expected to trade between 9,400-9,600 on Monday, analysts said.

"Investors are still having a difficult time trying to figure out which Nikkei levels seem 'reasonable'. The 9,500-level may continue to be the key level until there are clear signs that manufacturers will resume normal operations and nuclear power concerns are stabilized," said Yoshinori Nagano, a senior strategist at Daiwa Asset Management.

JFE Holdings Inc (5411.T) climbed 2.7 percent to 2,427 yen after the Nikkei business daily reported that its JFE Steel Corp will boost output of materials for temporary housing by about 70 percent by extending operating hours at a Kobe facility that makes lightweight steel H-beams.

Tokyo Electric Power Co (9501.T) nosedived 15 percent to 720 yen after it became clear over the weekend that Japan faces a protracted struggle to bring the company's quake-stricken nuclear plant under control.

Tokyo Gas (9531.T) gained 3.0 percent to 375 yen after the company hiked its net profit forecast for the business year to March 31 to 98 billion yen ($1.21 billion) from 71 billion yen on a jump in demand from factories in January and February and an increase in gas use by households due to a cold winter.

Friday, March 25, 2011

Headline News 25.03.11

US & GLOBAL

  k o rpo ras i  dan  mar ak ny a  pe mbe li an  s ah am  o le h  i nv e sto r  p ad a  s aham- sah am
Bu rs a  s aham  A S  be rha si l  m en guat  pad a  s es i  K ami s  se iri ng  op tim is me  akan  memb ai knya
e arn ing
ber per f orm a  ter bai k  yang  ke mud ian  men gan gkat  in de ks  S& P  50 0  di  atas  l evel  t ekni s  p en tin g.  Saham- sah am  s emi kon du ktor  men jad i  s ala h  s atu  s ek to r  d enga n  pe rfor ma  te rba ik
dan  tur ut  m emb antu  men gan gkat  k i ner ja  N asd aq  s ete lah  M ic ro n  Te ch no lo gy  In c  men c atat  l aba  k uart alan  yan g  mel amp aui  pro y ek s i  an al is .  P ert umb uh an  l aba  k orp or asi  se ca ra
lu as  d ih arap kan  da pat  m emb antu  pas ar  me ngat asi  k ek haw ati ran  ten tang  ke rus uh an  d i  Ti mur  Ten gah  d an  A fri ka  Utara  d an  k r is is  J epa ng  tah un  i ni .  I nd eks  Dow  Jon es  < .  DJI >  nai k
84, 54  p oin  a tau  0, 70 %  ke 1 2, 170 . 56,  S & P5 00  <S PX . >  n aik   12 ,1 2  p oi n  atau  0 ,9 3%  ke  1, 30 9. 66  dan  N asd aq  <.  I XI C >  n aik   38 ,1 2  p oi n  atau  1 ,4 1%  k e  2, 736 . 42.

Harga  mi ny a k  d an  em as  s edi k it  m ele mah  m enyu su l  aks i  amb il  un tun g  p el aku  p asar  s ete lah  har ga  ko mo di tas  t ers ebu t  be rhas i l  men emb us  leve l
res is ta nc e
  tekn is .  Har ga  C ru de  A S
<CL c 1>  tu ru n  15  s en  ke  10 5, 60  US D  pe r  bare l.  Mi ny ak  me ntah  B re nt  L on do n  <L CO c1 >   n ai k  17  s en  k e  1 15, 72  U SD  p er  ba rel  d i  ten gah  k e k haw ati ran  t ent ang  pas oka n  mi ny ak   L ibi a
set ela h b er ita  ba hw a  s eb uah  j et  tem pur  P ran ci s -  ya ng  meru paka n  bagi an  dar i  koal is i  PB B  -   tel ah  men ghan c urka n  pes aw at  Li bi a.

  in v es tor  s eb agai  me kani sme  am bi l  un tun g.  S eb el umn y a  e mas  s emp at  men c etak
Harga  ema s  jat uh  s etel ah  b erh asi l  men gua t  ke  re kor  ter tin ggi ,  di tun j ang  ol eh  ak s i
tec hn ic al  s el li ng
rek o r  l eve l  ter tin ggi  s epa nj ang  mas a  di  1 ,4 47 .40  USD  p er  tr oy   ou nc e,  di duku ng  o leh  kekha wat iran  akan  ko ndi s i  hu tang  d i  Un i-Er op a,  k ek e ras an  di  Timu r  Ten gah  d an  A fri ka  U tara,
dan  ket akuta n  atas  i nfl asi .  Har ga  s po t  emas  < XA U=>  tu run  0 ,3 %  k e  1, 432 .3 5  USD  p er  ou nc e.

Eur o  b erh as il  me ngu at  t erh ada p  d ol la r  A S   dit op ang  ol eh  op ti mis me  bah w a  p emi mpi n-p emi mp in  Un i-E rop a  a kan  mamp u  men gend al ikan  k ri si s  po li ti k  d an  utan g  d i  Po rtu gal.
Jatu hny a  p emer in tah  Po rtu gal  me ny us u l  pen gun du ran  d iri  P erd ana  M ent eri  S o c rates  d ip re di ks i  akan  m enj ad i  is u  utam a  yan g  men dom in asi  p er temu an  pu nc ak  par a  p emi mpi n  Un i
Ero pa  pad a  h ari  K ami s  dan  Ju mat  in i,  d im ana  p emer in taha n  Li sb on  b erad a  dal am  tek an an  k uat  un tu k  me nc ari  p aket  ba il out  d ari  l uar.

Eur o  te rc atat  m engu at  0 .6 %  k e  1. 417 1  s etel ah  sem pat  n ai k  hi ngga  1 .4 220 .  Sebe lu mnya  e uro  s emp at  an jl ok   h in gga  1, 40 53  s ete lah  le mba ga  pe meri ngka t  Mo od y 's  men ur un k an
per in gkat  3 0  b ank  S p any o l  den gan  sat u  h in gga  d ua  der aja t.  Semen tar a  it u  F i tc h  ju ga  me moto ng  per in gkat  k r edi t  P or tugal  s eba nyak  d ua  tin gkat  d an  men ggari sb aw ahi  b ahw a
ris ik o  p emb iaya an  P or tuga l  n aik  se tel ah  parl em en  gagal  mel ol os kan  la ngkah- lan gkah  kon so li das i  f is k al  da n  P erd ana  Me nte ri  men gun du rk an  di ri .  Par a  p emi mpi n  Ero pa
di per kirak an  tid ak  akan  m enga mbi l  kepu tu san  me ngen ai  pe ngu atan  d ana  bai lo ut  zo na  eu ro  pad a  p ert emu an  pun c ak  mi ng gu  i ni ,  da n  d it und a  h in gga  Jun i  m end atan g.  A na lis
memp erki rakan  p er ke mba ngan  i ni  s eb enar ny a  c end eru ng  ne gati f,  mes kip un  t ida k  s erta  me rta  ak an  me mic u  ak s i  ju al  pa da  eur o.

Kua tnya  kin erj a  e uro  d id uku ng  o le h  eksp ektas i  k en aik an  s uk u  b ung a  EC B  bu lan  A pr il  men da tang  un tuk  men ahan   t ekana n  i nfl as i.  K ond is i  in i  ( ji k a  te rj adi )  akan  me ni ngkat kan
di feren si as i  im bal  h asi l  an tara  Er op a  d an  A mer ika,  dim ana  Th e  Fed  akh ir-a khi r  i ni  men egas k an  ak an  me mp ertah anka n  su k u  bu nga  ti ngkat  yan g  san gat  ren dah  u nt uk  jan gk a  wa k tu
  A me rik a  un tuk  b ul an  Febr uar i  me ngal ami  p enu run an  cu kup  taj am,   me ngi nd ikas i kan
yang  b el um  di ten tukan .  Data  K ami s  2 4  M are t  me nun j ukkan
D ura bl e  Go ods  Or ders
per lamb atan  p ada  s ektor  m anu faktur .  Terh ad ap  y en,  d ol lar  A S  c en de run g  fl at  dan  d itu tup  d il evel  8 0, 97  yen  <JP Y=>,  a k si  i nte rv en si  gab un gan  hi ngga  s aat  i ni  c u kup  be rha si l
men ahan  v o lat il ita s  y en.  P el aku  pas ar  di pe rkir akan  mas ih  a kan  mew as pad ai  aks i
  in terv e ns i  lan ju tan  j ik a  do ll ar  tur un  d i  baw ah  80  yen .

Nikkei rises on foreign buying, ex-dividend date eyed

TOKYO | Thu Mar 24, 2011 10:52pm EDT
TOKYO (Reuters) - The Nikkei share average rose on Friday, helped by buying by foreigners as they took heart from gains in U.S. stocks on optimism about forthcoming earnings reports, although they will continue cautiously monitoring developments at Japan's troubled nuclear power plant.

Foreign investors' net buying of Japanese shares reached a record high in the week after a devastating earthquake hit northeastern Japan, Ministry of Finance data showed, while Japanese investors bought foreign bonds despite widespread speculation that they would repatriate funds.

Overseas investors bought a net 891 billion yen ($11 billion) in Japanese stocks in the week of March 14-18, the highest since records began in 2005.
Some analysts said that foreign buying may continue before the ex-dividend date on March 28.

"There was selling pressure around the 9,500-mark (in the past few days), but we may see the index top this level, supported by buying by investors who want dividends," said Hideyuki Okoshi, general manager at Chibagin Securities.

Analysts also said the overall market got a lift as investors bought on dips, with some technical indicators showing that Japanese stocks are heavily oversold.
The Nikkei is now trading about 6 percent below its 25-day moving average at 10,115.
"Also, more than 60 percent of stocks on the Tokyo stock exchange's main board are trading below their book value, so it's time to buy back shares while watching problems at the nuclear plant carefully," said Hiroichi Nishi, general manager at Nikko Cordial Securities.

At the midday break, the benchmark Nikkei average .N225 was up 1.0 percent, or 94.13 points, at 9,529.14. The broader Topix gained 0.5 percent to 858.07. The Nikkei is expected to trade between 9,450 and 9,650 on Friday, analysts said.

"(In the medium term), psychological support is seen around 9,000, while there may be more room to rise as far as 9,800, which is near the 200-day moving average," said Mitsushige Akino, chief fund manager at Ichiyoshi Investment Management.
On Friday morning, the Nikkei's 200-day moving average was at 9,822.

Construction equipment makers were higher on expectations of reconstruction-related demand as well as higher resource prices. Komatsu Ltd (6301.T) rose 4.5 percent to 2,790 yen and Hitachi Construction (6305.T) gained 0.4 percent to 2,044 yen.

Shares in food processor Nichirei (2871.T) jumped 3.6 percent to 348 yen after the Nikkei business daily reported it would join forces with the Itochu group (8001.T) in the frozen-food business, taking on most of the lost production at a tsunami-damaged factory operated by an Itochu subsidiary in northern Japan.

Sony Corp (6758.T) gained 3.7 percent to 2,643 yen after Deutsche Securities raised its rating on the stock to "buy" from "hold" on expectations of rising sales in its chip and gaming businesses. ($1 = 80.985 Japanese Yen)

Thursday, March 24, 2011

Headline News 24.03.11

U.S. & GLOBAL
Bursa  saham AS  ditutup  menguat ditopang oleh kenaikan saham-saham material,  namun  kenaikan harga  komoditas  dunia   akibat gejolak  di  Timur  Tengah  dan  Afrika 
Utara  diperkirakan  akan menahan laju  penguatan bursa. Sebanyak 7.01  miliar lembar saham yang  berpindah tangan pada New York Stock  Exchange,  American  Stock 
Exchange dan Nasdaq - dibawah rata-rata harian 8.07 miliar. Sementara itu harga minyak yang tinggi akan  menaikkan  keuntungan  perusahaan-perusahaan energi, tapi 
di  sisi  lain  akan  memiliki  efek pada pertumbuhan  ekonomi dalam  jangka waktu kedepan. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 67,39 poin  atau 0,56% ke  12,086.02,  S&P500 
<SPX.>  naik 3,77 poin atau 0,29% ke 1,297.54 dan Nasdaq <. IXIC> naik 14,43  poin atau 0,54% ke 2,698.30.  
Harga  emas  naik  mendekati  level  all-time  highnya  ditopang  oleh  rilis  data  new  home  sales  AS  yang  mencapai  level  terendah  yang  kemudian  kembali  mencuatkan 
ekspektasi  perpanjangan  kebijakan  akomodatif  dari  The  Fed.  Emas  juga  mendapat  sokongan  dari  kemungkinan  jatuhnya  pemerintah  Portugis  yang menghidupkan 
kembali  kekhawatiran  hutang  kawasan  Uni-Eropa.  Harga spot  emas  <XAU=>  naik  0,7%  ke  1,439.60  USD  per  ounce,  mendekati level  tertinggi  sepanjang  sejarah  di 
1444.40 USD per troy ounce (high 07 Maret).  
Harga  minyak mentah  AS ditutup  dilevel tertinggi  dalam  kurun  2-1/2 tahun terakhir menyusul serangan  roket  Palestina  terhadap Israel  yang  semakin  meningkatkan 
risiko geopolitik  Timur  Tengah.  Harga  minyak mentah  Crude AS  untuk  pengiriman  Mei  <CLc1>  naik  78 sen  ke  105,75 USD  per  barel, menandai penutupan  tertinggi 
sejak September  2008. Di London,  minyak mentah  berjangka Brent pengiriman  Mei <LCOc1> turun tipis 15  sen  ke 115,55 USD per barel  setelah  sempat naik hingga 
116,40 USD.  
Euro  melemah terhadpa  mata  uang  utama  dunia  lainnya, tertekan  kekhawatiran bahwa  Portugis  akan  memerlukan  bailout  seiring  penolakan pengetatan  anggaran 
pemerintah oleh  Parlemen, yang kemungkinan  akan  menyebabkan  keruntuhan pemerintah.  Perdana  Menteri Jose  Socrates mengatakan  ia akan  mengundurkan  diri 
jika rencana tersebut gagal dan Portugis kemungkinan besar akan terpaksa untuk mencari  bantuan asing.  
Euro  melanjutkan pelemahannya  pasca  berita Portugis tersebut, meskipun investor  masih belum yakin seberapa  besar pasar  menyerap sentimen Portugis tersebut  ke 
dalam  euro  saat  ini.  Sebelumnya,  seorang  juru  bicara  dari IMF  mengatakan  Portugal  tidak  meminta  program  pinjaman  dari  IMF,  pemerintah  Lisbon  juga menolak 
spekulasi  sedang melakukan pembicaraan dengan IMF. Euro <EUR=> terakhir turun  0,6% terhadap dollar AS ke 1,4105.  
Mayoritas  investor  memperkirakan penurunan euro akan tertahan oleh  tingginya ekspektasi kenaikan tingkat  suku bunga zona  euro. Prospek suku  bunga  yang lebih 
tinggi,  dikombinasikan  dengan  proyeksi  bahwa  para  pembuat  kebijakan  Eropa  mempunyai  kemauan  untuk  menyelesaikan  krisis  utang,  diharapkan  untuk  menjaga 
euro  dikisaran  level  1.40.  Yang  turut  menambah  sentimen  bearish  euro adalah  adanya  dokumen  yang  menunjukkan  pemimpin Eropa akan  memutuskan  bagaimana 
meningkatkan dana talangan mereka baru pada Juni mendatang, bukan pada Euro Summit pekan ini.  
Sterling tercatat  turun 0,8% ke 1,6242 <GBP=>  tertekan pemangkasan proyeksi  pertumbuhan Inggris  dan naiknya target hutang.  Dollar AS turun 0,1% terhadap yen ke 80,85 <JPY=>, dimana pasar masih waspada terhadap intervensi oleh otoritas uG7 ntuk mengekang penguatan  yen