US & GLOBAL
• Bursa saham AS naik pada Rabu dengan aktivitas didominasi oleh pembelian dari manajer investasi pada saham-saham yang berperforma terbaik,
termasuk pada saham-saham energi dan saham yang tergolong small-caps , menjelang akhir kuartal. Volume perdagangan masih tipis, sekitar 6,8
miliar saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq, jauh di bawah perkiraan rata-rata harian tahun lalu 8,47
miliar. Rilis data sektor ketenagakerjaan yang tidak terlalu mengecewakan cukup untuk mempe rtahankan sentimen pasar menjelang rilis data
Non-Farm Payrolls akhir pekan ini. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 71,60 poin atau 0,58% ke 12,350.61, indeks S&P500 <. SPX> naik 8.82 poin atau
0,67% ke 1,328.26 dan Nasdaq <. IXIC> naik 19,90 poin atau 0,72% ke 2,776.79.
• memangkas pelemahan 4-sesi sebelumnya seiring menguatnya minat Harga emas berbalik menguat dalam sesi perdagangan yang cukup volatile,
beli investor menjelang data sektor ketenagakerjaan AS pada akhir pekan ini. Harga spot emas <XAU=> naik 0,4% ke 1.422 USD per troy ounce,
setelah sebelumnya sempat membukukan kenaikan hingga 1430 USD.
• Harga minyak dunia melemah pada sesi Rabu dalam sesi perdagangan dengan volume yang tipis, ditekan oleh naiknya stok minyak Amerika ke
rekor tertinggi. Minyak tidak terlalu terpengaruh ketidakpastian pasokan dari Libya dan Timur Tengah, namun saat ini performa minyak potensial
untuk membukukan kenaikan lebih dari 10% dalam kuartal pertama 2011. Harga minyak Brent untuk pengiriman Mei <LCOc1> turun 3 sen ke
115,13 USD per barel, sementara harga minyak mentah Crude AS pengiriman Mei <CLc1> turun 52 sen ke 104,27 USD per barel.
• Euro mencapai level tertinggi 10-bulan terhadap yen dan mencatat penguatan terhadap dollar AS, menyusul semakin kuatnya ekspektasi
kenaikan suku bunga ECB, sementara itu Aussie dollar mencapai level tertinggi sejak awal tahun 1980. Euro menghapus penurunan pada awal
sesi setelah petinggi ECB menyatakan ECB bermaksud untuk menaikkan suku bunga secara bertahap, pernyataan ini menunjukkan kenaikan suku
bunga pada April diprediksi akan menjadi kenaikan pertama dari beberapa kenaikan suku bunga kedepannya.
• Prospek kenaikan suku bunga ECB menaikkan pandangan bahwa pemulihan ekonomi global telah membaik dan mendorong minat investor pada
aset-aset yang lebih beresiko, sebuah tren yang potensial mendukung berlanjutnya kinerja euro dalam bebe rapa pekan mendatang. Secara
khusus, euro telah menunjukkan daya tahan yang luar biasa, tercatat menguat 5% sejak awal 2011 meskipun masih terdapat masalah fiskal
dibeberapa negara anggotanya.
Euro mencapai sempat menguat hingga 1,4147 dan ditutup pada kisaran level 1,4128 <EUR=>, terhadap yen euro ditutup menguat ke 117,12 yen
• <EURJPY=R>, tepat di bawah level tertinggi sejak Mei 2010. Dollar AS naik 0.4% terhadap yen ke 82. 86 yen <JPY=> setelah sempat menguat
hingga 83.19 yang merupakan level tertinggi sejak 11 Maret. Investor juga mengamati dengan seksama penguatan tajam Aussie dollar yang
menguat hingga 1,0338 <AUD=> atau level tertinggi sejak awal tahun 1980 silam. Aussie dollar mencapai level tertinggi 10 bulan terhadap yen
<AUDJPY=>. Kenaikan ini diperkirakan akibat overestimasi pelaku pasar pada kemungkinan pengetatan kebijakan moneter The Fed, dan disisi lain
mengecilkan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh RBA.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas terkoreksi dari level intraday high pada hari Rabu ditengah upaya pencapaian level tertingginya. Aksi profit-taking dan penurunan
harga minyak serta kondisi teknikal yang cenderung lemah telah memicu koreksi emas. Ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed dan ECB
AS turut mendorong pelemahan harga emas. Namun demikian emas akhirnya serta kekhawatiran terhadap hasil rilis data non-farm payrolls
berhasil ditutup menguat dan mengakhiri pelemahannya selama 4 sesi terakhir.
• Di awal sesi, harga emas dan minyak melemah setelah data menunjukkan peningkatan pada stok minyak mentah. Namun demikian, emas sekitar
$10 berada di bawah level intraday high meskipun harga minyak berhasil rebound .
• Emas gagal mencetak rekor puncak yang baru ditengah kuatnya volume transaksi dimana mengindikasikan investor mulai skeptis mengenai
prospek investasi dalam logam mulia tersebut.
• emas selama satu dekade, yang mencatat rekor tertinggi pekan lalu, tampaknya akan stabil Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan rally
pada kuartal kedua menyusul mulai bertambahnya risiko penurunan untuk logam mulia tersebut.
• Emas memperoleh keuntungan dari melemahnya dolar atas euro setelah salah seorang petinggi ECB mengatakan kenaikan suku bunga akan
dilakukan secara gradual, dan bursa saham dunia naik lebih dari 1% menyusul rilis optimis data ADP Employment mendorong kenaikan pasar AS
dan juga Eropa.
title cover
Thursday, March 31, 2011
Yen hits 10-month low versus euro
LONDON (Reuters) - The yen hit a fresh 10-month low versus the euro on Thursday and touched a three-week trough against the dollar as expectations mounted that Japan would lag the euro zone and U.S.
central banks in raising interest rates.
Traders said significant quarter-end and fiscal year-end flows were likely to make trade in the major currency pairs volatile on the day.
European Central Bank Executive Board member Lorenzo Bini Smaghi on Wednesday implied that the central bank's policy is to gradually raise interest rates, with markets expecting the tightening cycle to begin in April.
Two U.S. Federal Reserve Bank officials on Wednesday said the Fed needs to exit its unprecedented monetary stimulus, suggesting the debate over future policy is heating up as the U.S. central bank nears the end of its current round of stimulus.
Anticipation that Japan would buck the global tightening cycle and leave interest rates low to support its quake-hit economy is encouraging players to sell the yen to fund higher-yielding investments, in a revival of the carry trade that flourished before the credit crisis began in 2007.
"Rate differentials are playing a big role, especially as there is no probability for the BOJ to become more hawkish, even in the medium- to long-term." said Manuel Oliveri, currency strategist at UBS in Zurich.
"There is scope for rate expectations to stay supported in the euro zone. German demand and the service sector is strong so price rises are likely to become domestically driven, not just commodity driven,"
Euro zone flash inflation data for March is due for release at 0900 GMT, with economists in a Reuters poll forecasting a 2.3 percent rise in prices on the month.
The euro rose to 117.54 yen in Asian trade, its highest since May 2010, up around 0.4 percent on the day.
"I see little resistance until 119.90, which was a pivotal area back in May 2010," said a London-based spot trader.
The dollar rose to a three-week high of 83.21 yen before running into selling by Japanese banks and foreign players along with some fiscal year-end yen demand from Japanese exporters. Strong offers were seen from 83.30 to 83.50, with more around 84.00.
The dollar was up around 9 percent from its record low of 76.25 yen set on March 17 before G7 central banks intervened in a rare coordinated move to stem the yen's rise. It was last at 82.85, unchanged on the day.
Jefferies analyst Naomi Fink said the start of the new fiscal year could bring more yen selling although it was unlikely to fall in a straight line.
"I see a trend of greater tolerance. Households and companies have a lot of cash and they will need to invest in overseas ventures. Overseas investments in the new financial year should weaken the yen a bit more," she said.
STRESS TESTS
The euro rose 0.4 percent to $1.4180, still within its March range, with traders saying a break of option barriers at $1.4250 would be needed for fresh upside momentum.
BNP Paribas is recommending buying euros from $1.4120 to target $1.45 with a stop at $1.4020.
Ireland later on Thursday announces the results of stress tests that are expected to signal the effective nationalization of the entire financial system.
Tests are expected to reveal an additional 20-25 billion euro hole in Irish banks' capital and will be followed by a radical restructuring of the sector, the Irish Independent newspaper reported.
"Ireland is not a big risk to the euro as there is no systemic risk thanks to the euro zone rescue fund. Confidence is being driven by the larger euro zone countries," said Oliveri at UBS.
The Australian dollar hit a fresh 29-year high of $1.0348 after favorable retail sales and credit growth data.
The dollar index fell around 0.3 percent to 75.849 .DXY.
central banks in raising interest rates.
Traders said significant quarter-end and fiscal year-end flows were likely to make trade in the major currency pairs volatile on the day.
European Central Bank Executive Board member Lorenzo Bini Smaghi on Wednesday implied that the central bank's policy is to gradually raise interest rates, with markets expecting the tightening cycle to begin in April.
Two U.S. Federal Reserve Bank officials on Wednesday said the Fed needs to exit its unprecedented monetary stimulus, suggesting the debate over future policy is heating up as the U.S. central bank nears the end of its current round of stimulus.
Anticipation that Japan would buck the global tightening cycle and leave interest rates low to support its quake-hit economy is encouraging players to sell the yen to fund higher-yielding investments, in a revival of the carry trade that flourished before the credit crisis began in 2007.
"Rate differentials are playing a big role, especially as there is no probability for the BOJ to become more hawkish, even in the medium- to long-term." said Manuel Oliveri, currency strategist at UBS in Zurich.
"There is scope for rate expectations to stay supported in the euro zone. German demand and the service sector is strong so price rises are likely to become domestically driven, not just commodity driven,"
Euro zone flash inflation data for March is due for release at 0900 GMT, with economists in a Reuters poll forecasting a 2.3 percent rise in prices on the month.
The euro rose to 117.54 yen in Asian trade, its highest since May 2010, up around 0.4 percent on the day.
"I see little resistance until 119.90, which was a pivotal area back in May 2010," said a London-based spot trader.
The dollar rose to a three-week high of 83.21 yen before running into selling by Japanese banks and foreign players along with some fiscal year-end yen demand from Japanese exporters. Strong offers were seen from 83.30 to 83.50, with more around 84.00.
The dollar was up around 9 percent from its record low of 76.25 yen set on March 17 before G7 central banks intervened in a rare coordinated move to stem the yen's rise. It was last at 82.85, unchanged on the day.
Jefferies analyst Naomi Fink said the start of the new fiscal year could bring more yen selling although it was unlikely to fall in a straight line.
"I see a trend of greater tolerance. Households and companies have a lot of cash and they will need to invest in overseas ventures. Overseas investments in the new financial year should weaken the yen a bit more," she said.
STRESS TESTS
The euro rose 0.4 percent to $1.4180, still within its March range, with traders saying a break of option barriers at $1.4250 would be needed for fresh upside momentum.
BNP Paribas is recommending buying euros from $1.4120 to target $1.45 with a stop at $1.4020.
Ireland later on Thursday announces the results of stress tests that are expected to signal the effective nationalization of the entire financial system.
Tests are expected to reveal an additional 20-25 billion euro hole in Irish banks' capital and will be followed by a radical restructuring of the sector, the Irish Independent newspaper reported.
"Ireland is not a big risk to the euro as there is no systemic risk thanks to the euro zone rescue fund. Confidence is being driven by the larger euro zone countries," said Oliveri at UBS.
The Australian dollar hit a fresh 29-year high of $1.0348 after favorable retail sales and credit growth data.
The dollar index fell around 0.3 percent to 75.849 .DXY.
Wednesday, March 30, 2011
Headline News 30.03.11
US & GLOBAL
•Bursa saham global yang terpantau dari indeks MSCI naik 0,3%, membalikkan penurunan sebelumnya yang juga sebesar 0,3% tertekan pelemahan bursa
saham perbankan Eropa. Namun kemudian bursa saham global berbalik menguat didukung naiknya saham-saham AS, ditopang kenaikan saham-saham
teknologi dan energi. Volume perdagangan masih tipis, sehari setelah Wall Street mencatat volume terendah untuk 2011. Hanya sekitar 6,2 miliar saham
yang diperdagangkan dalam bursa New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq, yang kedua terlemah selama 2011 dan jauh di bawah rata-rata
perdagangan harian tahun lalu 8,47 miliar. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 81.13 poin atau 0,67% ke 12,279.01, S&P500 <. SPX> menguat 9,25 poin atau
0,71% ke 1,319.44 dan Nasdaq <. IXIC> naik 26,21 poin atau 0,96% ke 2,756.89.
•Harga emas kembali melemah dalam 4-sesi berturut-turut terdesak meningkatnya tanda-tanda pengetatan moneter bank sentral dibeberapa negara yang
memicu aksi jual. Namun demikian, emas masih mendapat sedikit dukungan menyusul berita pemangkasan peringkat kredit Portugal dan Yunani serta
data consumer confidence AS yang lebih rendah dari perkiraan. Harga spot emas <XAU=> turun 0,1% ke 1,417.46 per troy ounce, setelah sebelumnya jatuh
kelevel terendah 1,410.85 USD per troy ounce.
•Harga minyak mentah naik pada Selasa 30 Maret didukung oleh faktor teknis dan volume perdagangan yang tipis ditengah masih berlanjutnya pesimisme
bahwa produksi ekspor minyak Libya akan kembali seperti semula. Harapan untuk percepatan restorasi produksi minyak Libya semakin berkurang setelah
pasukan pro-Khadafi berhasil mengalahkan pemberontak di beberapa kawasan. Harga minyak Brent untuk pengiriman Mei <LCOc1> naik 36 sen ke 115,16
USD per barel, sementara Crude AS untuk pengiriman Mei <CLc1> naik 81 sen ke 104,79 USD per barel.
•Naiknya imbal hasil obligasi AS mengangkat dollar AS di atas 82 yen untuk pertama kalinya sejak intervensi gabungan akhir-akhir ini, indikator teknis
memungkinkan dorongan lanjutan bagi penguatan dollar AS dalam beberapa sesi mendatang. Euro juga naik ke level tertinggi terhadap yen sejak Mei
dimana pasar masih terpengaruh sentimen kenaikan suku bunga ECB. Namun mata uang tunggal Uni-Eropa tersebut tercatat stagnan terhadap dollar AS
setelah komentar terbaru dari petinggi The Fed mengindikasikan perlunya dimulai kembali pengetatan moneter.
•Dollar AS naik hingga 82,51 yen <JPY=>, level tertinggi dalam lebih dari 2-pekan terakhir. Euro sempat menyentuh session low di 1,4045 terhadap dolar AS,
namun kemudian tercatat menguat tipis 0.2% ke 1.4110 <EUR=>.Euro naik 1% terhadap yen ke 116,34 yen <EURJPY=R>, level tertinggi dalam kurun 10-
1/2-bulan terakhir.
•Kenaikan stabil imbal hasil AS mendapat dukungan dari pernyataan anggota The Fed yang mengatakan bank sentral harus mulai pengetatan kebijakan
moneter untuk menghindari inflasi. Para analis menyatakan bahwa pasar masih mengharapkan ECB akan mendahului The Fed dan BoE, sementara para
petinggi The Fed diperkirakan masih belum semuanya sepakat untuk melakukan pengetatan moneter. Sementara itu pemangkasan peringkat kredit
Portugal kembali terjadi, yang saat ini berdasarkan S&P memangkasn peringkat kredit Portugal hingga berada hanya satu tingkat di level " junk ", serta
menurunkan peringkat kredit Yunani dibawah level Mesir, kondisi mana semakin memperdalam kekhawatiran akan kondisi utang dua negara terlemah di zona euro.
GOLD & COMMODITIES
•Emas jatuh untuk keempat kalinya secara berturut-turut pada Selasa menyusul indikasi pengetatan moneter bank sentral telah mendorong aksi jual,
namun logam mulia mendapat support dari downgrade peringkat kredit di Portugal dan Yunani dan rilis pesimis data kepercayaan konsumen AS.
•Logam mulia gagal mencetak rekor puncak yang baru ditengah kuatnya volume transaksi dimana mengindikasikan investor mulai skeptis ketika bank
sentral hendak mengendalikan jumlah uang beredar untuk mencegah inflasi.
•Berkembangnya ekspektasi pengetatan moneter di AS dan zona euro juga membebani emas, setelah serangan udara Barat di Libya dan kerusuhan politik
di Timur Tengah dan Afrika Utara mendorong emas untuk mencetak rekor di $ 1,447.40 per ounce minggu lalu. Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice
mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahan Obama tidak mengesampingkan kemungkinan mempersenjatai pemberontak Libya sebagai pilihan
untuk mencoba mengakhiri pemerintahan Muammar Gaddafi yang telah berlangsung selama 41 tahun.
•mendesak The Fed untuk mulai mengakhiri kampanye pelonggaran moneter, dimana hal itu bisa Kepala Federal Reserve St Louis James Bullard
mengatakan tingkat inflasi zona memangkas program pembelian obligasi $ 600 milyar sebesar $ 100 miliar, sementara kepala ECB Jean-Claude Trichet
euro "bertahan "di atas target bank.
•November lalu, The Fed memulai sebuah program pembelian obligasi $ 600 milyar - dijuluki QE2 karena putaran kedua pelonggaran kuantitatif - yang
dijadwalkan berakhir pada bulan Juni. Emas telah menjadi penerima manfaat utama sejak The Fed mempertahankan suku bunga jangka pendek
mendekati nol sejak Desember 2008.
•Dukungan positif emas lainnya adalah sinyal negatif dalam momentum ekonomi AS, seperti data kepercayaan konsumen yang turun di bulan Maret
peringkat utang Portugal dan Yunanai oleh Standard & Poor's juga turut menyusul kekhawatiran konsumen terhadap inflasi. Disamping itu, downgrade
bagi emas. memb erikan support
•Investor emas saat ini akan mencermati sejumlah rilis data ekonomi pekan ini, termasuk data non-farm payrolls AS hari Jumat, data pekerjaan sektor
swasta dari ADP pada hari Rabu dan factory orders pada hari Kamis. Jika data-data tersebut dirilis positif, maka akan semakin membuka peluang kenaikan
suku bunga oleh The Fed dan membaiknya ekonomi global, yang akan berdampak buruk pada prospek kenaikan harga emas.
•Bursa saham global yang terpantau dari indeks MSCI naik 0,3%, membalikkan penurunan sebelumnya yang juga sebesar 0,3% tertekan pelemahan bursa
saham perbankan Eropa. Namun kemudian bursa saham global berbalik menguat didukung naiknya saham-saham AS, ditopang kenaikan saham-saham
teknologi dan energi. Volume perdagangan masih tipis, sehari setelah Wall Street mencatat volume terendah untuk 2011. Hanya sekitar 6,2 miliar saham
yang diperdagangkan dalam bursa New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq, yang kedua terlemah selama 2011 dan jauh di bawah rata-rata
perdagangan harian tahun lalu 8,47 miliar. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 81.13 poin atau 0,67% ke 12,279.01, S&P500 <. SPX> menguat 9,25 poin atau
0,71% ke 1,319.44 dan Nasdaq <. IXIC> naik 26,21 poin atau 0,96% ke 2,756.89.
•Harga emas kembali melemah dalam 4-sesi berturut-turut terdesak meningkatnya tanda-tanda pengetatan moneter bank sentral dibeberapa negara yang
memicu aksi jual. Namun demikian, emas masih mendapat sedikit dukungan menyusul berita pemangkasan peringkat kredit Portugal dan Yunani serta
data consumer confidence AS yang lebih rendah dari perkiraan. Harga spot emas <XAU=> turun 0,1% ke 1,417.46 per troy ounce, setelah sebelumnya jatuh
kelevel terendah 1,410.85 USD per troy ounce.
•Harga minyak mentah naik pada Selasa 30 Maret didukung oleh faktor teknis dan volume perdagangan yang tipis ditengah masih berlanjutnya pesimisme
bahwa produksi ekspor minyak Libya akan kembali seperti semula. Harapan untuk percepatan restorasi produksi minyak Libya semakin berkurang setelah
pasukan pro-Khadafi berhasil mengalahkan pemberontak di beberapa kawasan. Harga minyak Brent untuk pengiriman Mei <LCOc1> naik 36 sen ke 115,16
USD per barel, sementara Crude AS untuk pengiriman Mei <CLc1> naik 81 sen ke 104,79 USD per barel.
•Naiknya imbal hasil obligasi AS mengangkat dollar AS di atas 82 yen untuk pertama kalinya sejak intervensi gabungan akhir-akhir ini, indikator teknis
memungkinkan dorongan lanjutan bagi penguatan dollar AS dalam beberapa sesi mendatang. Euro juga naik ke level tertinggi terhadap yen sejak Mei
dimana pasar masih terpengaruh sentimen kenaikan suku bunga ECB. Namun mata uang tunggal Uni-Eropa tersebut tercatat stagnan terhadap dollar AS
setelah komentar terbaru dari petinggi The Fed mengindikasikan perlunya dimulai kembali pengetatan moneter.
•Dollar AS naik hingga 82,51 yen <JPY=>, level tertinggi dalam lebih dari 2-pekan terakhir. Euro sempat menyentuh session low di 1,4045 terhadap dolar AS,
namun kemudian tercatat menguat tipis 0.2% ke 1.4110 <EUR=>.Euro naik 1% terhadap yen ke 116,34 yen <EURJPY=R>, level tertinggi dalam kurun 10-
1/2-bulan terakhir.
•Kenaikan stabil imbal hasil AS mendapat dukungan dari pernyataan anggota The Fed yang mengatakan bank sentral harus mulai pengetatan kebijakan
moneter untuk menghindari inflasi. Para analis menyatakan bahwa pasar masih mengharapkan ECB akan mendahului The Fed dan BoE, sementara para
petinggi The Fed diperkirakan masih belum semuanya sepakat untuk melakukan pengetatan moneter. Sementara itu pemangkasan peringkat kredit
Portugal kembali terjadi, yang saat ini berdasarkan S&P memangkasn peringkat kredit Portugal hingga berada hanya satu tingkat di level " junk ", serta
menurunkan peringkat kredit Yunani dibawah level Mesir, kondisi mana semakin memperdalam kekhawatiran akan kondisi utang dua negara terlemah di zona euro.
GOLD & COMMODITIES
•Emas jatuh untuk keempat kalinya secara berturut-turut pada Selasa menyusul indikasi pengetatan moneter bank sentral telah mendorong aksi jual,
namun logam mulia mendapat support dari downgrade peringkat kredit di Portugal dan Yunani dan rilis pesimis data kepercayaan konsumen AS.
•Logam mulia gagal mencetak rekor puncak yang baru ditengah kuatnya volume transaksi dimana mengindikasikan investor mulai skeptis ketika bank
sentral hendak mengendalikan jumlah uang beredar untuk mencegah inflasi.
•Berkembangnya ekspektasi pengetatan moneter di AS dan zona euro juga membebani emas, setelah serangan udara Barat di Libya dan kerusuhan politik
di Timur Tengah dan Afrika Utara mendorong emas untuk mencetak rekor di $ 1,447.40 per ounce minggu lalu. Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice
mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahan Obama tidak mengesampingkan kemungkinan mempersenjatai pemberontak Libya sebagai pilihan
untuk mencoba mengakhiri pemerintahan Muammar Gaddafi yang telah berlangsung selama 41 tahun.
•mendesak The Fed untuk mulai mengakhiri kampanye pelonggaran moneter, dimana hal itu bisa Kepala Federal Reserve St Louis James Bullard
mengatakan tingkat inflasi zona memangkas program pembelian obligasi $ 600 milyar sebesar $ 100 miliar, sementara kepala ECB Jean-Claude Trichet
euro "bertahan "di atas target bank.
•November lalu, The Fed memulai sebuah program pembelian obligasi $ 600 milyar - dijuluki QE2 karena putaran kedua pelonggaran kuantitatif - yang
dijadwalkan berakhir pada bulan Juni. Emas telah menjadi penerima manfaat utama sejak The Fed mempertahankan suku bunga jangka pendek
mendekati nol sejak Desember 2008.
•Dukungan positif emas lainnya adalah sinyal negatif dalam momentum ekonomi AS, seperti data kepercayaan konsumen yang turun di bulan Maret
peringkat utang Portugal dan Yunanai oleh Standard & Poor's juga turut menyusul kekhawatiran konsumen terhadap inflasi. Disamping itu, downgrade
bagi emas. memb erikan support
•Investor emas saat ini akan mencermati sejumlah rilis data ekonomi pekan ini, termasuk data non-farm payrolls AS hari Jumat, data pekerjaan sektor
swasta dari ADP pada hari Rabu dan factory orders pada hari Kamis. Jika data-data tersebut dirilis positif, maka akan semakin membuka peluang kenaikan
suku bunga oleh The Fed dan membaiknya ekonomi global, yang akan berdampak buruk pada prospek kenaikan harga emas.
Tuesday, March 29, 2011
Headline News 29.03.11
US & GLOBAL
•korporasi yang tidak terlalu cerah dan masih kuatnya faktor eksternal yang Bursa saham AS melemah pada Senin awal pekan ini akibat prospek earning
meliputi kekhawatiran para investor. Volume perdagangan tercatat sebagai yang terendah sepanjang 2011 ini. Perkiraan prospek yang kurang
menggembirakan dari operator hotel terkemuka Marriott yang diikuti oleh proyeksi earning kuartal pertama 2011 Halliburton Co yang mengalami
penurunan, kemudian menekan saham-saham consumer. Saham Marriott International pun turun 6,3% sedangkan Halliburton turun 1,9%. Indeks Dow
Jones <. DJI> turun 22,71 poin atau 0,19% ke 12,197.88, S&P500 <. SPX> turun 3,61 poin atau 0,27% ke 1,310.19 dan Nasdaq <. IXIC> turun 12,38 poin atau
0,45% ke 2,730.68.
•Harga emas juga mengalami penurunan seiring penguatan dollar AS terhadap euro (emas cenderung mengikuti pergerakan euro), emas gagal berbalik
menguat meskipun pada akhirnya euro pulih dari keterpurukannya terhadap dollar. Harga spot emas <XAU=> ditutup pada level 1,418.65 USD per troy
ounce, turun dari 1,427.75 USD pada Jumat akhir pekan lalu.
•Harga Crude AS jatuh untuk ke 3-sesi berturut-turut dalam volume perdagangan terendah tahun ini. Pemberontak Libya kembali menduduki wilayah
penting semakin menyulitkan upaya pemulihan pasokan minyak dari negara anggota OPEC tersebut. Minyak Brent London untuk pengiriman Mei <LCOc1>
turun 79 sen ke 114,80 USD per barel, dan Crude AS <CLc1> merosot 1,42 USD ke 103,98 USD per barel.
•Dollar AS melanjutkan penguatannya terhadap yen menyusul naiknya rentang antara imbal hasil produk finansial AS dan Jepang yang mendukung kinerja
dollar AS. Namun analis mengingatkan adanya resiko tekanan terhadap dollar AS jika data ekonomi dirilis dibawah perkiraan. Imbal hasil obligasi ber tenor
2-tahun AS naik menjadi 0,77%, empat basis poin di atas penutupan Jumat dan naik 14 basis poin dalam lima hari terakhir, melebar lebih besar daripada
imbal hasil obligasi Jepang.
•Kondisi tersebut turut mendukung performa dollar AS ke level 81.84 yen <JPY=> yang merupakan level tertinggi sejak 18 Maret, momen pertama intervensi
gabungan antara bank sentral negara-negara G7. Hingga akhir sesi New York, dollar AS tercatat menguat 0,5% ke 81,71 yen.
•Sementara itu euro, berhasil bertahan diatas level psikologis 1.4 <EUR=> seiring persiapan pelaku pasar menghadapi kenaikan suku bunga ECB. Data dari
Departemen Perdagangan AS memperlihatkan bahwa tingkat belanja konsumen naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari, kenaikan berturut-
turut dalam 8-bulan, namun demikian naiknya harga gas dan harga pangan diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan belanja masyarakat pada
kuartal pertama.
•Pelaku pasar memprediksi ECB akan menaikkan suku bunga pada sidangnya 7 April mendatang, pandangan yang memperoleh kepercayaan Senin ketika
Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan tingkat inflasi berada di atas target stabilitas bank sentral harga. Kemungkinan naiknya tingkat suku bunga
ECB pada awal bulan depan meredakan kekhawatiran pada turunnya popularitas partai berkuasa Jerman dalam pemilu.
•korporasi yang tidak terlalu cerah dan masih kuatnya faktor eksternal yang Bursa saham AS melemah pada Senin awal pekan ini akibat prospek earning
meliputi kekhawatiran para investor. Volume perdagangan tercatat sebagai yang terendah sepanjang 2011 ini. Perkiraan prospek yang kurang
menggembirakan dari operator hotel terkemuka Marriott yang diikuti oleh proyeksi earning kuartal pertama 2011 Halliburton Co yang mengalami
penurunan, kemudian menekan saham-saham consumer. Saham Marriott International pun turun 6,3% sedangkan Halliburton turun 1,9%. Indeks Dow
Jones <. DJI> turun 22,71 poin atau 0,19% ke 12,197.88, S&P500 <. SPX> turun 3,61 poin atau 0,27% ke 1,310.19 dan Nasdaq <. IXIC> turun 12,38 poin atau
0,45% ke 2,730.68.
•Harga emas juga mengalami penurunan seiring penguatan dollar AS terhadap euro (emas cenderung mengikuti pergerakan euro), emas gagal berbalik
menguat meskipun pada akhirnya euro pulih dari keterpurukannya terhadap dollar. Harga spot emas <XAU=> ditutup pada level 1,418.65 USD per troy
ounce, turun dari 1,427.75 USD pada Jumat akhir pekan lalu.
•Harga Crude AS jatuh untuk ke 3-sesi berturut-turut dalam volume perdagangan terendah tahun ini. Pemberontak Libya kembali menduduki wilayah
penting semakin menyulitkan upaya pemulihan pasokan minyak dari negara anggota OPEC tersebut. Minyak Brent London untuk pengiriman Mei <LCOc1>
turun 79 sen ke 114,80 USD per barel, dan Crude AS <CLc1> merosot 1,42 USD ke 103,98 USD per barel.
•Dollar AS melanjutkan penguatannya terhadap yen menyusul naiknya rentang antara imbal hasil produk finansial AS dan Jepang yang mendukung kinerja
dollar AS. Namun analis mengingatkan adanya resiko tekanan terhadap dollar AS jika data ekonomi dirilis dibawah perkiraan. Imbal hasil obligasi ber tenor
2-tahun AS naik menjadi 0,77%, empat basis poin di atas penutupan Jumat dan naik 14 basis poin dalam lima hari terakhir, melebar lebih besar daripada
imbal hasil obligasi Jepang.
•Kondisi tersebut turut mendukung performa dollar AS ke level 81.84 yen <JPY=> yang merupakan level tertinggi sejak 18 Maret, momen pertama intervensi
gabungan antara bank sentral negara-negara G7. Hingga akhir sesi New York, dollar AS tercatat menguat 0,5% ke 81,71 yen.
•Sementara itu euro, berhasil bertahan diatas level psikologis 1.4 <EUR=> seiring persiapan pelaku pasar menghadapi kenaikan suku bunga ECB. Data dari
Departemen Perdagangan AS memperlihatkan bahwa tingkat belanja konsumen naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari, kenaikan berturut-
turut dalam 8-bulan, namun demikian naiknya harga gas dan harga pangan diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan belanja masyarakat pada
kuartal pertama.
•Pelaku pasar memprediksi ECB akan menaikkan suku bunga pada sidangnya 7 April mendatang, pandangan yang memperoleh kepercayaan Senin ketika
Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan tingkat inflasi berada di atas target stabilitas bank sentral harga. Kemungkinan naiknya tingkat suku bunga
ECB pada awal bulan depan meredakan kekhawatiran pada turunnya popularitas partai berkuasa Jerman dalam pemilu.
Monday, March 28, 2011
Nikkei falls; nuclear concerns dictate mood
TOKYO (Reuters) - Japan's Nikkei fell on Monday as any optimism from gains on Wall Street was dampened as concerns about a crippled nuclear plant in Japan remained the key focus for investors.
Analysts said that foreigners and short-term investors may still be engaging in ex-dividend date buying as well as dip buying, but domestic investors have probably already closed their positions ahead of the end of the fiscal year in March.
"There is still room to rise as foreign buying on dips is likely to continue although trading may be directionless before the end of the fiscal year," said Hajime Nakajima, a wholesale trader at Cosmo Securities.
At the midday break, the benchmark Nikkei .N225 was down 0.4 percent, or 34.49 points, at 9,501.64. The broader Topix .TOPX was nearly flat at 857.58.
Analysts added that while the market remains sensitive to changes in companies' earnings forecasts before the end of the fiscal year, Japan stocks are still oversold, with the Nikkei trading about 6 percent below its 25-day moving average of 10,062.
"Although investors are alert on news flows related to changes in companies' full-year forecasts and dividend payouts, the fundamental mood should not be that bad thanks to foreign buying," said Yumi Nishimura, a senior market analyst at Daiwa Securities Capital Markets.
Before the market opened on Monday, foreigners were seen placing orders to buy 14.9 million shares, the ninth consecutive day of pre-market buying.
Separately, foreign investors' net buying of Japanese shares reached a record high during the week of March 14, the week after a devastating earthquake hit northeastern Japan, Ministry of Finance data showed, and traders said their buying would continue this week.
Overseas investors bought a net 891 billion yen ($11 billion) of Japanese stocks in the week of March 14-18, the highest since records began in 2005.
The Nikkei is expected to trade between 9,400-9,600 on Monday, analysts said.
"Investors are still having a difficult time trying to figure out which Nikkei levels seem 'reasonable'. The 9,500-level may continue to be the key level until there are clear signs that manufacturers will resume normal operations and nuclear power concerns are stabilized," said Yoshinori Nagano, a senior strategist at Daiwa Asset Management.
JFE Holdings Inc (5411.T) climbed 2.7 percent to 2,427 yen after the Nikkei business daily reported that its JFE Steel Corp will boost output of materials for temporary housing by about 70 percent by extending operating hours at a Kobe facility that makes lightweight steel H-beams.
Tokyo Electric Power Co (9501.T) nosedived 15 percent to 720 yen after it became clear over the weekend that Japan faces a protracted struggle to bring the company's quake-stricken nuclear plant under control.
Tokyo Gas (9531.T) gained 3.0 percent to 375 yen after the company hiked its net profit forecast for the business year to March 31 to 98 billion yen ($1.21 billion) from 71 billion yen on a jump in demand from factories in January and February and an increase in gas use by households due to a cold winter.
Analysts said that foreigners and short-term investors may still be engaging in ex-dividend date buying as well as dip buying, but domestic investors have probably already closed their positions ahead of the end of the fiscal year in March.
"There is still room to rise as foreign buying on dips is likely to continue although trading may be directionless before the end of the fiscal year," said Hajime Nakajima, a wholesale trader at Cosmo Securities.
At the midday break, the benchmark Nikkei .N225 was down 0.4 percent, or 34.49 points, at 9,501.64. The broader Topix .TOPX was nearly flat at 857.58.
Analysts added that while the market remains sensitive to changes in companies' earnings forecasts before the end of the fiscal year, Japan stocks are still oversold, with the Nikkei trading about 6 percent below its 25-day moving average of 10,062.
"Although investors are alert on news flows related to changes in companies' full-year forecasts and dividend payouts, the fundamental mood should not be that bad thanks to foreign buying," said Yumi Nishimura, a senior market analyst at Daiwa Securities Capital Markets.
Before the market opened on Monday, foreigners were seen placing orders to buy 14.9 million shares, the ninth consecutive day of pre-market buying.
Separately, foreign investors' net buying of Japanese shares reached a record high during the week of March 14, the week after a devastating earthquake hit northeastern Japan, Ministry of Finance data showed, and traders said their buying would continue this week.
Overseas investors bought a net 891 billion yen ($11 billion) of Japanese stocks in the week of March 14-18, the highest since records began in 2005.
The Nikkei is expected to trade between 9,400-9,600 on Monday, analysts said.
"Investors are still having a difficult time trying to figure out which Nikkei levels seem 'reasonable'. The 9,500-level may continue to be the key level until there are clear signs that manufacturers will resume normal operations and nuclear power concerns are stabilized," said Yoshinori Nagano, a senior strategist at Daiwa Asset Management.
JFE Holdings Inc (5411.T) climbed 2.7 percent to 2,427 yen after the Nikkei business daily reported that its JFE Steel Corp will boost output of materials for temporary housing by about 70 percent by extending operating hours at a Kobe facility that makes lightweight steel H-beams.
Tokyo Electric Power Co (9501.T) nosedived 15 percent to 720 yen after it became clear over the weekend that Japan faces a protracted struggle to bring the company's quake-stricken nuclear plant under control.
Tokyo Gas (9531.T) gained 3.0 percent to 375 yen after the company hiked its net profit forecast for the business year to March 31 to 98 billion yen ($1.21 billion) from 71 billion yen on a jump in demand from factories in January and February and an increase in gas use by households due to a cold winter.
Friday, March 25, 2011
Headline News 25.03.11
US & GLOBAL
•
k o rpo ras i dan mar ak ny a pe mbe li an s ah am o le h i nv e sto r p ad a s aham- sah am
Bu rs a s aham A S be rha si l m en guat pad a s es i K ami s se iri ng op tim is me akan memb ai knya
e arn ing
ber per f orm a ter bai k yang ke mud ian men gan gkat in de ks S& P 50 0 di atas l evel t ekni s p en tin g. Saham- sah am s emi kon du ktor men jad i s ala h s atu s ek to r d enga n pe rfor ma te rba ik
dan tur ut m emb antu men gan gkat k i ner ja N asd aq s ete lah M ic ro n Te ch no lo gy In c men c atat l aba k uart alan yan g mel amp aui pro y ek s i an al is . P ert umb uh an l aba k orp or asi se ca ra
lu as d ih arap kan da pat m emb antu pas ar me ngat asi k ek haw ati ran ten tang ke rus uh an d i Ti mur Ten gah d an A fri ka Utara d an k r is is J epa ng tah un i ni . I nd eks Dow Jon es < . DJI > nai k
84, 54 p oin a tau 0, 70 % ke 1 2, 170 . 56, S & P5 00 <S PX . > n aik 12 ,1 2 p oi n atau 0 ,9 3% ke 1, 30 9. 66 dan N asd aq <. I XI C > n aik 38 ,1 2 p oi n atau 1 ,4 1% k e 2, 736 . 42.
•
Harga mi ny a k d an em as s edi k it m ele mah m enyu su l aks i amb il un tun g p el aku p asar s ete lah har ga ko mo di tas t ers ebu t be rhas i l men emb us leve l
res is ta nc e
tekn is . Har ga C ru de A S
<CL c 1> tu ru n 15 s en ke 10 5, 60 US D pe r bare l. Mi ny ak me ntah B re nt L on do n <L CO c1 > n ai k 17 s en k e 1 15, 72 U SD p er ba rel d i ten gah k e k haw ati ran t ent ang pas oka n mi ny ak L ibi a
set ela h b er ita ba hw a s eb uah j et tem pur P ran ci s - ya ng meru paka n bagi an dar i koal is i PB B - tel ah men ghan c urka n pes aw at Li bi a.
•
in v es tor s eb agai me kani sme am bi l un tun g. S eb el umn y a e mas s emp at men c etak
Harga ema s jat uh s etel ah b erh asi l men gua t ke re kor ter tin ggi , di tun j ang ol eh ak s i
tec hn ic al s el li ng
rek o r l eve l ter tin ggi s epa nj ang mas a di 1 ,4 47 .40 USD p er tr oy ou nc e, di duku ng o leh kekha wat iran akan ko ndi s i hu tang d i Un i-Er op a, k ek e ras an di Timu r Ten gah d an A fri ka U tara,
dan ket akuta n atas i nfl asi . Har ga s po t emas < XA U=> tu run 0 ,3 % k e 1, 432 .3 5 USD p er ou nc e.
•
Eur o b erh as il me ngu at t erh ada p d ol la r A S dit op ang ol eh op ti mis me bah w a p emi mpi n-p emi mp in Un i-E rop a a kan mamp u men gend al ikan k ri si s po li ti k d an utan g d i Po rtu gal.
Jatu hny a p emer in tah Po rtu gal me ny us u l pen gun du ran d iri P erd ana M ent eri S o c rates d ip re di ks i akan m enj ad i is u utam a yan g men dom in asi p er temu an pu nc ak par a p emi mpi n Un i
Ero pa pad a h ari K ami s dan Ju mat in i, d im ana p emer in taha n Li sb on b erad a dal am tek an an k uat un tu k me nc ari p aket ba il out d ari l uar.
•
Eur o te rc atat m engu at 0 .6 % k e 1. 417 1 s etel ah sem pat n ai k hi ngga 1 .4 220 . Sebe lu mnya e uro s emp at an jl ok h in gga 1, 40 53 s ete lah le mba ga pe meri ngka t Mo od y 's men ur un k an
per in gkat 3 0 b ank S p any o l den gan sat u h in gga d ua der aja t. Semen tar a it u F i tc h ju ga me moto ng per in gkat k r edi t P or tugal s eba nyak d ua tin gkat d an men ggari sb aw ahi b ahw a
ris ik o p emb iaya an P or tuga l n aik se tel ah parl em en gagal mel ol os kan la ngkah- lan gkah kon so li das i f is k al da n P erd ana Me nte ri men gun du rk an di ri . Par a p emi mpi n Ero pa
di per kirak an tid ak akan m enga mbi l kepu tu san me ngen ai pe ngu atan d ana bai lo ut zo na eu ro pad a p ert emu an pun c ak mi ng gu i ni , da n d it und a h in gga Jun i m end atan g. A na lis
memp erki rakan p er ke mba ngan i ni s eb enar ny a c end eru ng ne gati f, mes kip un t ida k s erta me rta ak an me mic u ak s i ju al pa da eur o.
•
Kua tnya kin erj a e uro d id uku ng o le h eksp ektas i k en aik an s uk u b ung a EC B bu lan A pr il men da tang un tuk men ahan t ekana n i nfl as i. K ond is i in i ( ji k a te rj adi ) akan me ni ngkat kan
di feren si as i im bal h asi l an tara Er op a d an A mer ika, dim ana Th e Fed akh ir-a khi r i ni men egas k an ak an me mp ertah anka n su k u bu nga ti ngkat yan g san gat ren dah u nt uk jan gk a wa k tu
A me rik a un tuk b ul an Febr uar i me ngal ami p enu run an cu kup taj am, me ngi nd ikas i kan
yang b el um di ten tukan . Data K ami s 2 4 M are t me nun j ukkan
D ura bl e Go ods Or ders
per lamb atan p ada s ektor m anu faktur . Terh ad ap y en, d ol lar A S c en de run g fl at dan d itu tup d il evel 8 0, 97 yen <JP Y=>, a k si i nte rv en si gab un gan hi ngga s aat i ni c u kup be rha si l
men ahan v o lat il ita s y en. P el aku pas ar di pe rkir akan mas ih a kan mew as pad ai aks i
in terv e ns i lan ju tan j ik a do ll ar tur un d i baw ah 80 yen .
•
k o rpo ras i dan mar ak ny a pe mbe li an s ah am o le h i nv e sto r p ad a s aham- sah am
Bu rs a s aham A S be rha si l m en guat pad a s es i K ami s se iri ng op tim is me akan memb ai knya
e arn ing
ber per f orm a ter bai k yang ke mud ian men gan gkat in de ks S& P 50 0 di atas l evel t ekni s p en tin g. Saham- sah am s emi kon du ktor men jad i s ala h s atu s ek to r d enga n pe rfor ma te rba ik
dan tur ut m emb antu men gan gkat k i ner ja N asd aq s ete lah M ic ro n Te ch no lo gy In c men c atat l aba k uart alan yan g mel amp aui pro y ek s i an al is . P ert umb uh an l aba k orp or asi se ca ra
lu as d ih arap kan da pat m emb antu pas ar me ngat asi k ek haw ati ran ten tang ke rus uh an d i Ti mur Ten gah d an A fri ka Utara d an k r is is J epa ng tah un i ni . I nd eks Dow Jon es < . DJI > nai k
84, 54 p oin a tau 0, 70 % ke 1 2, 170 . 56, S & P5 00 <S PX . > n aik 12 ,1 2 p oi n atau 0 ,9 3% ke 1, 30 9. 66 dan N asd aq <. I XI C > n aik 38 ,1 2 p oi n atau 1 ,4 1% k e 2, 736 . 42.
•
Harga mi ny a k d an em as s edi k it m ele mah m enyu su l aks i amb il un tun g p el aku p asar s ete lah har ga ko mo di tas t ers ebu t be rhas i l men emb us leve l
res is ta nc e
tekn is . Har ga C ru de A S
<CL c 1> tu ru n 15 s en ke 10 5, 60 US D pe r bare l. Mi ny ak me ntah B re nt L on do n <L CO c1 > n ai k 17 s en k e 1 15, 72 U SD p er ba rel d i ten gah k e k haw ati ran t ent ang pas oka n mi ny ak L ibi a
set ela h b er ita ba hw a s eb uah j et tem pur P ran ci s - ya ng meru paka n bagi an dar i koal is i PB B - tel ah men ghan c urka n pes aw at Li bi a.
•
in v es tor s eb agai me kani sme am bi l un tun g. S eb el umn y a e mas s emp at men c etak
Harga ema s jat uh s etel ah b erh asi l men gua t ke re kor ter tin ggi , di tun j ang ol eh ak s i
tec hn ic al s el li ng
rek o r l eve l ter tin ggi s epa nj ang mas a di 1 ,4 47 .40 USD p er tr oy ou nc e, di duku ng o leh kekha wat iran akan ko ndi s i hu tang d i Un i-Er op a, k ek e ras an di Timu r Ten gah d an A fri ka U tara,
dan ket akuta n atas i nfl asi . Har ga s po t emas < XA U=> tu run 0 ,3 % k e 1, 432 .3 5 USD p er ou nc e.
•
Eur o b erh as il me ngu at t erh ada p d ol la r A S dit op ang ol eh op ti mis me bah w a p emi mpi n-p emi mp in Un i-E rop a a kan mamp u men gend al ikan k ri si s po li ti k d an utan g d i Po rtu gal.
Jatu hny a p emer in tah Po rtu gal me ny us u l pen gun du ran d iri P erd ana M ent eri S o c rates d ip re di ks i akan m enj ad i is u utam a yan g men dom in asi p er temu an pu nc ak par a p emi mpi n Un i
Ero pa pad a h ari K ami s dan Ju mat in i, d im ana p emer in taha n Li sb on b erad a dal am tek an an k uat un tu k me nc ari p aket ba il out d ari l uar.
•
Eur o te rc atat m engu at 0 .6 % k e 1. 417 1 s etel ah sem pat n ai k hi ngga 1 .4 220 . Sebe lu mnya e uro s emp at an jl ok h in gga 1, 40 53 s ete lah le mba ga pe meri ngka t Mo od y 's men ur un k an
per in gkat 3 0 b ank S p any o l den gan sat u h in gga d ua der aja t. Semen tar a it u F i tc h ju ga me moto ng per in gkat k r edi t P or tugal s eba nyak d ua tin gkat d an men ggari sb aw ahi b ahw a
ris ik o p emb iaya an P or tuga l n aik se tel ah parl em en gagal mel ol os kan la ngkah- lan gkah kon so li das i f is k al da n P erd ana Me nte ri men gun du rk an di ri . Par a p emi mpi n Ero pa
di per kirak an tid ak akan m enga mbi l kepu tu san me ngen ai pe ngu atan d ana bai lo ut zo na eu ro pad a p ert emu an pun c ak mi ng gu i ni , da n d it und a h in gga Jun i m end atan g. A na lis
memp erki rakan p er ke mba ngan i ni s eb enar ny a c end eru ng ne gati f, mes kip un t ida k s erta me rta ak an me mic u ak s i ju al pa da eur o.
•
Kua tnya kin erj a e uro d id uku ng o le h eksp ektas i k en aik an s uk u b ung a EC B bu lan A pr il men da tang un tuk men ahan t ekana n i nfl as i. K ond is i in i ( ji k a te rj adi ) akan me ni ngkat kan
di feren si as i im bal h asi l an tara Er op a d an A mer ika, dim ana Th e Fed akh ir-a khi r i ni men egas k an ak an me mp ertah anka n su k u bu nga ti ngkat yan g san gat ren dah u nt uk jan gk a wa k tu
A me rik a un tuk b ul an Febr uar i me ngal ami p enu run an cu kup taj am, me ngi nd ikas i kan
yang b el um di ten tukan . Data K ami s 2 4 M are t me nun j ukkan
D ura bl e Go ods Or ders
per lamb atan p ada s ektor m anu faktur . Terh ad ap y en, d ol lar A S c en de run g fl at dan d itu tup d il evel 8 0, 97 yen <JP Y=>, a k si i nte rv en si gab un gan hi ngga s aat i ni c u kup be rha si l
men ahan v o lat il ita s y en. P el aku pas ar di pe rkir akan mas ih a kan mew as pad ai aks i
in terv e ns i lan ju tan j ik a do ll ar tur un d i baw ah 80 yen .
Nikkei rises on foreign buying, ex-dividend date eyed
TOKYO (Reuters) - The Nikkei share average rose on Friday, helped by buying by foreigners as they took heart from gains in U.S. stocks on optimism about forthcoming earnings reports, although they will continue cautiously monitoring developments at Japan's troubled nuclear power plant.
Foreign investors' net buying of Japanese shares reached a record high in the week after a devastating earthquake hit northeastern Japan, Ministry of Finance data showed, while Japanese investors bought foreign bonds despite widespread speculation that they would repatriate funds.
Overseas investors bought a net 891 billion yen ($11 billion) in Japanese stocks in the week of March 14-18, the highest since records began in 2005.
Some analysts said that foreign buying may continue before the ex-dividend date on March 28.
"There was selling pressure around the 9,500-mark (in the past few days), but we may see the index top this level, supported by buying by investors who want dividends," said Hideyuki Okoshi, general manager at Chibagin Securities.
Analysts also said the overall market got a lift as investors bought on dips, with some technical indicators showing that Japanese stocks are heavily oversold.
The Nikkei is now trading about 6 percent below its 25-day moving average at 10,115.
"Also, more than 60 percent of stocks on the Tokyo stock exchange's main board are trading below their book value, so it's time to buy back shares while watching problems at the nuclear plant carefully," said Hiroichi Nishi, general manager at Nikko Cordial Securities.
At the midday break, the benchmark Nikkei average .N225 was up 1.0 percent, or 94.13 points, at 9,529.14. The broader Topix gained 0.5 percent to 858.07. The Nikkei is expected to trade between 9,450 and 9,650 on Friday, analysts said.
"(In the medium term), psychological support is seen around 9,000, while there may be more room to rise as far as 9,800, which is near the 200-day moving average," said Mitsushige Akino, chief fund manager at Ichiyoshi Investment Management.
On Friday morning, the Nikkei's 200-day moving average was at 9,822.
Construction equipment makers were higher on expectations of reconstruction-related demand as well as higher resource prices. Komatsu Ltd (6301.T) rose 4.5 percent to 2,790 yen and Hitachi Construction (6305.T) gained 0.4 percent to 2,044 yen.
Shares in food processor Nichirei (2871.T) jumped 3.6 percent to 348 yen after the Nikkei business daily reported it would join forces with the Itochu group (8001.T) in the frozen-food business, taking on most of the lost production at a tsunami-damaged factory operated by an Itochu subsidiary in northern Japan.
Sony Corp (6758.T) gained 3.7 percent to 2,643 yen after Deutsche Securities raised its rating on the stock to "buy" from "hold" on expectations of rising sales in its chip and gaming businesses. ($1 = 80.985 Japanese Yen)
Foreign investors' net buying of Japanese shares reached a record high in the week after a devastating earthquake hit northeastern Japan, Ministry of Finance data showed, while Japanese investors bought foreign bonds despite widespread speculation that they would repatriate funds.
Overseas investors bought a net 891 billion yen ($11 billion) in Japanese stocks in the week of March 14-18, the highest since records began in 2005.
Some analysts said that foreign buying may continue before the ex-dividend date on March 28.
"There was selling pressure around the 9,500-mark (in the past few days), but we may see the index top this level, supported by buying by investors who want dividends," said Hideyuki Okoshi, general manager at Chibagin Securities.
Analysts also said the overall market got a lift as investors bought on dips, with some technical indicators showing that Japanese stocks are heavily oversold.
The Nikkei is now trading about 6 percent below its 25-day moving average at 10,115.
"Also, more than 60 percent of stocks on the Tokyo stock exchange's main board are trading below their book value, so it's time to buy back shares while watching problems at the nuclear plant carefully," said Hiroichi Nishi, general manager at Nikko Cordial Securities.
At the midday break, the benchmark Nikkei average .N225 was up 1.0 percent, or 94.13 points, at 9,529.14. The broader Topix gained 0.5 percent to 858.07. The Nikkei is expected to trade between 9,450 and 9,650 on Friday, analysts said.
"(In the medium term), psychological support is seen around 9,000, while there may be more room to rise as far as 9,800, which is near the 200-day moving average," said Mitsushige Akino, chief fund manager at Ichiyoshi Investment Management.
On Friday morning, the Nikkei's 200-day moving average was at 9,822.
Construction equipment makers were higher on expectations of reconstruction-related demand as well as higher resource prices. Komatsu Ltd (6301.T) rose 4.5 percent to 2,790 yen and Hitachi Construction (6305.T) gained 0.4 percent to 2,044 yen.
Shares in food processor Nichirei (2871.T) jumped 3.6 percent to 348 yen after the Nikkei business daily reported it would join forces with the Itochu group (8001.T) in the frozen-food business, taking on most of the lost production at a tsunami-damaged factory operated by an Itochu subsidiary in northern Japan.
Sony Corp (6758.T) gained 3.7 percent to 2,643 yen after Deutsche Securities raised its rating on the stock to "buy" from "hold" on expectations of rising sales in its chip and gaming businesses. ($1 = 80.985 Japanese Yen)
Thursday, March 24, 2011
Headline News 24.03.11
U.S. & GLOBAL |
• |
Bursa saham AS ditutup menguat ditopang oleh kenaikan saham-saham material, namun kenaikan harga komoditas dunia akibat gejolak di Timur Tengah dan Afrika |
Utara diperkirakan akan menahan laju penguatan bursa. Sebanyak 7.01 miliar lembar saham yang berpindah tangan pada New York Stock Exchange, American Stock |
Exchange dan Nasdaq - dibawah rata-rata harian 8.07 miliar. Sementara itu harga minyak yang tinggi akan menaikkan keuntungan perusahaan-perusahaan energi, tapi |
di sisi lain akan memiliki efek pada pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu kedepan. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 67,39 poin atau 0,56% ke 12,086.02, S&P500 |
<SPX.> naik 3,77 poin atau 0,29% ke 1,297.54 dan Nasdaq <. IXIC> naik 14,43 poin atau 0,54% ke 2,698.30. |
• |
Harga emas naik mendekati level all-time highnya ditopang oleh rilis data new home sales AS yang mencapai level terendah yang kemudian kembali mencuatkan |
ekspektasi perpanjangan kebijakan akomodatif dari The Fed. Emas juga mendapat sokongan dari kemungkinan jatuhnya pemerintah Portugis yang menghidupkan |
kembali kekhawatiran hutang kawasan Uni-Eropa. Harga spot emas <XAU=> naik 0,7% ke 1,439.60 USD per ounce, mendekati level tertinggi sepanjang sejarah di |
1444.40 USD per troy ounce (high 07 Maret). |
• |
Harga minyak mentah AS ditutup dilevel tertinggi dalam kurun 2-1/2 tahun terakhir menyusul serangan roket Palestina terhadap Israel yang semakin meningkatkan |
risiko geopolitik Timur Tengah. Harga minyak mentah Crude AS untuk pengiriman Mei <CLc1> naik 78 sen ke 105,75 USD per barel, menandai penutupan tertinggi |
sejak September 2008. Di London, minyak mentah berjangka Brent pengiriman Mei <LCOc1> turun tipis 15 sen ke 115,55 USD per barel setelah sempat naik hingga |
116,40 USD. |
• |
Euro melemah terhadpa mata uang utama dunia lainnya, tertekan kekhawatiran bahwa Portugis akan memerlukan bailout seiring penolakan pengetatan anggaran |
pemerintah oleh Parlemen, yang kemungkinan akan menyebabkan keruntuhan pemerintah. Perdana Menteri Jose Socrates mengatakan ia akan mengundurkan diri |
jika rencana tersebut gagal dan Portugis kemungkinan besar akan terpaksa untuk mencari bantuan asing. |
• |
Euro melanjutkan pelemahannya pasca berita Portugis tersebut, meskipun investor masih belum yakin seberapa besar pasar menyerap sentimen Portugis tersebut ke |
dalam euro saat ini. Sebelumnya, seorang juru bicara dari IMF mengatakan Portugal tidak meminta program pinjaman dari IMF, pemerintah Lisbon juga menolak |
spekulasi sedang melakukan pembicaraan dengan IMF. Euro <EUR=> terakhir turun 0,6% terhadap dollar AS ke 1,4105. |
• |
Mayoritas investor memperkirakan penurunan euro akan tertahan oleh tingginya ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga zona euro. Prospek suku bunga yang lebih |
tinggi, dikombinasikan dengan proyeksi bahwa para pembuat kebijakan Eropa mempunyai kemauan untuk menyelesaikan krisis utang, diharapkan untuk menjaga |
euro dikisaran level 1.40. Yang turut menambah sentimen bearish euro adalah adanya dokumen yang menunjukkan pemimpin Eropa akan memutuskan bagaimana |
meningkatkan dana talangan mereka baru pada Juni mendatang, bukan pada Euro Summit pekan ini. |
• |
Sterling tercatat turun 0,8% ke 1,6242 <GBP=> tertekan pemangkasan proyeksi pertumbuhan Inggris dan naiknya target hutang. Dollar AS turun 0,1% terhadap yen ke 80,85 <JPY=>, dimana pasar masih waspada terhadap intervensi oleh otoritas uG7 ntuk mengekang penguatan yen |
Subscribe to:
Posts (Atom)