title cover

title cover

Thursday, March 3, 2011

Headline News 03.03.11

US & GLOBAL 
• Bursa saham Wall Street berhasil membukukan kenaikan tipis ditengah berlanjutnya kenaikan harga minyak dunia. Penguatan saham‐saham AS tersebut
ditopang membaiknya rilis data ekonomi yang diperkirakan akan dapat mengatasi lonjakan harga minyak dunia saat ini. Sektor‐sektor yang sensitif terhadap
energi berhasil menguat, termasuk diantaranya sektor industrial <GSPI.> yang menguat 0,4% dan material <. GSPS> yang naik 0,2 persen, sedangkan sektor
infotechnology <. GSPT> naik 0,7 persen.
 

• Sementara itu rilis data ekonomi AS cukup positif, dimana Fed Beige Book menunjukkan aktivitas ekonomi akan menguat pada 2011 dan survei
menunjukkan perekrutan tenaga kerja swasta meningkat lebih dari yang diperkirakan, berdasarkan laporan dari ADP Employment Reports yang
menunjukkan kenaikan sebesar 217K. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 8,78 poin atau 0,07% ke 12,066.80, S&P500 <. SPX> naik 2,11 poin atau 0,16% ke
1,308.44 dan Nasdaq <. IXIC> menguat 10,66 poin atau 0,39% ke 2,748.07.
 

• Harga emas ditutup stagnan setelah berhasil mencatat rekor kenaikan ke harga tertinggi di 1.440.10 USD per troy ounce menyusul naiknya minat investor
pada aset safe haven didorong oleh beberapa faktor, diantaranya kerusuhan politik di Libya, lonjakan harga minyak dan testimoni Bernanke yang membuat
investor memperkirakan kebijakan moneter AS akan tetap longgar. Harga spot emas <XAU=> naik 10 sen ke 1,433.81 USD per troy ounce.
 

• Harga minyak dunia meroket ke level tertinggi sejak Agustus 2008 akibat berita bahwa terjadi serangan udara di dekat infrastruktur minyak Libya yang
menimbulkan kekhawatiran bahwa sektor produksi minyak akan menjadi target dari upaya Khadafi mempertahankan kekuasaannya. Investor di pasar
minyak dunia tetap berfokus pada kekacauan di Timur Tengah, menyusul adanya sinyal ancaman terhadap pasokan minyak global setelah pemberontak di
Libya memotong jalur ekspor Libya. Harga minyak mentah Brent <LCOc1> naik 93 sen ke 116,35 USD per barel, penutupan tertinggi sejak 21 Agustus 2008.
Sementara itu harga minyak Crude AS <CLc1> ditutup naik 2.6 USd ke 102,23 USD per barel, penutupan tertinggi sejak September 2008. Naiknya harga
Crude AS juga mendapat sokongan dari data EIA yang menunjukkan adanya penurunan pada persediaan minyak AS.
 

• Euro naik ke level tertinggi dalam 4‐bulan terakhir seiring meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga ECB yang luas diperkirakan akan mendahului The
Fed. Swiss franc melambung ke rekor tertinggi terhadap dollar AS seiring meningkatnya ketegangan di Libya yang menaikkan ketakutan akan menyebarnya
kerusuhan tersebut ke negara‐negara eskportir minyak lainnya, terutama Arab Saudi. Sebuah kondisi yang memaksa investor mengarahkan asetnya pada
Swsiss franc sebagai aset yang berstatus safe haven. Euro <EUR=> naik 0.7% ke 1.3869, setelah sempat menguat hingga 1.3890 yang merupakan level
tertinggi sejak 9 November.
 

• Sementara itu indeks dollar, yang menjadi acuan kinerja dollar AS terhadap the basket of currencies, <DXY.> turun ke level 76,529, yang merupakan titik
terendah sejak awal November 2010. Mata uang AS tersebut tidak berhasil memperoleh keuntungan dari mengerucutnya risk aversion dikalangan investor
akhir‐akhir ini, kondisi mana memunculkan pertanyaan dikalangan investor apakah dollar AS mulai kehilangan status safe haven‐nya. Dollar justru tertekan
seiring pandangan bahwa lonjakan harga minyak akhir‐akhir ini akan mendorong bank sentral lain seperti ECB dan BoE untuk menaikkan suku bunga guna
memerangi tekanan inflasi. Investor juga khawatir bahwa meningkatnya biaya energi dapat menghambat belanja konsumen, yang menyumbang sekitar dua
pertiga dari ekonomi AS. Dollar AS ditutup stagnan di 81.88 yen <JPY=>, setelah sempat mencapai level 81,57. Sedangkan terhadap Swiss franc, dollar AS
turun 0.5% ke 0.9237 setelah sempat membukukan rekor harga terendah sepanjang masa di 0.9202 franc <CHF=>.

No comments:

Post a Comment