U.S. & GLOBAL
• Gempa besar Jepang dan tsunami menghancurkan harga komoditas pada hari Jumat, namun kekhawatiran investor kemudian mereda
setelah mereka kembali menaksir dampak dari bencana tersebut terhadap kondisi ekonomi negara terbesar ketiga dunia tersebut.
• Di awal sesi, pasar sempat terpukul setelah siaran televisi menunjukkan kerusakan di bagian timur laut Jepang setelah gempa terbesar
melanda negara itu yang menyebabkan sedikitnya 1.000 orang meninggal dunia. Namun optimisme pasar kembali bangkit seiring
pembangunan kembali Jepang bisa berpengaruh baik untuk kondisi pasar secara umum.
• Caterpillar Inc dan produsen alat berat lainnya melihat kenaikan pada saham mereka, dan emas berbalik menguat setelah dolar AS
melemah terhadap euro.
• Yen melambung setelah gempa berkekuatan 8,9 memicu minat terhadap mata uang berimbal hasil lebih rendah. Mata uang Jepang bisa
naik lagi minggu depan (minggu ini) jika perusahaan asuransi berebut untuk mendapatkan uang tunai dengan menjual aset asing, seperti
obligasi pemerintah AS.
• Gempa terdahsyat dalam kurun waktu 140 tahun lalu, memicu sedikitnya 80 kebakaran di kota‐kota pesisir dan sejumlah kota besar
lainnya. Pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang dan kilang minyak ditutup menyusul satu kilang terbakar.
• Harga minyak mentah AS turun di bawah $100 sebelum akhirnya rebound tipis dan memangkas kerugiannya. Jepang merupakan negara
konsumen minyak terbesar ketiga dunia dan mengimpor hampir semua kebutuhan energinya.
• Indeks saham global MSCI jatuh ke level terendah 5 pekan namun kemudian berhasil naik 0,2% di akhir sesi.
• Gempa telah menutup sejumlah kilang minyak dan fasilitas industri lainnya di Jepang, sehingga menyebabkan turunnya harga minyak.
North Sea Brent mencatat penurunan mingguan pertamanya dalam 7 pekan terakhir, dengan minyak mentah AS berakhir melemah untuk
minggu pertama dalam 4 minggu terakhir. Pasar minyak juga memonitor rencana aksi protes di negara eksportir minyak Arab Saudi dan
kekerasan di Libya, di mana ekspor minyak telah terganggu.
• Sementara itu bursa saham Eropa jatuh ke level penutupan terendah 2011, dengan saham asuransi yang paling terpukul, tetapi saham AS
naik, dipimpin oleh kenaikan 1,6% pada indeks energi S & P dan indeks saham penyulingan minyak.
• Wall Street juga terangkat oleh kenaikan 1,0% penjualan ritel AS pada bulan Februari, keuntungan terbesar dalam empat bulan, setelah
konsumen meningkatkan pembelian mobil, pakaian dan barang lainnya, dan bahkan karena mereka menghabiskan lebih banyak uang
untuk mengkonsumsi bensin.
• Indeks Dow Jones <. DJI> ditutup naik 59,79 poin atau 0,50%, di 12.044,40. Index Standard & Poor's 500 naik <SPX.> 9,17 poin atau 0,71%
pada 1.304,28. Nasdaq Composite Index <. IXIC> bertambah 14,59 poin atau 0,54%, pada 2.715,61.
• Dolar turun 1,2% menjadi 81,87 yen, penurunan terbesar satu hari sejak 3 Desember, sementara yen juga rally terhadap pound, euro dan
franc Swiss.
• Emas juga terangkat oleh berita gempa Jepang dan gejolak Timur Tengah. Sedangkan harga obligasi AS jatuh di tengah kekhawatiran
bahwa perusahaan asuransi Jepang mungkin perlu untuk menjual obligasi untuk membayar ganti rugi.
No comments:
Post a Comment