title cover
Tuesday, March 15, 2011
Headline News 15.03.11
US & GLOBAL
• Bursa saham AS jatuh tertekan bencana gempa bumi di Jepang, namun demikian, selain kepada industri khusus seperti industri tenaga nuklir, dampak
gempa Jepang terhadap ekuitas diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Meskipun melemah, namun volume perdagangan sangat rendah dibandingkan
dengan sesi perdagangan yang di dominasi aksi jual lainnya, dimana hanya 7,68 miliar lembar saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange,
American Stock Exchange dan Nasdaq, di bawah rata‐rata harian tahun lalu sebesar 8,47 miliar. Pelemahan tajam bursa akhir‐akhir ini biasanya dibarengi
dengan penjualan saham dengan volume yang tinggi. Pelabuhan Jepang menangani sekitar 7% dari produk industri negara tersebut yang tengah mengalami
kerusakan besar, dengan demikian maka kondisi ini cukup mengganggu arus pengiriman barang secara global. Indeks Dow Jones <. DJI> turun 51,24 poin
atau 0,43% ke 11,993.16, S&P500 <. SPX> turun 7,89 poin atau 0,60% ke 1,296.39 dan Nasdaq <. IXIC> turun 14.64 poin atau 0,54% ke 2,700.97.
• Harga emas naik terdorong krisis nuklir di Jepang dan kerusuhan politik yang meningkat di kawasan Arab yang memicu pembelian aset safe haven. Emas juga
mendapat manfaat dari pelemahan dollar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya, tetapi analis mengatakan pembelian dibatasi oleh ketidakpastian
mengenai apakah arus repatriasi yen akan terus berlanjut. Total perdagangan berjangka di bursa COMEX hanya sepertiga di bawah rata‐rata perdagangan
dalam 30‐hari. Harga emas <XAU=> naik 0.5% ke 1,424.71 USD per troy ounce.
• Harga minyak mentah tidak banyak berubah dalam sesi perdagangan yang cukup volatile. Berlanjutnya pelemahan harga minyak dunia tertahan oleh isu
kerusuhan Timur Tengah dan menguatnya harga distilat berjangka yang terangkat oleh ekspektasi naiknya impor bahan bakar Jepang untuk menutupi
ditutupnya kilang minyak akibat gempa. Harga minyak minyak mentah Brent untuk pengiriman April <LCOc1> turun 17 sen ke 113,67 USD per barel,
sedangkan minyak mentah Crude AS untuk pengiriman April <CLc1> naik 3 sen ke 101,19 USD per barel, setelah sempat menembus level 98,47 USD ‐ harga
intraday terendah sejak 01 Maret.
• Dollar AS anjlok terhadap yen pada sesi perdana awal pekan ini, dan diperkirakan akan terus melemah untuk mencoba menembus level terendah sepanjang
masa menyusul maraknya aksi repatriasi oleh perusahaan‐perusahaan dan perusahaan asuransi asal Jepang untuk menangani klaim asuransi dan biaya
rekontruksi berkaitan dengan bencana gempa yang melanda. Dollar AS sempat turun ke level 80.60 yen, mendekati level terendah sepanjang masa di 79.75
yang terjadi pada 1995 silam.
• Hingga akhir sesi New York, dollar AS tercatat melemah 0.3% ke 81.67 yen <JPY=>, setelah sempat rebound ke 82.43 yen menyusul aksi intervensi dari BOJ
yang menaikkan skema pembelian asetnya menjadi 10 triliun yen dan mengucurkan likuiditas ke perbankan sebagai salah satu upaya untuk menstabilkan
ekonomi yang terdampak dari gempa terbesar sepanjang sejarah.
• Euro tercatat menguat 0,6% terhadap dollar AS ke 1.3994, mendapat sokongan dari tercapainya persetujuan antara pemimpin‐pemimpin Uni‐Eropa di
Brussels guna dalam hal dana bailout dan pinjaman murah. Euro sempat menguat hingga level 1.4003 terdorong komentar dari Chairman Eurogroup ‐ Jean‐
Claude Juncker yang menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan tekanan inflasi secara signifikan – komentar yang mendukung proyeksi kenaikan suku
bunga yang selama ini didengungkan pejabat ECB. Pada sesi in pelaku perhatian pelaku pasar akan tertuju pada sidang The Fed terutama berfokus pada
bagaimana The Fed akan membantu pemerintah mengatasi pengangguran dan pemulihan ekonomi secara umum.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment