title cover

title cover

Friday, March 18, 2011

Headline News 18.03.11

US & GLOBAL

• Bursa saham Wall Street berhasil rebound setelah penurunan dalam 3‐sesi sebelumnya, namun kenaikan ini diperkirakan hanya berlangsung sementara karena
kekhawatiran mengenai krisis nuklir Jepang masih berlanjut. Aktifitas investor akhir‐akhir ini menunjukkan adanya peningkatan lindung nilai terhadap saham‐saham
yang turun dengan perdagangan opsi. Volume perdagangan cukup tipis dengan hanya 7,95 miliar lembar saham yang diperdagangkan pada bursa New York Stock
Exchange, American Stock Exchange dan Nasdaq, di bawah rata‐rata harian tahun lalu 8,47 miliar. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 161,21 poin atau 1,39% ke 11,774.51,
S&P500 <. SPX> naik 16,81 poin atau 1,34% ke 1,273.69 dan Nasdaq <. IXIC> naik 19,23 poin atau 0,73% ke 2,636.05.


• Harga emas berhasil menguat terdorong oleh kombinasi dari penguatan harga minyak dunia dan penurunan dollar AS, meskipun volume perdagangan masih tipis
seiring kekhawatiran akan krisis nuklir Jepang. Harga spot emas <XAU=> naik 0,3% ke 1.403 USD per troy ounce.


• Harga minyak dunia menguat hampir 4% pada sesi Kamis seiring meningkatnya kekhawatiran eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Mentah Brent untuk pengiriman Mei <LCOc1> naik 4,3 USD ke 114,90 USD per barel atau naik 3,89%. Ini merupakan prosentase kenaikan harian terbesar sejak 23
Februari. Sedangkan harga minyak mentah Crude AS untuk pengiriman April <CLJ1> naik 3,5% ke 101,42 USD per barel.


• Yen mereda dari kenaikan ke rekor tertingginya terhadap dollar AS menjelang konferensi pers pertemuan antara menteri‐menteri keuangan negara‐negara G7 yang
diperkirakan akan melandasi aksi intervensi otoritas keuangan Jepang guna menahan laju kenaikan yen. Berdasarkan data Reuters, dollar AS sempat mencapai rekor
terendahnya terhadap yen ke 76.25 yen <JPY=>. Para pejabat di G7 dijadwalkan akan menggelar konferensi pers pada 05.00 WIB Jumat ini.


• Kantor berita Dow Jones mengutip sumber anonim yang menyatakan bahwa otoritas Jepang telah "siap tempur" untuk menahan laju yen. Sementara itu sumber di
G7 mengatakan bahwa G7 memang tidak akan menghasilkan kebijakan tertentu dalam pertemuan ini, namun merupakan aksi solidaritas untuk kondisi Jepang. Yen
telah menjadi sasaran pembelian baik investor institusi maupun individual sejak gempa pekan lalu, karena investor Jepang dan internasional memangkas posisi beli
terhadap instrumen investasi yang ber imbal hasil tinggi lainnya yang didanai dengan meminjam murah dengan yen. Ekspektasi bahwa perusahaan asuransi Jepang
dan perusahaan lainnya akan melakukan repatriasi untuk membayar klaim dan rekonstruksi juga membantu meningkatkan kinerja yen akhir‐akhir ini. Menteri
Keuangan Jepang, Yoshihiko Noda, menyalahkan aksi spekulan atas kenaikan tajam yen akhir‐akhir ini sembari menyatakan pihaknya mengamati kondisi pasar secara
seksama, sebuah tanda bahwa otoritas Jepang mungkin akan segera melakukan intervensi.


• Terdapat keraguan di sebagian analis mengenai efektifitas dari intervensi, mengingat pengalaman intervensi 2010 yang kurang efektif baik oleh BOJ maupun SNB.
Sementara pandangan lain megatakan bahwa kondisi sekarang akan berbeda dan intervensi akan lebih efektif jika dilakukan dengan dana yang besar. Euro mencapai
level tertinggi 2011 terhadap dollar AS ke 1,4053 <EUR=> terdorong membaiknya lelang obligasi Spanyol dan ekspektasi kenaikan suku bunga ECB. Euro tercatat
menguat 0,9% ke 1,4025. Dollar AS jatuh ke rekor terendahnya terhadap Swiss franc ke 0.8852 franc <CHF=>.


JAPAN
• Yen diperdagangkan kelevel tertingginya terhadap dollar AS Kamis lalu, berada dekat level yang trader khawatirkan dapat memicu aksi oleh Jepang untuk
melemahkan mata uang melalui intervensi pasar secara langsung.


• Dollar AS mencatatkan level terendahnya ke level 76.25 yen <JPY=EBS> hingga perdagangan Asia dibuka setelah break dari level terendahnya sebelumnya 79.75 yang
dipicu gejolak dari automatic sell orders. Kemudian rebound menuju 78.77 pada awal perdagangan New York, meskipun trader mengatakan tidak terdapat banyak
momentum dibalik pergerakannya.


• "We're in unchartered territory at these levels. We lack technical indicators, which makes it hard to establish levels (at which to go long dollars)," ungkap C.J. Gavsie,
director pada FX sales dari BMO Capital Markets di Toronto.


• Pasar Jepang tidak menjadi cukup stabil untuk menjamin intervensi mata uang bersama G7 atau pemerintah membeli saham‐saham, Menteri Ekonomi Kaoru Yosano
mengatakannya, menekankan bahwa kerusakan dari gempa bumi minggu lalu terhadap ekonomi negara akan terbatas.


• Yosano juga mengatakan pada Reuters dalam suatu wawancara bujet ekstra untuk mendanai bencana dan rekonstruksi ditetapkan melebihi apa yang telah Jepang
belanjakan setelah gempa bumi 1995 di Kobe, tetapi Tokyo seharusnya tidak memiliki permasalahan pembiayaan pembelanjaan tambahan.

No comments:

Post a Comment