US & GLOBAL
• Bursa saham AS ditutup melemah akhir pekan lalu tertekan lonjakan harga minyak yang meningkatkan kekhawatiran bahwa inflasi akan
menghambat pemulihan ekonomi, kondisi mana menurunkan minat investor ditengah kehati‐hatian menjelang rilis earning korporasi.
Kenaikan harga minyak menekan saham‐saham penerbangan dan transportasi AS. Volume perdagangan masih tetap rendah, pertanda
bahwa investor menahan diri menjelang rilis earning kuartalan awal pekan depan. Indeks Dow Jones <DJI.> turun 29,44 poin atau 0,24%
ke 12,380.05, S&P500 <. SPX> turun 5,34 poin atau 0,40% ke 1,328.17 dan Nasdaq <. IXIC> turun 15,72 poin atau 0,56% ke 2,780.42.
Dalam sepekan terakhir, Dow Jones tercatat naik 0,03%, sedangkan S&P500 dan Nasdaq masing‐masing turun 0,3%.
• Harga emas naik ke rekor tertinggi sepanjang sejarah menyusul kombinasi dari pelemahan dollar AS, ancaman penghentian aktifitas
pegawai pemerintah AS dan kekhawatiran akan inflasi yang mengangkat kinerja logam mulia tersebut. Emas mencapai kenaikan terbesar
mingguan dalam 4‐bulan (sebesar 2,5%), mendapat dukungan dari meningkatnya kekhawatiran pada kondisi Uni‐Eropa dan tekanan
inflasi.
• Emas mencatat kenaikan 10% sejak Januari menyusul kerusuhan politik di Timur Tengah dan Afrika Utara. Harga spot emas <XAU=> naik
1% ke 1,471.74 USD per troy ounce setelah sempat naik hingga 1,474.85 USD per troy ounce. Namun demikian, emas masih jauh dari
level inflation adjusted high‐nya, dimana jika disesuaikan dengan tingkat inflasi saat ini maka harga emas seharusnya berada pada kisaran
2.500 USD per troy ounce.
• Harga minyak mentah Brent melonjak hampir 3% kelevel tertinggi dalam 32‐bulan terakhir di atas 126 USD per barel, sementara Crude
AS naik hingga 112 USD per barel terdorong pelemahan dollar AS dan serangan terhadap ladang minyak Libya yang berpotensi
memangkas pasokan minyak jangka panjang. Selain konflik Libya, kerusuhan yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan serangan
bom yang ditujukan untuk menunda pemilu Nigeria menambah kekhawatiran akan pasokan minyak.
• Minyak mentah Brent untuk Mei <LCOc1> naik 3,28 USD menjadi 125,95 USD per barel, setelah mencapai 126,40 USD per barel, harga
tertinggi sejak Agustus 2008. Sementara harga minyak mentah Crude AS <CLc1> naik 2,08 USD menjadi 112,38 USD per barel setelah
mencapai 112,58 USD per barel, level tertinggi sejak September 2008.
• Euro naik ke level tertinggi 15‐bulan terhadap dolar AS, mencatat kenaikan 1,7% dalam sepekan terakhir. Hingga akhir sesi Jumat, euro
tercatat menguat 1,1% ke 1,4478 <EUR=> setelah sempat naik hingga 1,4488, level tertinggi sejak 15‐bulan. Prospek penutupan kegiatan
pemerintahan AS yang akan menghentikan sekitar 800.000 pekerja pemerintah federal akan berdampak buruk pada pemulihan ekonomi
AS dan akan memberi tekanan pada dollar AS.
• Terhadap yen, dollar AS turun 0,1% ke 84,76 yen <JPY=>, analis memperkirakan yen akan melanjutkan pelemahannya lebih lanjut seiring
ekspektasi Bank of Japan akan terus mempertahankan kebijakan moneter stimulatif lebih lama setelah terjadinya gempa dan krisis nuklir.
Aussie dollar naik hingga level tertinggi sejak 1983 di 1,0582 <AUD=>. Kinerja aussie mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi
Australia yang cukup kuat didukung oleh ekspor bahan baku ke China.
• Ekspektasi semakin besarnya rentang suku bunga ECB dengan bank sentral lainnya diperkirakan akan mendukung kinerja euro dalam
sepekan kedepan, sementara investor akan memperhatikan rilis data inflasi AS yang akan menjadi salah satu landasan penentuan
kebijakan The Fed. Investor juga akan mengamati rilis data penjualan ritel AS untuk Maret untuk mengukur kekuatan belanja konsumen.
• Dollar AS mengalami tekanan hebat setelah Gedung Putih dan Kongres AS mengalami kebingungan dalam upaya menangani deadlock
persetujuan anggaran AS hingga akhir pekan lalu untuk menghindari penghentian aktifitas pemerintah. Tanpa persetujuan pada anggaran
baru, pemerintah harus menghentikan segala kegiatan pada tengah malam hari Jumat waktu setempat (sekitar Sabtu tengah hari WIB).
Jika hal itu terjadi, sekitar 800.000 pegawai pemerintah AS tidak boleh bekerja dan tidak akan digaji, pemberian pinjaman oleh
pemerintah akan berhenti dan taman nasional serta situs‐situs yang dikelola pemerintah akan tutup. Ketegangan antara anggota Kongres
dari Partai Demokrat dan Republik dilaporkan meningkat saat mereka mencoba mencapai kata sepakat mengenai anggaran.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik untuk mencapai level tertingginya empat hari dan perak menguat Jumat lalu, karena melemahnya dollar AS, prospek pada
U.S. government shutdown dan kekhawatiran inflasi yang mendorong bullion/emas diatas level $1470 per ons.
• Emas membuat kenaikan besar mingguannya dalam empat bulan, yang menggambarkan dukungan dari mengemukanya kembali
sovereign debt zona euro ditengah krisis keuangan Portugal dan gejolak inflasi karena crude oil dan corn mencapai level tertinggi
barunya minggu ini.
• Pada sisi grafik teknikal, emas mencapai level diatas level utama dan dapat mencapai target diatas $1500 per ons. Harga logam telah
naik lebih dari 10 persen sejak akhir Januari ketika gejolak politik mulai melebar pada Timur Tengah dan Afrika Utara.
• "With the expected future inflation being higher in this low interest rate environment, investors are more inclined to have some
contributions to commodities as an inflation hedge," kata Hakan Kaya, commodities portfolio manager pada Neuberger Berman, yang
mengelola sekitar $190 milyar aset‐aset klien.
• Spot gold <XAU=> naik ke level $1474,19 per ons dan terakhir naik 1 persen ke level $1472,70 per ons pada pukul 11:18 a.m. EDT (1518
GMT).
• Silver <XAG=> naik 2.3 persen ke level $40.40 per ons, menghentikan level tertingginya $40.44.
No comments:
Post a Comment