title cover

title cover

Tuesday, May 31, 2011

Headline News 31.05.11

US & GLOBAL
 

• Euro melemah dan bursa saham dunia gagal melanjutkan rebound pada hari Senin karena masih adanya kekhawatiran gagal bayar utang Yunani serta minimnya aktifitas transaksi karena tutupnya pasar AS dan London memperingati libur nasionalnya masing‐masing. Mata uang tunggal Eropa turun sekitar 0,4% dan indeks saham Eropa dan Asia cenderung bergerak flat. Isu penting di bursa saham Eropa Senin kemarin adalah keputusan pemerintah Jerman untuk menutup semua reaktor nuklirnya pada tahun 2022 pasca krisis nuklir Fukushima Jepang – hal ini menekan saham‐saham utility Jerman, seperti RWE dan E.ON, rata‐rata 2%, sedangkan saham‐saham energi alternatif berhasil mengalami kenaikan.
 

• Krisis utang Yunani masih menghalangi minat investor untuk menanam dananya ke aset‐aset beresiko tinggi. Uni Eropa dan IMF akan memberikan putusan mereka minggu ini pada Yunani untuk mengatasi defisit anggarannya. Sementara itu, Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, telah gagal memenangkan dukungan dari partai oposisi untuk mengadopsi langkah‐langkah penghematan (austerity) lebih lanjut, seperti yang dihendaki oleh Uni Eropa dan IMF – hal tersebut meningkatkan keraguan apakah Yunani akan menerima tahap berikutnya pinjaman bailout.
 

• Hal lain yang memicu kekhawatiran pada isu krisis utang Eropa adalah berita bahwa seorang menteri di Irlandia yang mengatakan mungkin harus meminta lagi pinjaman dari Uni Eropa dan IMF karena kesulitan mengembalikan dana ke pasar obligasi yang digunakan untuk mencukupi anggaran tahun depan. EURUSD jatuh hingga ke 1,4257 Senin kemarin, level resistance yang berkembang di antara para trader saat ini adalah sekitar 1,4350. Para investor enggan mengakumulasi aksi beli EURUSD lebih lanjut karena ketidakpastian apakah Yunani akan menerima tahap berikutnya dari bantuan Uni Eropa/IMF.
 

• Sementara kekhawatiran tentang risiko dari restrukturisasi utang Yunani mengancam tekanan untuk euro, di sisi lain lemahnya data ekonomi AS dan turunnya imbal hasil (yield) obligasi di pasar Treasury AS juga membebani dolar – yang Jumat lalu mencapai rekor terendah terhadap franc Swiss di 0,8463 dan merosot hingga level terendah 26 tahun terhadap dolar Selandia Baru pada hari Senin. Indeks dolar, terhadap mata uang utama dunia, bergerak flat di sekitar level $75, tidak jauh dari level terendah 2 minggunya di 74,752. Data AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi kehilangan momentum dan memperkuat ekspektasi bahwa The Fed AS belum akan menaikkan suku bunganya tahun ini – sehingga menekan minat investasi pada aset‐aset dalam denominasi dolar AS. Selama isu perubahan suku bunga belum terjadi maka sulit bagi dolar AS untuk merubah arah pergerakan (trend) utamanya saat ini.
 

• Indeks bursa saham dunia yang dihitung dalam indeks MSCI naik 0,1% Senin kemarin, indeks Nikkei Jepang <.N225> berakhir turun 0,2%, sedangkan indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menemukan pijakan setelah jatuh selama lima minggu berturut‐turut.
 

• Minyak mentah Brent turun di bawah $115/barel, terbebani oleh harapan bahwa produksi minyak OPEC pada bulan Mei akan lebih tinggi dari April, sementara investor juga terus mengawasi permintaan dari Amerika Serikat menjelang musim panas. Emas tetap stabil, didukung oleh krisis utang di Zona Eropa.
 

• Data tenaga kerja AS dan Jerman minggu ini beserta inflasi Eropa akan menjadi fokus perdagangan dan sekaligus akan menjadi kunci dalam menentukan apakah risk‐aversion (sikap menjauhi diri dari aset beresiko) investor akan terus meningkat menjelang akhir program QE‐2 The Fed AS.
Setelah Yunani, investor akan melihat Portugal sebagai fokus selanjutnya dari krisis utang Eropa, karena sedang mempersiapkan pemilihan umum pada 5 Juni akhir minggu ini. IMF akan berada di Lisbon pada 30‐31 Mei untuk membahas pelaksanaan rencana bailout 78‐miliar euro yang sudah disepakati bulan lalu. Krisis utang Zona Eropa nampaknya akan menjadi isu terdepan yang mengakibatkan perubahan alokasi aset jika ternyata bisa mempengaruhi ekspektasi kenaikan suku bunga ECB – yang saat ini diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada akhir 2011 setelah bulan lalu menaikkannya menjadi 1,25%. 


GOLD & COMMODITIES
 

• Emas bertahan menguat ke level tertingginya dalam tiga minggu dan silver naik dalam perdagangan yang tipis Senin lalu, didorong oleh ekspektasi dari kekhawatiran utang kedepannya pada zona euro.
 

• Dengan libur nasional di AS dan Inggris melemahkan likuiditas, volume perdagangan pada U.S. futures kurang dari sepersepuluh dari keadaan normal. Di Asia, trader mengatakan kenaikan marjin pada Shanghai Gold Exchange ikut menjaga sentimen.
 

• Fokus saat ini pada Eropa, dimana pemasalahan berkenaan dengan utang Yunani yang telah membantu menyalakan kembali gold's rally setelah kejatuhan tiba‐tiba pada pasar komoditas yang dimulai bulan Mei. Dalam sebulan emas masih turun sekitar 1.6 persen, ditekan oleh penurunan bulan pertamanya.
 

• Spot gold <XAU=> meningkat $2 atau 0.1 persen ke level $1538,39 per ons pada pukul 1725 GMT setelah melonjak lebih dari 1 persen Jumat lalu.
 

• U.S. gold <GCcv1> naik $2.70 atau $1539.
 

• Spot silver <XAG=> menguat 0.5 persen ke level $38.07 per ons, memperluas kenaikannya minggu lalu sebesar 8.1 persen. U.S. silver <SIcv1> naik 0.6 persen ke level $38.09. Silver masih turun lebih dari 20 pesen pada bulan Mei, kinerja terburuknya sejak pertengahan pada krisis finansial pada bulan Agustus 2008.

Monday, May 30, 2011

Headline News 30.05.11

US & GLOBAL 
• Dolar AS turun secara luas pada hari Jumat setelah data perumahan dan consumer spending AS dirilis lebih lemah dari perkiraan yang memicu kekhawatiran pemulihan sedang kehilangan momentum, sementara komoditas membukukan kenaikan 3 minggu berturut‐turut. Bursa saham Wall Street berlanjut rebound dalam kapasitas tipis, dipimpin oleh saham energi dan material, namun volume transaksi terbilang rendah menjelang long‐weekend pasar AS – memperingati libur Memorial Day Senin.
 

• Korelasi invers dari dolar terhadap ekuitas tampaknya menjadi tren yang dapat menjadi fokus para investor untuk sementara waktu. Logikanya adalah bahwa melemahnya dolar AS membantu peningkatan ekspor, penjualan dan keuntungan bagi perusahaan‐perusahaan multinasional di Amerika Serikat.
 

• EURUSD naik seketika ke atas areal 1,4300‐an setelah sejumlah komentar dari petinggi Eropa perlahan meredam kekhawatiran default utang Yunani dalam jangka pendek, namun demikian euro terus tertekan ke rekor terendahnya atas Swiss franc karena krisis utang di Eropa dipandang masih jauh dari terselesaikan.
 

• Pending home sales April AS turun jauh lebih dari yang diperkirakan dan bahkan menyentuh level terendah 7 bulan, mengacaukan harapan pemulihan di pasar perumahan yang sudah mulai bangkit sebelumnya. Sementara data terpisah menunjukkan kenaikan belanja konsumen April AS masih di bawah harapan. Selain memicu kekhawatiran pemulihan ekonomi, lemahnya data ekonomi AS juga menyebabkan kebijakan moneter yang ultra‐rendah masih berpeluang besar dipertahankan, sehingga likuiditas masih akan mengarah pada aset pasar yang lebih meresponnya.
 

• Indeks saham dunia dari MSCI naik hampir 1,0% Jumat lalu, namun secara akumulatif masih mengalami tekanan terbesarnya untuk basis bulanan dalam setahun terakhir ini. Indeks Eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> juga naik 0,7% Jumat kemarin, serta indeks saham di emerging market <.MSCIEF> yang naik
1,2%.
 

• Indeks dolar AS melemah hampir 1% terhadap mata uang utama dunia, dan tertekan ke rekor terendahnya atas Swiss franc di 0,8513. Estimasi bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang longgar di saat bank‐bank sentral lain (di emerging market seperti Cina dan serta Eropa) mulai memperketat kebijakan masing‐masing menyebabkan tingkat diferensiasi yang menekan indeks dollar AS dalam beberapa bulan terakhir.
 

• Sementara PM Yunani gagal meyakinkan para pemimpin oposisi pada hari Jumat untuk mendukung langkah‐langkah penghematan (austerity) untuk membebaskan diri dari bantuan Uni Eropa/bantuan IMF dalam rangka mencegah default (gagal bayar). Tetapi euro mendapatkan momentum di sesi New
York setelah anggota dewan Bank Sentral Eropa asal Yunani, George Provopoulos, menegaskan bahwa Yunani akan mampu membayar hutangnya secara penuh tanpa restrukturisasi jika konsisten dengan rencana penghematan (austerity). Komentar‐komentar seperti ini meredam kekhawatiran pasar terhadap krisis utang Yunani dan Eropa, sehingga mengendurkan tekanan terhadap mata uang euro. EURUSD naik 1,1% ke level $1,4302 meskipun tergelincir lebih lanjut ke rekor terendah 1,2159 terhadap franc Swiss. USDJPY turun 0,6% hingga 80,85. Lembaga Fitch memangkas outlook peringkat utang Jepang, dengan penjelasan bahwa total biaya pemulihan gempa dan tsunami Maret masih tidak diketahui terutama setelah dampaknya menjadi
krisis nuklir menimbulkan gangguan pada keuangan publik di negara matahari terbit tersebut.
 

• Lemahnya dolar yang terus dibayangi oleh masih adanya ketegangan Timur Tengah, memicu kembali kenaikan harga minyak. Ditandai dengan kenaikan harga minyak mentah di pasar berjangka AS <CLc1> yang berada di $ 100.75/barel setelah penutupan Wall Street, menyusul sebelumnya sempat naik hingga $ 101,24. Harga minyak mentah brent <LCOc1> menyentuh $ 115,68 sebelum ditutup di $115,03/barel. Komoditas lainnya, yakni harga emas di pasar spot <XAU=> ke level tertingginya sejak 4 Mei, di $1,538.10/ons. Minat pasar terhadap aset emas meningkat di beberapa pekan terakhir akibat meningkatnya krisis utang Eropa. Indeks komoditas dari Reuters‐Jefferies CRB <.CRB> naik 0,9%, melanjutkan kenaikan selama 3 minggu berturut‐turut, meskipun secara akumulatif di bulan Mei ini telah merosot 7,0% akibat koreksi signifikan di awal bulan.
 

• Krisis utang Eropa dan rilis data pesimis yang mengejutkan menjelang berakhirnya program quantitative easing ke‐2 (QE‐2) The Fed AS Juni nampaknya masih akan mempengaruhi putusan transaksi investor minggu ini. Sementara data tenaga kerja AS dan Jerman minggu ini beserta inflasi Eropa akan menjadi fokus perdagangan dan sekaligus akan menjadi kunci dalam menentukan apakah risk‐aversion (menjauhi diri dari aset beresiko) investor akan terus meningkat menjelang akhir program QE‐2 The Fed AS.
Setelah Yunani, investor akan melihat Portugal sebagai fokus selanjutnya dari krisis utang Eropa, karena sedang mempersiapkan pemilihan umum pada 5 Juni akhir minggu ini. IMF akan berada di Lisbon pada 30‐31 Mei untuk membahas pelaksanaan rencana bailout 78‐miliar euro yang sudah disepakati bulan lalu. Krisis utang Zona Eropa nampaknya akan menjadi isu terdepan yang mengakibatkan perubahan alokasi aset jika ternyata bisa mempengaruhi ekspektasi kenaikan suku bunga ECB – yang saat ini diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada akhir 2011 setelah bulan lalu menaikkannya menjadi 1,25%. 


GOLD & COMMODITIES 
• Emas mencapai level tertingginya yang lebih dari tiga minggu Jumat lalu karena kekhawatiran mengenai krisis utang Yunani yang memicu aksi beli dari investor yang mencari untuk safe place dalam menempatkan aset‐asetnya, sementara itu pelemahan dollar AS juga ikut mendorong sentimen.
 

• Spot gold <XAU=> ke level $1534,80 per troi ons, level tertingginya sejak 4 Mei. Telah diperdagangkan pada level $1527,90 per ons pada pukul 1351 GMT dari level $1518,10 pada penutupan New York Kamis sebelumnya.
 

• Ketertarikan pada emas telah didorong pada kekhawatiran minggu‐minggu ini pada menyebarnya masalah dari Yunani ke Irlandia, Portugal dan Spanyol.
 

• Dollar turun ke posisi terendahnya terhadap euro setelah anggota dewan Gubernur European Central Bank George Provopoulos mengatakan Yunani dapat menangani utangnya jika didukung pada program bantuan.
 

• Spot silver <XAG=> diperdagangkan pada level $38.04 per ons dari level $37.24 pada penutupan Kamis sebelumnya, platinum <XPT=> pada level $1785,49 dari $1764,85 dan palladium <XPD=> level $755.72 dari $751.45.
 

• "We believe that the cash cost of the marginal producer is still the relevant benchmark to judge whether platinum and palladium provide value or not," Standard Bank mengatakannya dalam suatu catatan.
 

• "Therefore, the market could trade lower, fundamentally growing value in platinum and palladium on approach of $1,700 and $700 respectively."

Friday, May 27, 2011

Headline News 27.05.11

US & GLOBAL 
• Krisis utang zona euro masih menjadi isu yang mengkhawatirkan di antara investor, komentar maupun perkembangan seputar Uni Eropa dan ECB perihal potensi bantuan IMF ke Yunani tidak banyak memberikan support bagi bangkitnya euro.
 

• EURCHF berlanjut merosot ke rekor rendah Kamis kemarin, di 1.2200, karena kekhawatiran bahwa Yunani kembali tertatih‐tatih di ambang krisis keuangan, sehingga mendorong minat investasi pada aset‐aset safe‐haven – dalam hal ini obligasi pemerintah AS. Komentar dari presiden Eurogroup, Jean‐Claude Juncker, mengguncang pasar dan membangkitkan keraguan apakah IMF akan mengucurkan bantuan keuangan tahap berikutnya ke Yunani pada akhir Juni. Harga obligasi AS dengan tenor 10 tahun <US10YT=RR> di pasar Treasuri naik 20/32, sehingga menekan yield‐nya ke level terendah sejak
7 Desember 2010 lalu, 3.06%.
 

• Setelah awalnya bergoyang‐goyang di tengah kekhawatiran Yunani, burs saham AS akhirnya mampu ditutup menguat tipis. Tetapi minyak mentah AS turun lebih dari 1% karena rilis mengecewakan data ekonomi AS semalam, yang menitikberatkan pandangan bahwa pemulihan ekonomi sedang berada dalam jalan yang bergelombang. Data GDP Ekonomi AS tumbuh pada tingkat 1,8% di Q1 2011, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya namun lebih lemah dari proyeksi. Sebuah laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengklaim tunjangan pengangguran di luar dugaan naik minggu lalu sebesar 10.000 ke level 424.000.
 

• EURCHF selama 5 hari perdagangan berturut‐turut tertekan hingga menembus rekor terendahnya, di areal 1.2200, EURUSD naik ke areal 1.4206 namun kemudian sedikit terkoreksi di penutupan, di areal 1.4135. Bangkitnya EURUSD dipengaruhi oleh isu yang berkembang di pasar terkait sebuah artikel di Financial Times yang mengutip kepala Stabilitas Keuangan Eropa yang mengatakan Cina "jelas tertarik" untuk membeli obligasi untuk bailout Portugal pada pertengahan Juni nanti. Sementara indeks dolar AS terkoreksi 0,5% terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
 

• Untuk ekonomi AS, nampak berkemungkinan terulang kejadian AS tahun lalu, ketika perekonomian melemah setelah akhir program pelonggaran pertama (Quantitative Easing ke‐1).
 

• Namun bursa saham menepis kekhawatiran tersebut, dan terfokus hanya pada optimisme laba dari perusahaan seperti Tiffany & Co, yang sahamnya naik 8,6%, serta saham NetApp Inc yang naik juga didukung oleh hasil pendapatan yang kuat. Bursa Wall Street sedang berjuang melawan tekanan dalam
beberapa pekan terakhir ini untuk memperpanjang fase rally‐nya yang dimulai bulan September lalu. Indeks S&P500 sejak Agustus terhitung masih mengalami akumulasi kenaikan 27%.
 

• Sementara indeks saham Amerika Latin dalam indeks MSCI naik 1,8%, melanjutkan kenaikan dari tekanannya di level terendah 8 bulan pada Senin lalu.
Indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 <FTEU3.> turun 0,07%.
 

• Di pasar New York Mercantile Exchange, harga minyak mentah berjangka AS <CLc1> tipe kontrak Juli turun $1,09, atau 1,08%, ke sekitar areal $100.10/barel, sementara minyak mentah Brent naik 12 sen pada level $115.05/barrel. Harga emas dalam denominasi euro masih turun karena masih tingginya sentimen negatif yang menekan EURCHF ke rekor terendahnya. Namun daya beli aset safe‐haven mulai melemah, harga emas di pasar spot <XAU=> turun ke $1,520.30/ons. Pada hari Rabu, harga emas naik hingga $1,532.10, level terkuatnya sejak Mei 4.
 

GOLD & COMMODITIES 
• Emas melemah Kamis lalu, ditekan oleh penurunan pada euro‐priced bullion dan setelah mata uang tunggal Eropa mendapatkan tekanan tiba‐tiba, tetapi permasalahan berkenaan dengan utang zona euro diekspektasi untuk menjaga dukungan pada harga metal.
 

• Euro merosot kembali dari dari level tertinggi hariannya setelah trader mengutip laporan the Euro Group's Jean‐Claude Juncker karena mengatakan International Monetary Fund kemungkinan tidak merilis bantuan Yunani berikutnya bulan depan.
 

• Meskipun euro melemah karena peluang Eropa dalam mencegah debt default Yunani kelihatan berkurang, yang selanjutnya menaikkan dollar AS yang menekan pada harga emas, yang mana anjlok hingga setengah persen dalam dollar AS dan 1 persen dalam euro.
 

• Spot gold <XAU=> turun 0.4 persen ke level $1517,84 per ons, setelah mencapai level $1532,00 Rabu sebelumnya, yang merupakan level terkuatnya sejak 4 Mei, tetapi analis mengatakan kenaikan tren terjadi sejak aksi jual komoditas sebelumnya bulan ini yang masih terjadi.
 

• "Market sentiment towards gold has become more positive over the past few days, as illustrated by the resumption of net inflows into ETFs," kata analis BNP Paribas Anne‐Laure Tremblay.
 

• "I believe that the gold price will trend higher from its current levels in 2011," katanya, menambah dorongan utama pada harga emas tahun ini yang masih ada.
 

• Emas telah naik lebih dari 7 persen pada tahun ini, dalam dollar AS, didorong oleh investor berkenaan dengan beban utang zona euro, kekerasan di Timur Tengah dan rapuhnya recovery ekonomi AS.
 

• Spot silver <XAG=> merosot ke level terendahnya $36.30 per ons sebelum recover untuk diperdagangkan turun 2.3 persen menuju level $37.02.
 

• Di antara precious metals lainnya, platinum <XPT=> anjlok 0.5 persen ke level $1769,74 per ons, sementara itu palladium <XPD=> naik 0.3 persen ke level $747.47.

Thursday, May 26, 2011

Headline News 26.05.11

US & GLOBAL 
• Bursa saham AS naik pada hari Rabu, menghentikan penurunan 3 hari beruntun sebelumnya, setelah harga minyak bertahan di atas level $100/barel yang mengangkat saham‐saham energi dan mengundang aksi beli investor terhadap saham‐saham yang sebelumnya tertekan.
Namun kecemasan terhadap krisis utang Yunani masih membatasi kenaikan di bursa saham dan menekan euro ke rekor terendahnya terhadap Swiss franc. Euro juga masih berlanjut tertekan terhadap dollar dan yen.
 

• Naiknya komoditas minyak secara signifikan mampu meredam tekanan jual di bursa saham. Di sisi lain concern terhadap krisis utang Eropa masih menghidupkan peran safe‐haven emas, yang mendorongnya naik ke level tertinggi 3 minggu.
 

• Di Wall Street, rebound hari Rabu kemarin dilihat tidak cukup kuat untuk mengatasi surutnya permintaan global terhadap aset‐aset beresiko di tengah masih adanya sejumlah kekhawatiran. Sementara penguatan saham energi AS juga diperoleh akibat turunnya persediaan bahan bakar, sehingga mendongkrak harga komoditas minyak. Sub indeks saham energi S&P naik 1,5%, merupakan sektor dengan persentase kenaikan
terbesar di antara sub indeks S&P500. Menurut pelaku pasar indeks S&P500 sedang berada dalam zona oversold yang signifikan sehingga mengundang kesempatan investor untuk melakukan aksi beli (bargain hunting) pada sejumlah saham yang terpukul – terakhir zona oversold seperti ini dialami S&P500 pada akhir Maret. Namun demikian, potensi kenaikan saat ini dikhawatirkan akan terbatas, karena masih meningkatnya kekhawatiran krisis utang Eropa dan di tengah momentum berakhirnya dukungan ekonomi dari The Fed AS (quantitative easing ke‐2 yang akan berakhir Juni nanti).
 

• Indeks saham dunia yang diukur oleh MSCI naik 0,3%, sementara indeks saham Eropa FTSEurofirst <.FTEU3> naik 0,7% persen, namun masih dibayangi kecemasan tentang potensi penularan krisis utang Yunani ke Eropa lebih luas yang membatasi kenaikan. Indeks Jepang Nikkei ditutup 0,6%, sedangkan Nikkei berjangka di Chicago <2NKc1> berakhir pada 9485, dibandingkan dengan Nikkei berjangka Osaka <JNIc1> yang kemarin ditutup di 9470.
 

• Kenaikan saham‐saham Eropa dipimpin oleh saham perbankan, tetapi masalah utang Yunani dan negara‐negara Eropa lainnya masih membayangi pergerakan pasar. Opsi kebijakan Eropa untuk mencegah default utang Yunani tampaknya mulai berkurang drastis, memicu kekhawatiran reaksi berantai di 17‐negara zona eropa lain yang sedang dililit utang. Investor mengatakan bahwa pemerintah Yunani, yang sedang dibebani oleh utang besar, akan mengalami kesulitan melaksanakan langkah‐langkah penghematan (austerity) karena ditentang oleh partai oposisi utama pemerintah.
 

• Untuk saat ini, ada potensi buy on dips EURUSD di sekitar 1,4000, tapi itu hanya masalah waktu sebelum terakselerasi signifikan ke bawah level tersebut. Apa yang terjadi di Eropa adalah merupakan awal dari krisis utang yang dikhawatirkan akan berkepanjangan yang diproyeksikan akan terlihat musim panas nanti. Jajak pendapat menunjukkan 80% masyarakat Yunani menentang langkah austerity, jadi jika pemerintah memaksa
untuk melakukannya maka akan kehilangan popularitas di mata masyarakatnya, ini akan semakin  meningkatkan risiko gagal bayar.
 

• EURUSD turun sekitar 0,1% ke areal 1,4080‐an di sesi penutupan Rabu, rebound dari tekanannya kemarin yang mencapai level 1,4011. EURCHF tertekan ke rekor terendahnya di 1,2270, atau turun sekitar 1%.
 

• Di pasar komiditas, data AS yang menunjukkan penurunan dalam persediaan bahan bakar meredam kekhawatiran merosotnya permintaan.
Akibatnya harga minyak mentah di bursa berjangka AS <CLc1> naik lebih dari 1,7% ke atas areal $101/barel. Sementara harga minyak mentah Brent <LCON1> tipe kontrak Juli naik 2% ke level $114,88. Fundamental inti dalam minyak mentah tidak memburuk. Mereka masih cukup baik.
Emas menyentuh level tertinggi terbaru dalam 3 minggu. Bahkan harga emas dalam denominasi euro menyentuh rekor tertinggi di tengah kekhawatiran tentang dampak dari utang Yunani yang kemungkinan mengalami gagal bayar (default) akan berdampak pada anggota zona eropa lainnya. Harga emas di pasar spot <XAU> emas diperdagangkan di areal $1,525/ons, masih di areal penguatannya yang dicapai pada penutupan Selasa sebelumnya, dan sempat melonjak ke level $1,532.10, tertinggi terbarunya selama 3 minggu. Namun mulai adanya minat beli di pasar saham dan komoditas beresiko menghambat kenaikan aset‐aset safe‐haven di jangka pendek ini. 


GOLD & COMMODITIES 
• Emas mencapai level tertingginya dalam tiga minggu Rabu lalu, didorong oleh permasalahan berkenaan dengan krisis utang zona euro seperti Yunani dan melemahnya dollar AS setelah data ekonomi AS yang juga membantu menaikkan harga.
 

• Spot gold <XAU=> mencapai level $1528,90 per troi ons, level tertingginya sejak tanggal 4 Mei. Terakhir diperdagangkan pada level $1528,40 per ons pada pukul 1355 GMT dari $1525,75 per ons pada penutupan New York Selasa lalu.
 

• Euro‐priced gold <XAUEUR=R> mencapai level 1087,84 euro per ons, menurut data Reuters. Gold priced pada sterling <XAUGPB=R> ke level 942.60 pounds per ons, mendekati level tertingginya sepanjang masa 944.87 yang tercapai Selasa lalu.
 

• Meningkatnya kekhawatiran mengenai keuangan Yunani dan potensi efek penyebaran pada negara lainnya termasuk Portugal dan Irlandia yang memicu kebingungan pada investor buying.
 

• Krisis utang zona euro telah juga menekan euro terhadap dollar AS.
 

• "It's balancing debt problems against the impact it's having on the euro versus the dollar," kata Daniel Major, analis pada RBS. "Underlying physical demand in Asia is relatively resilient."
 

• Dollar AS anjlok setelah new orders pada barang‐barang manufaktur tahan lama AS melemah lebih dari ekspektasi pada bulan April untuk mencatatkan penurunan terbesarnya dalam enam bulan pada pesanan aircraft dan kendaraaan bermotor yang anjlok.
 

• Spot silver <XAG=> berada pada level $37.48 per ons, level tertingginya sejak tanggal 11 Mei. Terakhir diperdagangkan pada level $37.45 per ons dari level $36.53 pada penutupan Selasa lalu. The industrial precious metal anjlok 35 persen sejak menyentuh level puncaknya $49.51 per ons pada 28 April. Spot platinum <XPT=> berada pada level $1775,24 per ons dari level $1761,55 Selasa lalu, palladium <XPD=> pada level $742.47 dari level $732.53. Pada awalnya palladium berada pada level tertingginya dalam 3‐minggu pada level $744.00 per ons.

Wednesday, May 25, 2011

Headline News 25.05.11

US & GLOBAL
 

• Minyak melonjak sekitar 2% pada Selasa setelah Goldman Sachs memperkirakan pertumbuhan permintaan bahan bakar yang kuat, sementara EURUSD bangkit dari level terendah 2 bulan dipengaruhi oleh rilis data Jerman yang lebih baik dari yang diperkirakan. Namun masih adanya kekhawatiran krisis utang Zona Eropa masih merapuhkan sentimen pasar, dan membatasi kenaikan euro dan memicu penguatan safe‐haven emas ke level tertinggi selama 20 hari.
 

• Goldman Sachs, salah satu lembaga paling berpengaruh di pasar spot minyak dunia, menaikkan proyeksi harga 12 bulan untuk minyak mentah Brent menjadi US$130/barel, mengutip pertumbuhan ekonomi global dan ketatnya kapasitas cadangan OPEC.
 

• Harga minyak mentah di pasar berjangka AS <CLc1> naik 1,99% ke level $99.42/barel usai penutupan NY, sedangkan minyak mentah brent <LCOc1> naik 2% menjadi $ 112.53/barel. Saham‐saham energi diperoleh terkait dengan harga minyak dan memberikan dorongan kecil untuk pasar saham global, mendorong indeks bursa saham dunia MSCI naik 0,26%, setelah turun 1,8% di sesi sebelumnya.
 

• Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> Eropa ditutup naik 0,2%, meskipun tetap 0,28% lebih rendah untuk perdagangan sepanjang 2011 ini. Saham saham tambang menjadi saham dengan kenaikan terbesar. Saham energi juga naik di Wall Street, namun indeks saham utama Wall Street masih ditutup melemah karena tekanan saham‐saham teknologi dan saham industri, di tengah dominasi keprihatinan pasar terhadap pemulihan ekonomi AS yang masih menghantui investor. Senin lalu bursa Wall Street ditutup pada titik terendah selama satu bulan.
 

• Sebuah jajak pendapat Reuters pada lembaga keuangan terkemuka menghasilkan kesimpulan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini kembali merosot. Perkiraan rata‐rata pada 18 dari 20 lembaga keuangan terkemuka AS menunjukkan bahwa GDP AS 2011 sebesar 2,85% ‐ turun dari 2,95% dalam jajak pendapat serupa yang dilakukan 1 April sebelumnya.
 

• Menjelang masuknya musim panas dan berakhirnya program QE2 The Fed AS, isu jajak pendapat tersebut berpotensi menekan bursa saham AS dan global, bahkan dikkhawatirkan akan menekan aset‐aset beresiko secara umum.
 

• EURUSD naik hingga 1,4132 setelah Senin sebelumnya tertekan signifikan ke level terendah 2 bulan, di 1.3970. Bangkitnya EURUSD dari tekanan dipengaruhi oleh rilis indeks kepercayaan konsumen untuk sektor bisnis Jerman tetap stabil pada bulan Mei. Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters mengkhawatirkan terjadinya penurunan indeks Ifo yang berbasis di Munich‐Jerman tersebut. Namun potensi kenaikan EURUSD akan tertahan oleh masih belum hilangnya kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa – seperti dampak dari restrukturisasi utang Yunani
terhadap wilayah regionalnya. Senin lalu, tekanan jual euro dominan akibat penurunan peringkat utang Yunani, peringatan untuk peringkat utang Italia dan protes para pemilih terhadap kebijakan langkah‐langkah penghematan (austerity) yang dirancang untuk mengatasi utang negara.
Menggarisbawahi risiko, Moody's Investors Service mengatakan pada hari Selasa bahwa restrukturisasi (gagal bayar) utang Yunani dapat menekan peringkat utang Portugal dan Irlandia.
 

• Harga emas naik di pasar spot <XAU=> naik akibat meningkatnya kekhawatiran krisis utang‐zona euro, mencapai level tertinggi sejak 4/Mei, di $1,527.45 /ons. Silver <XAG=> dianggap sebagai pilihan safe haven yang murah, sehingga mendorong lonjakan hingga 4,4% ke level $36,59/ons.
 

GOLD & COMMODITIES
 

• Emas naik ke level tertingginya yang mendekati tiga minggu Selasa lalu karena permasalahan mengenai menyebarnya krisis utang EU yang mendorong safe haven buying, sementara itu melemahnya dollar AS juga memberikan dukungan.
 

• Spot gold <XAU=> mencapai level $1527,45 per troi ons, level tertingginya sejak 4 Mei. Kemudian diperdagangkan pada level $1526,50 per ons pada puku 1408 GMT dari level $1516,05 pada penutupan New York Senin lalu.
 

• Portugal dan Irlandia akan beresiko mendapatkan penurunan peringkat utang, menekan peringkat mereka kepada junk territory dari kejadian default pada Yunani, Moody's EMEA chief credit officer mengatakan pada Reuters.
 

• "There is so much uncertainty that the downside risk for gold is low in the short term," ungkap analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov.
 

• "People are still frightened about Portugal and about a possible restructuring of the Greek debt so safe haven flows will continue," katanya lagi.
 

• Tetapi dalam jangka panjang terdapat kemungkinan tekanan pada precious metal seperti kemungkinan keputusan dari the Fed AS untuk menaikkan tingkat suku bunga, kata Kryuchenkov.
 

• Spot silver <XAG=> menyentuh level $36.365 per ons, level tertingginya sejak 31 Mei. Kemudian diperdagangkan pada level $36.30 per ons dari level $35.04 Senin lalu dan platinum <XPT=> ke level $1763,24 dari level from $1748,35.

Tuesday, May 24, 2011

Headline News 24.05.11


US & GLOBAL 
• Gelombang kekhawatiran masalah utang Eropa menyebar di pasar finansial global pada hari Senin, menekan euro ke level terendah dalam dua bulan terhadap dolar dan menyeret turun ekuitas di Eropa dan Amerika Serikat. Penurunan peringkat utang terhadap Yunani dan Italia, beserta hasil pemilu Spanyol yang meningkatkan keraguan terhadap langkah solusi defisitnya menyebabkan para investor melepas aset‐aset berisiko mereka.
 

• Pemangkasan peringkat utang Yunani hingga 3‐level oleh lembaga Fitch Jumat lalu, diikuti oleh pemangkasan revisi outlook untuk Italia oleh lembaga Standard & Poor’s pada hari Sabtu.
 

• Pandangan bullish investor berubah dan mendorong mereka untuk mencari aset‐aset aman resiko, dengan mengalihkan dana mereka ke dalam obligasi pemerintah AS, emas dan dolar.
 

• Komoditas menderita tekanan karena dolar menguat, ditandai merosotnya harga minyak serta tembaga, biji‐bijian, gula dan kakao. Sementara bursa saham AS ditutup pada level terendah dalam satu bulan.
 

• Meningkatnya keraguan bahwa pasar modal dapat mengatasi kelemahan baru‐baru ini di manufaktur dan demand global turut memicu tekanan di pasar finansial, terutama setelah Jerman dan China merilis angka manufaktur mengecewakan. Saham‐saham industri, energi dan teknologi mengalami tekanan terbesar Senin kemarin akibat isu ini.
 

• Indeks FTSEurofirst pan‐Eropa 300 ditutup di level terendah 5 minggu dan berbalik negatif untuk tahun ini, dengan tekanan 1,7 persen. Indeks pasar saham di negara‐negara berkembang merosot 2,3 persen dan indeks saham dunia merosot 1,8%, yang merupakan penurunan harian terbesar selama lebih dari dua bulan.
 

• Euro jatuh ke rekor terendah terhadap safe‐haven franc Swiss <EURCHF=>. Sementara EURUSD merosot hingga $1,3970, level terendah sejak pertengahan Maret, setelah menembus ke bawah $ 1,4000, level psikologis MA‐200. Sementara USDJPY naik sekitar 0,40 persen ke areal 82.
Indeks dolar naik hampir 1 persen, yang menekan harga komoditas dan saham‐saham komoditas. Alcoa Inc turun 1,8%. Saham Freeport‐McMoRan Copper & Gold turun 2 persen.
 

• Harga minyak mentah di pasar berjangka AS <CLc1> turun lebih dari $2, atau di atas 2 persen, ke areal $97,48/barel, dan emas <XAU=> naik $4,20 menjadi sekitar $1517/ounce setelah penutupan pasar NY. Penguatan dolar menyebabkan tekanan harga.
 

• Isu krisis Eropa kian meningkat ketika partai yang sebelumnya berkuasa di Spanyol, Partai Sosialis, kalah dalam pemilu lokal dan kini berada dalam menghadapi tuntutan keras dari para pemilihnya perihal tingginya tingkat pengangguran serta tuntutan investor untuk langkah‐langkah penghematan ketat (austerity). Investor semakin khawatir bahwa para pemilih yang tidak menyetujui rencana penghematan dapat menyebabkan bailout. Spekulasi yang sama juga beredar di Yunani – terhadap kemungkinan restrukturisasi utang, yang memicu tekanan euro belakangan ini.
 

• Perdana Menteri Yunani George Papandreou membahas langkah darurat baru untuk mengurangi defisit Yunani dalam upaya untuk meyakinkan para pemimpin negara itu dapat menghindari restrukturisasi. Kuncinya adalah bahwa krisis tampaknya bisa terjadi dimana saja bahkan negara yang dianggap sebagai perangkat yang solid. Sentimen negatif terhadap krisis utang Eropa nampaknya akan berlanjut berkembang setelah
akhirnya sekarang Italia sedang dalam pengawasan badan‐badan peringkat. Juga pada Senin kemarin, Fitch menjadi perusahaan peringkat kedua mengancam Belgia dengan penurunan peringkat utangnya. 


GOLD & COMMODITIES
 

• Harga emas naik ke level tertingginya yang mendekati dua minggu Senin lalu setelah berita dari utang pada zona euro seperti Yunani dan Italia yang menekan investor confidence.
 

• Bullion memantul setelah lembaga pemeringkat Fitch Jumat lalu memutuskan untuk memangkas peringkat utang Yunani hingga tiga derajat. Aksi beli pada safe‐haven pada precious metal meningkat karena keraguan tumbuhnya mengenai austerity measures Spanyol dan Italia yang menekan pada credit outlook downgrade.
 

• "The driving factor is obviously concerns about Greece and whether there will be a debt restructuring," ungkap Robin Bhar, analis pada Credit Agricole.
 

• "Greece is important in terms of the implications it will have for other weak euro zone economies such as Ireland and Portugal. Markets have started the week in risk‐off mode."
 

• Spot gold <XAU=> naik hingga 0.67 persen dalam hariannya ke level $1517,49 per ons, level tertingginya sejak 11 Mei sebelum turun lagi ke level $1513,04 pada pukul 1405 GMT.
 

• Gold priced pada euro <XAUEUR=R> menguat ke level tertingginya 1080,04 euro per ons.
 

• Tetapi bullish momentum kelihatan untuk berkurang pada sesi yang terjadi, dengan gold futures pada New York anjlok pada area negatif, ditekan antara makin mendalamnya krisis utang Eropa dan menguatnya dollar AS.
 

• Di New York, June gold futures <GCM1> meningkat $3.70 ke level $1512,60 per ons, menjauhi level terendahnya yang mendekati level puncaknya $1519. U.S. silver futures turun 14.70 sen ke level $34.94 per ons.
 

• Spot silver <XAG=> anjlok $34.96 ons dan platinum <XPT=> merosot 1.2 persen ke level $1747,24 dari level $1768,50. Palladium <XPD=> melemah lebih 1 persen ke level $723.22.

Monday, May 23, 2011

Headline News 23.05.11

US & GLOBAL 
• Tema di pasar finansial global Jumat lalu adalah tentang euro, menggeser dominasi tema komoditas yang dominan sebelumnya. Bursa saham Wall Street kembali turun dipicu oleh tekanan saham perbankan dan juga retail akibat penguatan dolar AS – memainkan peran AS dari sentimen negatif di Eropa.
 

• EURUSD melemah signifikan menghapus upaya kenaikannya sejak Senin akibat meningkatnya kekhawatiran baru dari krisis utang Yunani. Isu tersebut juga menekan aset‐aset beresiko lainnya, ditandai oleh penurunan bursa saham global. Indeks bursa saham global yang diukur dalam MSCI turun 0,57%.
 

• Sebuah laporan mengatakan bahwa Norwegia menunda pembayaran hibah $42 juta kepada Yunani karena kegagalan untuk memenuhi komitmen bailout dengan Uni Eropa‐IMF – aksi sell‐off euro pun terjadi. Spekulasi lain berkembang bahwa Finlandia, salah satu anggota Uni Eropa, juga akan menangguhkan pembayaran. Sementara sebuah harian di Yunani menulis bahwa IMF menangguhkan review mereka untuk Yunani sampai pemerintah menjalankan program penghematan (austerity) lebih lanjut. Isu‐isu tersebut bisa berarti keterlambatan dalam pencairan dana IMF yang sangat dibutuhkan untuk Yunani. Yang tak kalah penting juga adalah penurunan peringkat utang (credit‐rating) Yunani oleh lembaga pemeringkat Fitch, semakin menenggelamkan euro dalam tekanan di hari Jumat tersebut.
 

• EURUSD merosot lebih dari 1% hingga $1,4150an pasca penutupan Wall Street Jumat – menghampus upaya kenaikan 4 hari berturutturut sebelumnya. Investor akan focus pada level pychological‐support $1,4150‐an sebagai target penurunan jangka pendek.
 

• Berita tentang rencana bailout Uni Eropa‐IMF terhadap Yunani pun menghantui Spanyol yang pada akhir minggu lalu melangsungkan pemilu regionalnya. Yield obligasi Spanyol pun naik akibat kekhawatiran hasil suara dapat mengganggu upaya Perdana Menteri Rodriguez Zapatero untuk mengekang defisit fiskalnya.
 

• Isu‐isu tersebutlah yang dominan di pasar dan menghantui aset‐aset dalam denominasi euro Jumat lalu. Sebelumnya aksi beli euro berkembang, namun kemudian terjadi likuidasi karena munculnya isu‐isu perihal krisis kredit Yunani tersebut.
 

• Meskipun dolar menguat terhadap euro, harga komoditas melonjak. Seperti harga tembaga melonjak 
karena juga dipengaruhi oleh turunnya persediaan Cina, sedangkan harga minyak naik setelah mengalami volatilitas. Harga komoditas emas juga ikut naik seiring dengan mulai masuknya aksi beli pasar untuk lindung nilai (safe‐haven buying) di tengah kondisi tak menentu.
 

• Indeks dolar AS terhadap mata uang uama dunia naik 0,75%. Harga komoditas tembaga melonjak, ditandai dengan naiknya harga tembaga di bursa berjangka 3‐bulanan <CMCU3> sebesar 1,5 persen karena investor terfokus pada data yang menunjukkan persediaan di gudang yang diawasi oleh Bursa Berjangka Shanghai turun 14,6 persen dari Jumat lalu. Cina adalah konsumen terbesar di dunia industri logam. Harga emas naik dalam kapasitas terbesarnya untuk basis harian selama 2 minggu dipengaruhi oleh gelombang safehaven
buying akibat kekhawatiran investor terhadap krisis utang Eropa. Di pasar spot, emas <XAU=> naik sekitar 1,5 persen ke areal $1,512/13 per ons.
 

• Harga minyak bangkit kembali dari penurunan tajamnya yang mencapai lebih dari 2 persen pada akhir minggu. Harga minyak di bursa berjangka AS <CLc1> naik lebih dari 1 persen. Harga minyak Brent berjangka <LCOc1> naik 0,7 persen, di atas $ 112 per barel.


GOLD & COMMODITIES
 

• Emas naik lebih dari 1 persen Jumat lalu, didorong oleh safe‐haven buying karena investor mengkhawatirkan mengenai utang zona euro setelah Fitch memangkas peringkat utang Yunani.
 

• Bullion melemah pada awalnya, kemudian berbalik menguat setelah Fitch menurunkan peringkat utang Yunani dan karena International Monetary Fund memaksa Eropa untuk menyetujui lebih komprehensif dalam menghadapi krisis utang.
 

• Euro anjlok terhadap dollar AS dari peringatan sebelum hasil dari pemilu Spanyol mendatang akhir pekan ini dan ketidakpastian mengenai situasi utang Yunani. Harga minyak dan saham melemah karena dollar AS naik, tetapi kekhawatiran pada zona euro mendorong harga emas.
 

• "A lot of the move this morning is prompted by the move of the dollar. That dollar strength is probably short‐lived...It has largely run its course and may soon begin to reverse," kata Jeffrey Kleintop, chief market strategist pada LPL Financial, yang memiliki $100 milyar aset dibawah manajemen.
 

• Spot gold <XAU=> naik 1.3 persen ke level $1510,77 pada pukul 12:00 p.m. EDT (1600 GMT). U.S. June gold futures <GCM1> menguat $18.60 ke level $1511 per ons.
 

• Silver <XAG=> melejit 0.2 persen ke level $35.03.

Friday, May 20, 2011

Headline News 20.05.11

US & GLOBAL 
• Lemahnya data perumahan dan manufaktur AS menekan harga minyak dan dolar AS pada hari Kamis. Aktivitas manufaktur regional tumbuh dan berkembang jauh lebih lambat dari yang diharapkan di bulan Mei, demikian pula dengan penjualan existing‐home di bulan April. Penurunan klaim pengangguran mingguan memang mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS berada di jalur pemulihan, namun masih harus melihat konfirmasi dari data sektor tenaga kerja lainnya.
 

• Data suram membuat investor mempertanyakan kekuatan pemulihan ekonomi AS dan masih mempertahankan prospek The Fed AS untuk mempertahankan kebijakan moneternya yang ultra‐longgar. Hal ini membuat diferensiasi suku bunga yang yang tidak menguntungkan untuk mata uang dolar AS. Pasar sekarang sangat prihatin, bahkan mulai mengantisipasi bahwa rebound pasar finansial sedang terancam untuk semester kedua 2011.
 

• The Fed tidak bisa menaikkan suku bunga saat kondisi ekonomi melambat. Mengingat kementrian keuangan AS menyatakan mata uang seharusnya mencerminkan fundamental ekonomi, maka dolar diproyeksikan akan melemah ke depannya. EURUSD naik 0,4 persen ke areal $1,4305 sementara indeks dolar terhadap mata uang utama dunia, turun 0,5 persen kemarin.
 

• Harga minyak turun karena data AS memicu kekhawatiran baru tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut, serta adanya desakan dari Badan Energi Internasional (IEA) kepada produsen minyak untuk meningkatkan pasokan untuk memotong biaya bahan bakar dan melindungi pemulihan ekonomi global dari kerapuhan. Bahkan IEA akan merilis stok darurat untuk mendinginkan harga jika produsen menolak meningkatkan pasokan.
 

• Harga minyak mentah AS <CLc1> turun 1,2% ke level $98.57/barel, gagal melanjutkan kenaikan 3% Rabu sebelumnya. Sementara harga minyak Brent <LCOc1> tertekan 0,8% ke level $111,38. Harga tembaga <CMCU3> turun 1,4 persen setelah Rabu meningkat lebih dari 3 persen – kenaikan terbesarnya dalam dua bulan.
 

• Harga komoditas telah merosot tajam dalam beberapa pekan terakhir dari kenaikan tajamnya beberapa bulan terakhir. Di periode koreksi tersebut, harga minyak mentah AS mengalami penurunan lebih dari 13 persen. Para investor pemburu aset beresiko, seperti komoditas dan ekuitas, akan menghadapi akhir dari program quantitative easing tahap kedua (QE2) The Fed Juni mendatang. Program QE2 The Fed merupakan paket penyelamatan ekonomi oleh bank sentral AS dengan membeli obligasi dari pasar Treasury AS yang telah menghasilkan arus kas dan telah memberikan kontribusi kenaikan harga. Oleh karenanya reaksi logis dari selesainya program QE2 adalah terjadinya koreksi pada harga saham, obligasi, emas dan euro – dengan perkiraan akan terjadi dalam 3 bulan setelah berakhirnya QE2, demikian ditunjukkan oleh sebuah jajak pendapat Reuters dari 64 analis dan fund manager di pasar AS.
 

• Di Wall Street, saham LinkedIn Corp, situs yang populer di kalangan pencari kerja, melonjak sebanyak 171 persen pada hari pertama listing‐nya, mengingatkan pada ‘kisah cinta’ investor dengan saham Internet di akhir 1990‐an. Saham AS ditutup lebih tinggi namun tipis karena mulai mendekati level tahanan teknis (dalam grafik) yang nampaknya akan membatasi kenaikan lebih lanjut dalam waktu dekat.
Beragamnya data ekonomi AS, dengan rilis negatif dan positif, masih menggoyahkan kepercayaan terhadap langkah pemulihan ekonomi. Indeks MSCI dunia ekuitas juga naik tipis 0,39 persen. Bahkan indeks Nikkei dengan denominasi dolar AS turun 0,9 persen.
 

EURO ZONE

Belum jelasnya penanganan isu sehubungan restrukturisasi hutang Yunani masih berpotensi menahan laju euro kedepannya. Data dari Reuters memperlihatkan bahwa saat ini bank sentral utama dunia cenderung melakukan aksi buy on dips pada euro dan melepasnya kembali ketika ada rally tipis. Hal tersebut menunjukkan bahwa euro berpotensi diperdagangkan dalam kisaran terbatas sampai dengan Uni-Eropa dan IMF telah menyelesaikan analisis menyeluruh mengenai kondisi dan prospek hutang Yunani.  
Analisis tersebut diperkirakan akan dapat terfinalisasi pada akhir Mei atau awal Juni dan diharapkan akan memberikan gambaran mengenai restrukturisasi hutang Yunani. Namun demikian restrukturisasi hutang Yunanitersebut nampaknya tidak akan dilaksanakan, seiring maraknya tantangan dari berbagai pihak terutama ECB dan negara-negara maju Uni-Eropa seperti Jerman dan Prancis. Restrukturisasi hutang akan berdampak negatif bagi perekonomian Uni-Eropa dan memicu keengganan investor memiliki obligasi asal Uni-Eropa, merusak kredibilitas Uni-Eropa secara keseluruhan.

• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,4% ke level 1.4305 setelah sempat menguat hingga 1.4325. Diferensisasi suku bunga telah membantu mengangkat kinerja euro dimana dalam tahun ini tercatat menguat 7% terhadap dollar AS.


GOLD & COMMODITIES 
• Emas melemah Kamis lalu karena euro naik tipis terhadap dollar AS dan harga minyak mentah menguat, tetapi harga masih berada pada daily decline karena investor mengambil kesempatannya dari currency markets.
 

• Spot gold <XAU=> diperdagangkan pada level $1492,09 per ons pada pukul 1433 GMT, terhadap level $1496,30 pada penutupan New York Rabu lalu. U.S. gold futures untuk pengiriman bulan Juni <GCv1> merosot $4.2 ke level $1491,50.
 

• Dollar AS melemah terhadap euro dan memangkas kenaikannya terhadap yen setelah data penting dari index of regional business activity tidak seperti ekspektasi tertekan ke level terendahnya dalam tujuh bulan pada bulan Mei, dan setelah data menunjukkan penurunan lainnya pada existing home sales AS.
 

• Tetapi keseluruhan penguatan pada mata uang AS telah menekan emas dan komoditas lainnya bulan ini.
 

• "There is probably some consolidation around where we are, perhaps to test $1,500. I think the dollar will continue to play an important role," ungkap analis RBS Daniel Major.
 

• "We've had some very choppy price action today but we have seen a small turnaround in what has been a strengthening trend in the dollar that we've seen throughout May."
 

• Silver <XAG=> terakhir naik 0.9 persen pada level $35.31 per ons, sementara itu platinum <XPT=> menguat 0.2 persen ke level $1767,00 per ons dan palladium <XPD=> naik 0.7 persen ke level $733.72.

Thursday, May 19, 2011

Headline News 19.05.11

US & GLOBAL  

• Suatu penurunan tak terduga dalam pasokan minyak AS mendorong kenaikan harga minyak mentah pada hari Rabu, turut meramaikan rally di pasar komoditas dari penurunan curamnya beberapa waktu lalu. Hal tersebut turut mendongkrak kenaikan bursa saham global setelah lima hari turun. Bursa saham Wall Street pun mengalami kinerja terbaiknya selama 3 minggu terakhir, dipimpin oleh kenaikan saham energi dan bahan baku dasar. Sedangkan lonjakan lebih dari 5% saham pembuat komputer Dell mendorong kenaikan sektor
teknologi.
 

• Rally di pasar komoditas dari aksi jual signifikannya belakangan ini, telah memicu aksi jual minyak mentah AS yang menyebabkan penurunan lebih dari 15% bulan ini. Ini diyakini sudah terlalu jauh, sehingga ada pandangan yang mengatakan bahwa tekanan jual tersebut sudah berlebihan.
 

• Harga minyak naik setelah sebuah laporan pemerintah mingguan menunjukkan penurunan yang mengejutkan, meskipun tidak terlalu besar, dalam stok (persediaan) minyak mentah AS. Harga minyak mentah berjangka AS <CLc1> naik hingga 4% sebelum kemudian ditutup dengan kenaikan hampir 3% hampir mendekati areal $100/barrel, di $99.80. Harga minyak mentah Brent <LCOc1> naik 1,9% sebesar $ 112,05/barel. Namun demikian harga minyak mentah AS masih tercatat mengalami akumulasi turun 12,5% bulan ini.
 

• Penguatan dolar dan kekhawatiran baru tentang pertumbuhan ekonomi global telah menyebabkan kejatuhan pada harga komoditas dalam 2 minggu pertama bulan Mei. Kemarin harga tembaga kembali melonjak 3,4% ke level tertinggi 2 minggu, namun keraguan fundamental jangka pendek nampaknya akan membatas kenaikan. Indeks komoditas dari Reuters/Jefferies CRB naik 2,3%, kenaikan terbesarnya selama 2 bulan untuk basis harian.
 

• Penguatan saham‐saham AS dipimpin oleh saham energi dan terdorong pandangan dari 2 pembuat PC dunia No, Dell Inc ‐ yang kuat dan meniupkan nafas kehidupan ke dalam sektor teknologi. Indeks S&P 500 <.SPX> naik dan mencapai persentase kenaikan terbesar harian sejak 26 April.
 

• Indeks bursa saham dunia yang diukur oleh MSCI naik 0,9%, bangkit dari tekanannya selama 5 hari yang menyebabkan indeks saham tersebut ke level terendah sejak 18 April. Indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> naik 0,4% dan indeks berjangka Nikkei dalam denominasi USD <NKc1> naik 1%.
 

• EUR/USD bertahan dalam kisaran perdagangan Selasa sebelumnya di tengah volatilitas pergerakan harganya Rabu kemarin. Kenaikan saham dan komoditas yang signifikan men‐support pasangan mata uang tesebut namun masih masih dibayangi prospek jangka pendek yang pesimis akibat situasi utang Yunani masih belum terpecahkan. EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1.4245 di penutupan Rabu,
dibandingkan Selasa sebelumnya $1,4235. Pada hari Senin awal minggu ini EUR/USD merosot ke level terendah 7 minggu di $1,4048.
 

• Mayoritas anggota FOMC The Fed AS lebih memilih untuk menaikkan suku bunga acuan terlebih dahulu sebelum menjual aset saat tiba waktu untuk memperketat kebijakan moneternya – demikian inti FOMC‐Minutes dari pertemuan bank sentral AS April lalu mengatakan.
 

• Namun dalam laporan minutes pertemuan FOMC April tersebut digarisbawahi bahwa pembahasan penghapusan stimulus moneter ini jangan dilihat sebagai indikasi bahwa The Fed akan melakukannya dalam waktu dekat. Masih cenderung dipertahankannya kebijakan moneter yang ultra‐longgar untuk waktu yang belum ditentukan oleh The Fed AS saat ini akan merupakan faktor yang positif, karena akan memberikan dukungan (stimulus) bagi langkah pemulihan ekonomi AS – yang beberapa hari ini mulai diragukan pasar. USD dan bursa Wall Street cenderung rebound sesaat setelah rilis hasil FOMC‐Minutes tersebut.

GOLD & COMMODITIES 
• Emas naik dan silver menguat 4 persen Rabu lalu, karena rally harga crude oil dan berlanjutnya kekhawatiran mengenai krisis utang Eropa yang mendorong precious metals dari rally harga komoditas.
 

• Bullion saat ini mengalami kenaikan terbesar satu harinya yang lebih dari seminggu, yang telah mencatatkan rangkaian penurunan dalam tiga harinya, yang didorong oleh inflasi berkenaan dengan menguatnya pertumbuhan (ekonomi) dan kebijakan pelonggaran kebijakan moneter dan turunnya penguatan dollar AS.
 

• "There has just been a general pick‐up in stocks and other commodities and it looks as though there is a bit of a resumption of the bull trend," ungkap ANZ head of metal sales Peter Hillyard.
 

• Spot gold <XAU=> meningkat 0.9 persen ke level $1498,70 per ons pada pukul 12:40 p.m. EDT (1640 GMT). U.S. gold futures untuk pengiriman bulan Juni <GCM1> naik $18.40 per ons ke level $1498,40.
 

• Silver <XAG=> telah naik 4.3 persen dalam hariannya ke level $35.345.
 

• Silver telah outperformed terhadap gold dalam dua harinya, yang membawa gold/silver ratio – yang menunjukkan berapa ons silver yang dapat dibeli dari ons emas– menjadi 43 Rabu lalu dari level yang mendekati 45 Senin sebelumnya.
 

• Di antara precious metals lainnya, platinum <XPT=> naik 0.5 persen ke level $1770, sementara itu palladium <XPD=> menguat 2 persen ke level $734.50.

Wednesday, May 18, 2011

Headline News 18.05.11

US & GLOBAL 
• Pergerakan harga di pasar finansial global kemarin didominasi oleh berlanjutnya kekhawatiran terhadap perlambatan atau resiko yang lebih buruk dari ekonomi global. Indikator‐indikator utama perekonomian mulai merosot dan memberikan gangguan bagi optimisme investor.
 

• Saham dunia jatuh ke level terendah 1 bulan Selasa kemarin, turun 0,5% dan sekaligus mengakumulasi tekanannya selama 5 hari berturut‐turut sebesar 3%, akibat isu krisis utang Eropa dan rilis pesimis indikator ekonomi yang kian mendorong keraguan baru tentang pemulihan ekonomi global. Sedangkan rebound EUR/USD di sesi akhir pasar AS mengangkat harga komoditas dari tekanannya.
 

• Mata uang tunggal naik terhadap dolar AS di perdagangan yang volatile, namun terlihat masih rentan terhadap risk‐aversion dan kemungkinan restrukturisasi utang Yunani. Kenaikan EUR/USD tersebut membantu mengangkat harga komoditas minyak, tembaga dan harga emas dari titik terendah mereka masing‐masing kemarin.
 

• Komoditas mengalami tekanan besar dari kenaikan signifikan sebelumnya. Harga minyak mentah Brent Juli <LCOc1> turun 0,6% ke level $110,18/barel, harga minyak mentah AS <CLc1> tipe kontrak Juni naik 0,55% $97,50 setelah turun sebanyak 2 persen sebelumnya. Emas tertekan namun berhasil bangkit dari posisi terendah Selasa kemarin. Harga emas di pasar spot <XAU=> turun sekitar 0,5% kemarin ke level di
$1,487.00/ons pagi ini, naik dari sesi rendah $1,471.50/2.50. Indeks komoditas Reuters/Jefferies CRBmengalami tekanan dan ditutup pada level terendah sejak Februari.
 

• Sektor perumahan AS anjlok pada bulan April dan industrial production mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 10 bulan akibat pengaruh gempa bumi Jepang yang mengganggu supply komponen otomotif. Rilis pesimis data ekonomi AS tersebut menekan saham AS karena mencuatkan kembali kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi masih perlu waktu lebih lama dari yang diharapkan. Saham industri besar Caterpillar Inc turun 3,8%, sementara outlook yang mengecewakan dari Hewlett‐Packard Co juga mengambil bagian dalam menekan bursa saham Wall Street.
 

• Indeks dolar AS, terhadap mata uang utama dunia, tertekan sekitar 0,15%. Indeks FTSEurofirst 300 <. FTEU3> saham Eropa ditutup turun 1% ke level penutupan terendah sejak tanggal 19 April akibat rilis pesimis data ekonomi Eropa yang menekan sentimen. Data indeks sentimen investor Jerman (ZEW) jatuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Mei, memberikan indikasi perekonomian negara terbesar Eropa tersebut beresiko terkoreksi kembali tahun ini. Di Inggris, inflasi tahunan mencapai level tertinggi 2,5 tahun pada bulan April.
 

• Namun, indeks Nikkei Futures AS <NKc1> Nikkei mencatat kenaikan 0,2% akibat rebound USD/JPY. Investor sedang menanti tahap akhir program quantitative easing The Fed senilai $600 milyar pada Juni mendatang. Aliran kas yang dihasilkan oleh program tersebut, ditambah dengan suku bunga sangat rendah, telah memicu investasi pada aset‐aset beresiko tinggi dalam beberapa bulan terakhir ini. Jika program
tersebut berakhir, secara logis, akan memberikan reaksi dari aksi sebelumnya tersebut.
 

• Sementara itu, pejabat tinggi keuangan Eropa pada hari Selasa mengakui untuk pertama kalinya bahwa Yunani mungkin harus merestrukturisasi utang‐utangnya, sebuah langkah yang bisa menyalakan krisis utang negara Eropa. Berbicara di sela‐sela Rapat menteri keuangan Uni Eropa,
Jean‐Claude Juncker, ketua negara Eurogroup‐17, mengatakan ada kebutuhan yang mengarah pada apa yang disebut "restrukturisasi lunak"
untuk utang Yunani. Nampaknya isu ini akan semakin menyulitkan mata uang euro untuk menemukan arah pergerakan yang jelas. Dan nampaknya pasar akan mendengar hal (bolak‐balik, pro‐kontra) seputar isu restrukturisasi utang Yunani dari para politisi dan pejabat Eropa lainnya.
 

• EUR/USD naik di sesi akhir AS kemarin hingga $1,4239 pagi ini, sehari setelah tertekan ke level terendah 7 minggu di sekitar $1,4049 (16/Mei).
Sejumlah pengamat pasar mengatakan bahwa selama EUR/USD masih tertahan di bawah MA‐55 hari (sekitar $1,4280), maka masih rentan untuk kembali menguji level terendahnya Senin tersebut. 

 
GOLD & COMMODITIES 
• Emas berbalik untuk melemah pada Selasa lalu setelah rally pada dollar AS diperburuk aksi jual pada komoditas yang telah tertekan dan diimbangi dampak positif pada bullion dari permasalahan pada krisis utang zona euro.
 

• Spot gold <XAU=> turun 0.8 persen ke level $1477,19 per ons pada pukul 1332 GMT, anjlok dari level tertingginya $1497,60.
 

• U.S. gold futures untuk pengiriman bulan Juni <GCv1> turun $13.0 per ons ke level $1,477.60.
 

• Dollar AS naik ke level tertingginya terhadap euro, membuat penguatan dari pelemahan komoditas dan ekuitas, yang mana berbalik untuk merosot dari harga bahan baku, yang mana cenderung untuk menekan dari penguatan mata uang AS.
 

• Emas merosot bersamaan dengan silver, crude oil futures dan tembaga.
 

• "We have this very high correlation between oil and the dollar and this bounce we had in the dollar was enough to tip them both, so I think it's purely technical," kata manajer senior Saxo Bank Ole Hansen.
 

• "We are just faced with a period where we just have to get through this unwind of the short dollar/long commodities position, which has been directing the market for the last six months, and once we get a feeling that that is over, the market will come back, pick up the pieces and look for value."
 

• Silver <XAG=> turun 0.7 persen ke level $33.31 per ons. Di antara logam mulia lainnya, platinum <XPT=> naik 0.2 persen ke level $1753,74 per ons, sementara itu palladium <XPD=> flat pada level $708.22.

Tuesday, May 17, 2011

Headline News 17.05.11

US & GLOBAL
 

• Tanda‐tanda perlambatan pemulihan ekonomi AS menekan Wall Street dan harga minyak Senin kemarin, sementara optimisme bahwa para pejabat akan memberikan kejelasan lebih lanjut untuk jalan keluar krisis utang zona euro memberikan support terhadap mata uang euro. Harga minyak mentah di pasar berjangka AS turun lebih dari 2%, bahkan harga gasoline‐nya anjlok 5% ke level terendah 9 minggu akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap demand‐nya jika ekonomi melambat.
 

• Sebuah indikasi aktivitas ekonomi menurun dan dampak negatifnya pada prospek permintaan menyebabkan tekanan pada komoditas energy.
Sementara indeks S&P500 AS tertekan oleh penurunan saham teknologi dan konsumen karena kekuatan pemulihan mulai dipertanyakan.
Pergeraakan harga belakangan ini – termasuk merosotnya S&P500 ke penutupan terendah hampir 1 bulan serta di bawah key‐level support‐nya – menandakan tekanan pasar masih akan berlanjut. Indeks bursa saham dunia yang diukur oleh MSCI turun 0,67%. Sementara indeks saham teknologi AS, Nasdaq, tenggelam dan menjadi pemimpin penurunan saham‐saham AS karena investor menjual saham‐saham yang mengalami kenaikan terbesar beberapa waktu lalu di saat mulai ada tanda kegelisahan terhadap kinerja ekonomi AS. Sub indeks retail S&P <.RLX> jatuh 2%.
 

• Indeks manufaktur NY‐Fed mengalami penurunan di bulan Mei ke level terendah dalam 5 bulan, demikian ditunjukkan pada rilis data tersebut semalam. Sementara penahanan direktur IMF, Dominique Strauss‐Kahn, atas tuduhan percobaan perkosaan mengirimkan ‘gelombang kejut’ di kalangan politikus Perancis dan mengundang kegaduhan di lingkungan IMF.
 

• EUR/USD rebound dari tekanan sebelumnya setelah pertemuan Uni Eropa menunjukkan dukungan untuk negara‐negara yang sedang terbebani krisis utang. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan restrukturisasi utang negara zona euro sebelum 2013 akan "sangat" merusak kredibilitas zona euro – komentar ini meredam kekhawatiran terhadap potensi restrukturisasi utang Yunani yang mencuat sebelumnya. Menteri keuangan Eropa mungkin menunjukkan solidaritas dan dukungan bagi Yunani, terutama setelah komentar Merkel. Para menteri keuangan zona Euro juga menyetujui program bailout €78 milyar untuk Portugal tetapi dengan syarat bahwa pemerintah Portugal harus berusaha keras meminta para
investor pemegang obligasinya untuk tetap mempertahankan eksposur mereka.
Mata uang tunggal euro naik 0,5% mendekati $1,4170‐an setelah sebelumnya jatuh hingga $1,4049, level terendah sejak 30 Maret. 

EUR/USD sebelumnya mengalami kenaikan hingga level tertinggi 17 bulan di 1,4939 pada 4/Mei lalu. Harga minyak mentah di bursa berjangka AS berlanjut turun dengan akumulasi sekitar 15% di bulan ini, karena munculnya kekhawatiran tekanan demand dari potensi ekonomi yang meredup. Harga minyak mentah berjangka AS <CLc1> turun ke $97.00/barel sesaat setelah penutupan pasar NY Senin. Harga Brent Juni <LCOc1> jatuh ke intraday terendah $112,00 kemarin, sebelum memantul kembali ke $112,87, atau turun 1% kemarin. Emas tetap stabil, dengan harga spot <XAU=> yang bergerak di sekitar $1,490.00/ons setelah penutupan NY, turun tipis dari $1,491.00 akhir minggu lalu. 

GOLD & COMMODITIES
 

• Emas bertahan Senin lalu karena euro menghentikan level terendahnya dalam tujuh minggu, tetapi mata uang masih menyisakan kerentanan pada ketidakpastian mengenai utang pada negara‐negara zona euro, yang mana juga memicu aksi safe‐haven buying pada precious metal.
 

• Spot gold <XAU=> diperdagangkan pada level $1500,20 per troi ons pada pukul 1355 GMT, dari level $1493,25 pada penutupan New York Jumat lalu. Logam mulia mencapai level puncaknya $1575,79 pada 2 Mei. U.S. gold <GCcv1> berada pada level $1497,90 per ons.
 

• Dollar <EUR=> pada awalnya naik ke level tertingginya dalam tujuh minggu terhadap euro karena berita bahwa kepala IMF Dominique Strauss‐Kahn telah dituduh percobaan perkosaan yang menambah ketidakpastian. Euro kemudian mengalami recover, didorong oleh aksi beli oleh Asian central bank.
 

• "If you have a strong dollar you will see gold fall, but in euro terms, gold will probably do quite well," ungkap Dan Brebner, seorang analis pada Deutsche Bank.
 

• Emas <XAUEUR=R> berada disekitar level 1057 euro, sedikit berubah dari level Jumat lalu, dan sempat mengarah pada arah level tertingginya yang pernah ada diatas level 1075 euro yang tercapai Desember lalu.
 

• Silver <XAG=> merosot 3.5 persen ke level $34.03 tetapi naik lagi dari penurunannya dan terakhir diperdagangkan pada level $34.92 per ons, dari level $35.28 Jumat lalu. Industri logam mulia telah anjlok sekitar 30 persen sejak mencatatkan level tertinggi $49.51 pada 28 April.
 

• Platinum <XPT=> berada pada level $1760,50 per ons dari $1756,05 Jumat lalu dan palladium <XPD=> berada pada level $712.22 dari level $705.70 per ons.

Euro zone eyes Greek debt move, backs Portugal aid

BRUSSELS | Mon May 16, 2011 7:40pm EDT
(Reuters) - Euro zone finance ministers said for the first time on Monday that they would consider asking Greece's private creditors to extend the maturities on their bonds to buy Athens more time to pay down its huge debt.

At a meeting in Brussels that was overshadowed by the weekend arrest of International Monetary Fund (IMF) chief Dominique Strauss-Kahn on rape charges, the ministers also approved a bailout for Portugal and backed Italian Mario Draghi to become the next president of the European Central Bank.
Strauss-Kahn, who has run the Washington-based IMF since 2007, had been expected to attend the monthly meeting of finance ministers from the 17-nation currency bloc to discuss their widening debt crisis.

But instead he was forced to appear in a Manhattan court, where prosecutors described in graphic detail his alleged attack on a chambermaid in a midtown Manhattan hotel on Saturday.
Through his lawyers, Strauss-Kahn has denied the charges but the judge refused to grant him bail after the prosecution warned he might try to flee the country. He is to be transferred to New York's notorious Rikers Island jail pending his next court appearance on Friday.
The events across the Atlantic cast a cloud over the meeting, where ministers wrestled with a new plan for Greece, which is struggling to meet the targets linked to its 110 billion euro ($155 billion) EU/IMF rescue, sealed one year ago.

Many economists believe Greece will become the first western European country to restructure its debt since post-war Germany in 1948, but policymakers have ruled out imposing painful losses, or "haircuts," on the country's private creditors before 2013.

"REPROFILING"

Jean-Claude Juncker of Luxembourg, who chairs euro zone finance minister meetings, left the door open however to a "reprofiling" of Greece's debt under which investors would be encouraged to agree to an extension of the maturities of the debt they hold.
"I have to repeat that a large restructuring is no option. Nobody was mentioning tonight the need of having a large restructuring," Juncker said.
"I wouldn't exclude in a definite way a kind of reprofiling," he added. "It's not reprofiling or nothing, it's measures and measures and measures and then maybe reprofiling."

It is unclear how policymakers could convince Greek debt holders to agree to a voluntary "soft restructuring" of this kind. Even if they were successful, this step would only buy Athens more time, not reduce its sovereign debt burden of about 330 billion euros.
Juncker described the situation in Greece as "extremely difficult" but held out hope that its problems could be brought under control if Athens stepped up reforms to meet its 2011 fiscal goals and moved swiftly to sell off state assets.

In another sign of the rising pressure on European governments to broaden the burden of their bailouts from taxpayers to the banks that have lent to so-called peripheral euro zone countries, the ministers backed a 78 billion euro bailout of Portugal but insisted Lisbon seek agreement from private bondholders to maintain their exposure to its debt.

Finland had insisted on some form of private sector involvement to ensure its parliament, which includes euroskeptic parties, will approve the bailout.
It was the first time a euro zone country has explicitly sought voluntary pledges from private creditors not to sell down their debt holdings.

Lisbon cannot force debt holders to maintain their exposure so it is unclear whether the pledge will have more than a symbolic impact. Portugal is the third euro zone country to secure a rescue package after Greece and Ireland last year.

DRAGHI SLAM DUNK

Backing for Italian central bank chief Mario Draghi to replace Jean-Claude Trichet at the helm of the ECB when the Frenchman's term expires at the end of October had been widely expected after German Chancellor Angela Merkel threw her weight behind him last week.
Draghi takes over the ECB at a crucial time, with the sovereign debt crisis raging and after the Frankfurt-based bank raised its benchmark interest rate for the first time in nearly three years in April.

After the surprise withdrawal of Germany's Axel Weber from the ECB race in February, Draghi quickly emerged as the favorite and Europe avoided a messy fight over the nomination.
Should Strauss-Kahn resign or be dismissed from his post at the IMF, the battle over who should succeed him could be much more intense.

Europe has had a long-standing claim to the Fund's top position and would probably be keen to bring in someone who, like Strauss-Kahn, will be committed to helping the bloc fight its sovereign debt crisis. French Finance Minister Christine Lagarde is seen as the top European candidate.
But a recent power shift at the IMF toward emerging nations means that countries such as China, India and Brazil could press for a new chief from a developing nation.

Monday, May 16, 2011

Headline News 16.05.11

US & GLOBAL 
• Pekan kemarin investor mulai tersadar bahwa kampanye quantitative easing The Fed akan segera berakhir, sehingga mendorong investor untuk menarik investasinya dari pasar berkembang, komoditas dan saham‐saham perusahaan kecil AS. Aksi sell‐off tersebut dimulai 2 pekan lalu disaat rally pada komoditas terlihat sudah sangat berlebihan. Hal ini memicu pertanyaan mengenai nilai aset murni yang digenjot oleh
pembelian obligasi The Fed, yang sementara ini disimpulkan akan berakhir pada akhir Juni.
 

• Bursa AS jatuh pada hari Jumat kemarin dan euro tersungkur ke level terendah 6 pekan terhadap dolar karena kekhawatiran utang Eropa kembali mengemuka. Investor mengambil keuntungan apa yang mereka bisa dan disimpan dalam aset safe haven seperti dolar dan obligasi pemerintah AS. Dolar AS yang telah tertekan oleh program pencetakan uang The Fed, melanjutkan pemulihannya untuk pekan kedua.
Penurunan bursa saham AS telah melengkapi kerugian pekan kedua, hal ini menumbuhkan kekhawatiran bahwa saham sewaktu‐waktu bisa mengalami rebound. Indeks Dow Jones berakhir melemah 100,17 poin atau 0,79 persen, di 12595,75. Standard & Poor's 500 Index <. SPX> turun 10,88 poin atau 0,81 persen, pada 1337,77. Nasdaq Composite Index <. IXIC> kehilangan 34,57 poin atau 1,21 persen, dan berakhir pada 2828,47.
 

• Saham dunia, yang direfleksikan oleh indeks MSCI turun 0,6 persen menjadi 344,42, setelah sebelumnya menembus level terendah lebih dari tiga minggu. Thomson Reuters indeks saham global <. TRXFLDGLPU> turun 0,8 persen dan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> index berakhir turun 0,4 persen.
 

• Euro diperdagangkan melemah terhadap dolar karena kecemasan investor meningkat menjelang pertemuan para pembuat kebijakan Eropa minggu depan. Euro kemungkinan akan tetap tertekan setidaknya hingga investor selesai mencerna hasil apapun yang dicapai ECB. Euro terkoreksi ke level intraday low $1.4065, level terendahnya sejak 1 April dan terakhir tercatat turun 0,9% ke level $1.4111.
 

• Pertemuan para menteri keuangan zona euro akan diadakan pada hari Senin dan dilanjutkan pada hari Selasa dengan pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa. Ada keraguan apakah perjanjian substansial untuk membantu Yunani mengelola hutang akan muncul dari pertemuan tersebut, sehingga masih menyisakan ketidakpastian berapa lama negara ini dapat menghindari restrukturisasi. Kekhawatiran tentang Yunani telah mendorong euro turun lebih dari 5 persen dari level puncak di sekitar $ 1.4940 yang dicapai pada awal Mei.
 

• Harga minyak awalnya sempat jatuh akibat menguatnya dolar, namun akhirnya berhasil rebound sebelum tutup pasar AS, dipicu short‐covering menjelang libur akhir pekan. Brent crude <LCOc1> naik 85 sen dan settle di $113.83 per barel setelah menembus intraday high $114.92. U.S. crude <CLc1> naik 68 sen di $99.65 per barel.
 

• Menguatnya dolar juga telah memukul emas, dengan harga spot emas turun 0,7 persen menjadi $ 1492,50 per ounce, setelah sebelumnya naik setinggi $ 1516,40. Sedangkan harga kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Juni <GCM1> ditutup turun $13,20 pada $ 1493.60. .
 

GOLD & COMMODITIES 
• Harga emas dan silver merosot pada hari Kamis karena aksi jual sektor komoditas dalam rangkaian dua harinya pada kekhawatiran permintaan global, tetapi dollar AS melemah yang mendorong harga precious metals menghentikan level terendahnya.
 

• Pada awal sesi, silver melemah hingga 7 persen setelah Shanghai Gold Exchange menaikkan margin requirements untuk metal, yang mana anjlok mendekati 30 persen minggu lalu setelah kenaikan berturut‐turut U.S. futures margin dan karena investor melepas silver exchange traded funds.
 

• Meskipun aksi jual pada minggu ini, harga silver masih mendekati dua kali lipat dan emas naik sekitar 25 persen sejak Federal Reserve Chairman Ben Bernanke's Jackson Hole speech pada bulan Agustus yang menandai putaran kedua dari pembelian aset.
 

• "When you had gone on those runs, every market is due for a pullback," kata Jeffrey Sherman, commodities portfolio manager pada DoubleLine Capital, yang mengelola lebih dari $10 milyar aset.
 

• "Just because you had a pullback doesn't mean that the long‐term secular bull market is over, but (now) it does feel that like it's due for correction," Sherman mengungkapkannya.
 

• Silver <XAG=> turun 2.9 persen ke level $34.06 per ons by 12:34 p.m. EDT (1634 GMT), menghentikan level terendahnya pada level $32.33 yang mendekati support pada 150‐hari moving average.
 

• Spot gold <XAU=> merosot 0.3 persen ke level $1495,90 per ons. U.S. June gold futures <GCM1> anjlok $4.90 ke level $1496,50 per ons.
 

• Emas anjlok lebih dari 1 persen Rabu lalu dan silver mendekati 9 persen karena aksi ambil untung yang besar dalam dollar AS yang didorong aksi jual pada komoditas.

Thursday, May 12, 2011

Headline News 12.05.11

US & GLOBAL 
• Turunnya harga minyak pada hari Rabu memicu kekalahan kedua di komoditas dalam waktu kurang dari seminggu, mendorong investor untuk menjauhi investasi berisiko, termasuk saham, dan mengirim euro ke level terendah tiga minggu. Harga minyak anjlok lebih dari 5%, terkoreksi di bawah $100 per barel, setelah data menunjukkan meningkatnya stok bensin dan minyak mentah AS ditambah indikasi melemahnya pertumbuhan ekonomi Cina. Komoditas lainnya juga mengalami penurunan, seperti harga perak yang turun 8%.
 

• Di bursa Wall Street, 3 indeks utama terkoreksi sekitar 1%, dipicu turunnya saham‐saham energi, sementara dolar dan Treasury AS menguat. Meningkatnya keprihatinan soal krisis utang negara zona euro juga telah memukul euro, hanya selang sepekan setelah mata uang tunggal Eropa tersebut naik ke level tertinggi 17 bulan terhadap dolar. Indeks Dow Jones turun 130,33 poin atau 1,02% ke 12630,03, sementara Standard & Poor's 500 Index turun 15,08 poin atau 1,11% ke 1342,08 sedangkan Nasdaq Composite Index turun 26,83 poin atau 0,93% menjadi 2845,06. Setiap 5 saham turun untuk setiap 1 saham naik di New York Stock Exchange, sebuah eksodus luas yang menandakan bahwa investor melihat nilai kecil di sebagian besar industri.
 

• Brent crude turun $5,06 di $112,57 per barel sedangkan U.S. crude futures merosot $5,67 menjadi $98,21. Harga bensin juga merosot, memicu jeda perdagangan singkat di New York Mercantile Exchange. Harga bensin AS untuk pengiriman Juni turun 25,69 sen menjadi $ 3,1228 per galon. Ini adalah penurunan terbesar satu hari sejak akhir bulan September 2008. Reuters‐Jefferies CRB index <.CRB>, indikator untuk harga komoditas global, tersungkur 3%.
 

• Wabah baru kerusuhan di Eropa menyoroti kekhawatiran atas krisis utang yang melanda negara‐negara di wilayah tersebut. Euro terkoreksi di bawah level MA‐50 di sekitar $1.43, dimana pelaku pasar melihatnya sebagai indikasi koreksi akan berlanjut. Euro terakhir ditransaksikan melemah sekitar 1,5% di $1.4193 setelah menembus intraday low di $1.4172, level terendahnya sejak 18 April.
 

• Di Yunani, polisi menembakkan gas air mata pada puluhan pemuda yang melemparkan batu di pusat kota Athena dan aksi protes atas pengetatan anggaran telah mendorong negara‐negara Eropa untuk menghentikan sementara pembicaraan mengenai pemberian paket bailout berikutnya. Para menteri keuangan Uni Eropa akan membahas krisis utang Yunani pekan depan. Para menteri tersebut kemungkinan akan meminta Yunani untuk memenuhi tabungan dan target privatisasi yang telah disepakati jika ingin mendapatkan paket bailout yang baru tahun depan. Sementara itu, Portugal berharap rencana bailout tersebut akan disetujui pada hari Senin.
Finlandia mengatakan akan berpartisipasi dalam rencana paket bantuan tersebut, sedangkan kepala partai koalisi Jerman akan menyuarakan dukungan mereka untuk bailout.
 

• Data dari Cina menunjukkan pertumbuhan input industri di negara itu berkurang lebih dari yang diperkirakan pada bulan April, meskipun inflasi masih tetap tinggi. Cina adalah konsumen utama perak dan konsumen terbesar kedua emas. Lebih dari separuh dari output global perak adalah dikonsumsi oleh sektor industri.
 

• Saham dunia yang diukur dengan indeks saham MSCI turun 0,8%. Tetapi saham Eropa mengantongi keuntungan. Indeks FTSEurofirst 300 <. FTEU3> ditutup naik 0,3%. 

GOLD & COMMODITIES
 

• Silver melemah lebih dari 7 persen Rabu lalu, memecahkan level tiga hari rebound‐nya dari penurunan 25 persen minggu lalu dan menekan emas karena crude oil anjlok dan setelah pertumbuhan industrial output Cina melemah lebih dari ekspektasi.
 

• Silver menambah penurunannya karena energy products anjlok, membawa penurunan tajam pada sektor komoditas. Data pemerintah AS menunjukkan kenaikan crude oil dan gasoline inventories memicu anjloknya aksi jual pada gasoline, crude oil dan oil futures.
 

• Awalnya data Cina menunjukkan pertumbuhan industrial output melemah lebih dari ekspektasi bulan April, sementara itu inflasi konsumen pada ekonomi terbesar kedua dunia turun tipis dari level tertingginya 32‐bulan pada bulan Maret.
 

• Cina adalah major consumer pada silver dan konsumen terbesar kedua pada emas. Lebih dari setelah silver's global output dikonsumsi oleh sektor industri.
 

• The Reuters/Jefferies CRB index <.CRB>, suatu penilaian pada kinerja komoditas, anjlok 2.5 persen.
 

• "China is trying to contain inflation, and some of the measures it has enacted will likely to have an impact on economic growth. It's another reason for people to take money off the table for commodities in the short term," ungkap Evan Smith, co‐manager pada U.S. Global's Global Resources Fund <PSPFX.O>, yang memiliki $1 milyar aset.
 

• Spot silver <XAG=> naik hingga 2.7 persen pada awalnya, kemudian membalikkan kenaikannya dan anjlok 7.2 persen ke level $35.70 pada pukul 12:13 p.m. EDT (1613 GMT).
 

• Spot gold <XAU=> anjlok 1 persen ke level $1500,57 per ons. COMEX gold futures untuk pengiriman bulan Juni <GCM1> merosot $16.30 menuju level $1500,60.