title cover

title cover

Wednesday, August 31, 2011

Headline News 31.08.11

US & GLOBAL
  • Emas, minyak dan obligasi menguat pada Selasa kemarin sementara Wall Street rebound ditengah kondisi perdagangan yang masih belum stabil, setelah minutes  dari  sidang  The  Fed  tanggal  9  Agustus  mendorong  spekulasi  bahwa  dewan  kebijakan  akan  melakukan  langkah  lanjutan  untuk  merangsang pertumbuhan ekonomi.


  • Saham AS  jatuh sekitar  1% akibat rilis pesimis data consumer confidence  AS sebelum  menebus kembali kerugiannya dan ditutup menguat. Sedangkan harga  minyak  dan  emas  masingmasing  melonjak  2%,  sementara  Treasuries  naik  berkat  sikap  investor  yang  memburu  asetaset  aman  ditengah kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi.


  • Consumer confidence di AS menembus level terendah 2 tahun di bulan Agustus dan harga rumah turun di bulan Juni dari bulan Mei karena pasar rumah masih bergerak perlahan ditengah kondisi depresi.


  • Sedangkan  minutes  dari  sidang  The  Fed  menunjukkan  bank  sentral  telah  mempertimbangkan  berbagai  upaya  untuk  mendukung  proses  pemulihan ekonomi,  termasuk  langkah  yang  belum  pernah  dilakukan  sebelumnya  yaitu  mengikat  prospek  kebijakan  suku  bunga  untuk  tingkat  pengangguran tertentu.


  • The Fed minutes telah membantu Wall Street untuk ditutup menguat untuk 3 sesi berturutturut. Bursa ditutup naik hampir 3% pada hari Senin, kenaikan terkuatnya dalam sepekan, namun indeks S&P turun 6,14%.


  • Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 20,70 poin atau 0,18% di level 11.559,95. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 2,84 poin, atau 0,23% di level 1.212,92. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> berakhir naik 14,0 poin atau 0,55% di level 2.576,11.


  • Treasuries AS bertenor 10 tahun naik 23/32, dengan yield pada 2,1828%.  Harga emas naik 2%, dan mencatat level sekitar $1.833 per ounce. Sedangkan  untuk  Brent  crude  London  ditutup  naik  2%  di  level  tertinggi  4  pekan  di  atas  $114  per  barel  menyusul  pelaku  pasar  melihat  kemungkinan datangnya Badai Tropis Katia di sebelah timur Atlantik dan juga adanya harapan diberlakukan stimulus lanjutan oleh The Fed.

  • Pasar akan mencermati perkembangan masalah utang zona euro untuk melihat indikasi masalah krisis utang di kawasan tersebut tidak memburuk. Euro turun 0,6% di level $1.4428, melemah dari level tertinggi 2 bulan di $1.4550 pada hari Senin.



GOLD & COMMODITIES
  • Harga emas dunia menguat setelah FOMC minutes meningkatkan ekspektasi bahwa para pengambil kebijakan moneter Amerika akan melakukan aksi lebih lanjut guna menstimulasi ekonomi. Hingga akhir sesi New York, emas ditutup menguat 2,6% ke 1834.44 USD per troy ounce. 


  • Permintaan emas dari India, negara konsumen terbesar emas dunia, diperkirakan akan meningkat 25% pada musim festival tahun ini, meskipun pada saat yang sama harga emas diperkirakan akan mterus menguat, demikian berdasarkan laporan dari Rajesh Export Ltd.

  • Produsen perhiasan terbesar di India tersebut memperkirakan konsumsi emas berupa perhiasan, koin, medali dan juga emas batangan akan meningkat menjadi 250 metrik ton hingga 30 November mendatang, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 200 metrik ton. 


  • Musim pembelian emas di India dimulai dari Hari Raya Iedul fitri akhir Agustus ini hingga festival Diwali akhir Oktober mendatang. 


  • Berdasarkan jajak pendapat yang dilansir Bloomberg pada 20 Agustus lalu, mayoritas ekonom memperkirakan harga emas akan mencapai 2000 USD per troy ounce hingga akhir tahun. Investor cenderung menunggu harga emas cukup stabil untuk kembali menyusun rencana pembelian emas mereka. 



Tuesday, August 30, 2011

Headline News 30.08.11



US & GLOBAL
• Bursa  saham  rally  bersamaan  dengan  naiknya  harga  minyak  setelah  terjadi  merger  antara  dua  bank  utama  di  Yunani,  memberikan  kesempatan  bagi investor untuk sementara waktu tidak mengkhawatirkan kondisi ekonomi zona euro.

• Ekuitas Yunani melonjak 14% dan saham perbankan Yunani sendiri melejit 29% menyusul merger telah mengurangi jumlah bank dengan reputasi buruk di zona euro, sehingga mengurangi pula kesempatan untuk permintaan rekapitalisasi pada Dana Stabilitas Keuangan.

• Partisipasi dari Qatar Investment Authority dalam proses merger antara Eurobank <EFGr.AT> dan Alpha Bank <ACBr.AT> bank kedua dan ketiga terbesar di Yunani juga menunjukkan bahwa beberapa investor asing mulai melirik aset Eropa sebagai undervalued. Kesepakatan itu menciptakan bank terbesar di Eropa tenggara.

• Meskipun  terjadi  rally  pada  Senin  kemarin,  saham  perbankan  Yunani  masih  tercatat  turun  50%,  terkendala  oleh  penurunan  peringkat,  arus  keluar deposito, kondisi pinjaman yang buruk ditengah resesi terburuk dalam 4 dekade. Adapun berita merger tersebut telah mengangkat saham Eurobank dan Alpha masingmasing sebesar 30%.

• Kenaikan  yang tak terduga pada  consumer  spending AS bulan Juli –  yang mengindikasikan ekonomi  tidak  jatuh kembali kedalam resesi –  memberikan dukungan positif berikutnya pada pasar global.

• Volume perdagangan global terbilang rendah, dengan bursa London tutup berkenaan dengan libur nasionalnya dan Wall Street pulih dari Badai Irene.

• Di bursa Wall Street, indeks Dow Jones ditutup naik 254,71 poin atau 2,26%, di level 11.539,25. Standard & Poor's 500 Index bertambah 33,28 poin atau 2,83% di level 1.210,08. Sedangkan Nasdaq Composite Index naik 82,26 poin atau 3,32% di level 2.562,11.

• Selain saham perbankan, saham perusahaan asuransi AS juga melonjak, karena kerusakan properti ternyata tidak terlalu parah akibat hantaman Badai Irene akhir pekan.

• Harga Treasury AS turun karena investor kembali memburu saham. Treasury AS bertenor 10 tahun turun 22/32, dengan yieldnya berada pada 2,2676%.

• Sementara indeks dolar tercatat turun 0,1%. Harga emas juga anjlok lebih dari 2% di bawah $1.790 per ounce setelah investor menjauhi asetaset aman resiko dan berbalik memburu asetaset beresiko seperti minyak.

• Harga minyak mentah AS naik 2,2%, di atas $87 per barel dan memperbesar kenaikannya dari hari Jumat berkat kemungkinan diberikannya stimulus baru untuk perekonomian AS oleh The Fed.

• Meskipun  demikian,  beberapa  analis  berpikir  mungkin  akan  sulit  untuk  Bernanke  danThe    Fed  untuk  menindaklanjuti  pembelian  obligasi  putaran berikutnya setelah program pembelian obligasi sebesar $ 600 milyar yang berakhir pada Juni.

GOLD & COMMODITIES
• Harga  emas  dunia  melemah  2,2%  terhadap  dollar  AS  ke  1787.10  USD  per  troy  ounce  seiring  penguatan  bursa  saham  global  dan  meningkatnya  minat investor pada aset beresiko, yang sebaliknya kemudian menggusur investasi pada aset berstatus safe haven terutama emas. 

• Bursa saham AS menguat lebih dari 2% setelah adanya berita merjer dari dua perbankan terbesar Yunani yang menguatkan ekspektasi pemulihan kondisi finansial Eropa. 

• Penguatan dollar AS juga turut menekan kinerja emas, dollar AS menguat terhadap yen dan Swiss franc menyusul data memperlihatkan bahwa consumer spending Amerika pada Juli menguat menjadi 0,8% dibandingkan pelemahan 0,1% pada Juni silam, data tersebut kemudian menyokong sentimen investor akan prospek ekonomi Amerika kedepannya.

• Volume perdagangan cukup rendah mengingat libur perbankan di London dan sepinya bursa New York setelah badai Irene menghantam kawasan east coast Amerika.

Monday, August 29, 2011

Headline News 29.08.11

U.S. & GLOBAL 


• Bursa saham dunia menguat 1 persen dan dollar AS anjlok Jumat lalu karena Ketua the Fed Ben Bernanke melepaskan peluang untuk adanya stimulus pada perekonomian AS.  


• Bursa saham dunia yang diukur pada indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> meningkat 0.7 persen, tetapi telah anjlok 11.1 persen sejak dimulai awal bulan, sementara ICE Brent untuk pengiriman Oktober <LCOV1> di settled ke level $111.36 per barrel, meningkat 74 sen.


• Berbicara pada pertemuan tahunan the Fed di Jackson Hole, Wyoming, Bernanke tidak menawarkan langkah‐langkah terbaru untuk mendorong perekonomian tetapi mengatakan adalah penting untuk sehatnya perekonomian dalam mengurangi pengangguran jangka panjang.


• Bursa saham AS ditutup menguat lebih dari 1 persen, membalikkan penurunannya sebesar 2 persen hanya setelah dimulainya pidato Bernanke, sementara Tresuri yang yields‐nya mendekati level terendah historisnya, ditutup menguat tetapi tidak sampai menguat pada level awalnya.


• Pada penutupannya, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melejit 134.72 poin, atau 1.21 persen, ke level 11,284.54. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> meningkat 17.53 poin, atau 1.51 persen, ke level 1,176.80. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> naik 60.22 poin, atau 2.49 persen, ke level 2,479.85.


• Dollar AS anjlok Jumat lalu setelah Kepala the Fed Ben Bernanke menghentikan rincian tindakan kedepannya untuk memacu perekonomian yang lesu, meskipun kedepannya penurunan dapat dibatasi dari laporan utama jobs AS.  


• Jumat lalu euro terakhir menguat 0.8 persen ke level $1.4495 <EUR=EBS>, yang mendekati level tertinggi puncak hariannya $1.4502 yang terjadi pada trading platform EBS. Trader mengatakan euro akan berjuang untuk bertahan diatas level $1.45 dan sell orders dikatakan berada pada level antara $1.4460 dan $1.4500.  


• Dollar AS anjlok 1 persen ke level 76.66 yen <JPY=>. Dalam seminggu euro melejit 0.8 persen terhadap dollar AS, sementara itu dollar merosot 0.2 persen terhadap yen.  


• Harga Tresuri AS mendapatkan kenaikan tipis, dengan volume perdagangan yang tidak besar.




• Harga emas naik setelah melikuidasi pelemahan hariannya yang menekan emas dari level tertingginya minggu ini. Spot emas <XAU=> naik 2.2 persen untuk berada pada level $1,808.60 per ons.  


• Minyak mentah menguat pada perdagangan yang choppy Jumat lalu karena Badai Irene menuju East Coast AS dan trader didorong oleh komentar dari Ketua the Fed Ben Bernanke berkenaan dengan ekonom. U.S. October crude <CLc1> menguat 7 sen untuk di settle ke level $85.37 per barrel, yang telah mencatatkan level intraday low $82.95. Telah mencatatkan kenaikan 3.78 persen dalam mingguannya, setelah rangkaian empat minggu penurunannya.


• Sterling melemah ke level terendah hariannya terhadap dollar AS Jumat lalu setelah Ketua the Fed Ben Bernanke tidak menawarkan adanya komitmen yang kuat untuk langkah‐langkah pelonggaran dalam menstimulasi ekonomi AS, yang mana mendukung pada the greenback/dollar.   


• Rilis dari perkiraan kedua dari pertumbuhan ekonomi Inggris dalam kuartal kedua, sejalan dengan perkiraan awal sebesar 0.2 persen, yang tidak memiliki pengaruh pada pound.


• Sterling <GBP=D4> anjlok sekitar 0.3 persen dalam level terendah hariannya $1.6236, anjlok dari sekitar level $1.6300 sebelum pidato Bernanke.    


• Analis teknikal menyoroti support dari sterling pada 55‐day moving average level $1.6224.   


• Euro diperdagangkan dengan sedikit kenaikan terhadap sterling ke level 88.44 pence <EURGBP=D4>. Resistance terlihat level 88.63, 50 persen retracement dari penurunan euro dari Juli hingga Agustus.



GOLD & COMMODITIES
• Harga emas berhasil mencatat penguatan harian sebesar 2% pada sesi Jumat akhir pekan lalu, hanya berselang dua hari setelah likuidasi besarbesaran (aksi ambil untung pelaku pasar) yang mengakibatkan emas turun hingga 200 USD dari level puncaknya 1911.46 USD per troy ounce. 

• Penguatan  emas  pada  akhir  pekan  lalu  tersebut  dipengaruhi  oleh  sinyal  bahwa  The  Fed  tetap  membuka  peluang  pemberlakuan  stimulus  baru  untuk mendukung pemulihan ekonomi Amerika dan mereduksi tingkat pengangguran. 

• Sebelumnya  emas  sempat  melemah  setelah  Bernanke  tidak  memberikan  detail  mengenai  langkah  yang  akan  ditempuh  untuk  membantu  pemulihan ekonomi, sebagaimana yang sebelumnya luas diperkirakan akan mengumumkan inisiasi QE3. Namun kemudian investor kembali memburu emas, seiring titik berat pada fokus tingginya pesimisme The Fed mengenai outlook ekonomi Amerika, yang kemudian meningkatkan minat pada aset safe haven

• Dalam sepekan terakhir emas tercatat melemah 1,2% ke 1828.05 USD per troy ounce. Ini merupakan pelemahan mingguan pertama dalam 8pekan. 

• Meskipun  emas  telah  anjlok  lebih  dari  3%  dalam  sepekan  terakhir,  namun  sinyal  bullish  masih  bertahan  terutama  seiring  berlanjutnya  ketidakpastian penanganan krisi hutang zona eropa dan bayangbayang resesi yang dapat melanda Amerika.  

• Untuk  sepekan  kedepan  diperkirakan  tema  ketidakpastian  ekonomi  dan  keberpihakan  investor  pada  aset  safe  haven  masih  akan  mendominasi  tren penguatan emas. 

• Sementara itu mulai terdapat kekhawatiran akan kemungkinan potensi kerugian pada pipa penyalur energi dan listrik di New York menyusul badai Irene yang diperkirakan akan menghantam kawasan Northeast Amerika. Ini turut mendorong penguatan harga komoditas dan minyak US crude yang menguat hingga level 85.37 USD per barrel. 

• Para  ekonom  menyatakan  masih  dibutuhkan  waktu  bagi  para  pelaku  pasar  untuk  mencerna  lebih  lanjut  pernyataan  Bernanke  mengenai  tools  yang tersedia untuk menstimulasi pemulihan ekonomi. Namun satu hal yang sudah pasti adalah bahwa Bernanke menggarisbawahi ekonomi Amerika masih berada dalam masa yang suram.

Friday, August 26, 2011

Headline News 26.08.11

U.S. & GLOBAL 


• Bursa saham dunia anjlok dan dollar AS menguat terhadap yen Kamis lalu karena investor menurunkan ekspektasinya bahwa the Fed akan menunjukkan tanda‐tanda penyelamatan yang dramatik terhadap perekonomian minggu ini.  


• Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> melemah 1.1 persen. Indeks telah mencatatkan kenaikan kenaikan minggu pertamanya dalam lima minggu, yang  telah merosot ke level terendahnya dalam 11‐bulan pada awal bulan ini.


• Bursa saham AS anjlok Kamis lalu karena investor menaikkan kepemilikan cash dari kedepannya pidato Ketua the Fed Ben Bernanke, yang mengharapkan dia akan memberikan gambaran yang jelas dari rencana the Fed untuk memperjuangkan perekonomiannya.    


• Di AS, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> turun 170.89 poin, atau 1.51 persen, untuk ditutup ke level 11,149.82. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> berkurang 18.33 poin, atau 1.56 persen, ditutup level 1,159.27. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> anjlok 48.06 poin, atau 1.95 persen, ke level 2,419.63.


• Dollar AS naik Kamis lalu dan saham‐saham anjlok karena investor menghindar dari risky trades ditengah spekulasi bahwa Kepala the Fed Ben Bernanke tidak akan mengisyaratkan rencana terkini untuk menstimulasi ekonominya minggu ini.    


• Euro terakhir anjlok 0.3 persen ke level $1.4369 <EUR=> sementara itu sterling melemah 0.6 persen ke level $1.6282 <GBP=D4>.    


• Dollar AS juga meningkat ke level 77.67 yen <JPY=>, yang naik 1 persen dan dari level terendahnya dibawah 76 yen, dan mencapai level tertinggi satu minggunya level 0.79898 Swiss francs sebelum anjlok ke level 0.7946 <CHF=EBS>.   


• Harga Tresuri AS naik Kamis lalu karena berkurangnya ekspektasi dari perbaikan ekonomi dari Ketua the Fed yang membawa fokus kembali pada pelemahan outlook pertumbuhan (ekonomi) dan kekhawatiran berkenaan dengan krisis utang Eropa.    


• Emas naik Kamis lalu setelah rangkaian penurunan tajam dua harinya dengan anjloknya pasar ekuitas Eropa dan AS dari pembicaraan bahwa Jerman kemungkinan memberlakukan larangan short‐selling untuk mendorong investor membeli emas sebagai safe haven. Spot emas <XAU=> meningkat 0.5 persen ke level $1,759.99 per ons pada pukul 2:32 PM EDT (1832 GMT) pada perdagangan yang choppy, sekitar $60 diatas level terendah hariannya $1,702.44, level terendahnya yang mendekati dua minggunya.    


• Harga minyak mentah melejit Kamis lalu berkenaan permasalahan mengenai pengaruh badai Irene's terhadap East Coast AS yang menekan supply dan adanya pergolakan di Libya. Di London, ICE Brent crude untuk pengiriman Oktober <LCOc1> naik 47 sen di settled ke level $110.62 per barrel, menghentikan level tertinggi harian dan mingguannya $111.45. Pada New York Mercantile Exchange, October crude <CLc1> di settled ke level $85.30, meningkat 14 sen, menguat dari level terendah hariannya $83.01.


• Sterling merosot ke level terendahnya dalam dua minggu terhadap euro Kamis lalu karena sovereign account melakukan aksi beli mata uang tunggal untuk kebutuhan akhir bulan, sementara itu pound melemah terhadap dollar AS dengan pasar saham Eropa dan AS diperdagangkan dalam area negatif.    


• Pound sedikit bergerak dari pelemahan data survei CBI yang menunjukkan penjualan ritel Inggris merosot dalam fase tercepatnya dalam setahun, mengungkapkan rapuhnya recovery ekonomi Inggris.


• Euro menguat 0.2 persen ke level 88.20 pence <EURGBP=D4>, setelah naik ke level 88.35 pada awal perdaganganya, level tertingginya sejak 10 Agustus. Dealer mencatatkan downside stop‐losses pada level 87.95 pence.   


• Sterling <GBP=D4> merosot 0.3 persen dalam hariannya terhadap dollar AS ke level $1.6327, menghentikan level tertingginya pada awal harian Eropa di level $1.6397. Trader mengatakan pelemahan saham‐saham Eropa dan AS yang ikut membawa beberapa tekanan pada pound dalam dealing sore harinya<.FTEU3> <.SPX>   


• Bank of England dapat bertahan dari stimulus moneter kedepannya meskipun pelemahan perekonomian dan gejolak pasar baru‐baru ini karena keseluruhan situasi kelihatan masih lebih baik daripada yang terjadi pada krisis finansial, pengambil kebijakan BoE Martin Weale mengatakannya. 



GOLD & COMMODITIES

• Emas berbalik menguat setelah pelemahan tajam dalam dua sesi sebelumnya, penguatan mana disokong oleh pelemahan bursa saham zona eropa dan Amerika seiring adanya kabar bahwa otoritas Jerman akan memberlakukan hukuman bagi pelaku short selling. Hingga akhir sesi New York, emas tercatat menguat 1,1% ke level 1770.59 USD per tory ounce. 

• Sebelumnya,  emas  sempat  anjlok  setelah  CME  Group  kembali  menaikkan  margin  untuk  perdagangan  berjangka  emas  menjadi  27%,  yang  merupakan kenaikan tertinggi sejak leih dari 21/2 tahun terakhir. Ini juga tercatat sebagai kenaikan kedua dalam sebulan terakhir. 

• Sementara itu platinum menguat 0,6% ke 1813.24 USD per tory ounce, dan perak naik 3,6% ke 41.06 USD per ounce. 

• Berdasarkan laporan dari Morgan Stanley pada Rabu 24 Agustus lalu, bank sentral negaranegara di dunia yang tengah mengambil posisi sebagai net buyer terhadap  emas,  tampaknya  akan  mempertahankan  kepemilikan  emasnya  meskipun  nantinya  akan  menghadapi  situasi  dimana  membutuhkan  untuk menaikkan uang cash untuk mengatasi eskalasi krisis hutang.

• Membelinya lagi  suatu saat  nanti pasti akan ada  diposisi yang sangat amat mahal”, demikian menurut Peter Richardson Morgan Stanley Australia. “Mereka  lebih  dalam  posisi  untuk  menumpuk  aset  dalam  emas  daripada  menggunakannya  sebagai  mekanisme  dalam  meredam  tumpukan  hutang”, demikian tandas Richardson. 

• Richardson juga mengatakan bahwa setiap penjualan emas dalam volume yang masif, kemungkinan besar akan menjadi sasaran beli bank sentral. Hal ini didasari merosotnya kepercayaan bankbank sentral tersebut terhadap mata uang negara lain dan cenderung mengalihkannya kepada emas. 

• Bank  sentral  merupakan  pemegang  aset  emas  terbesar  dunia,  dan  bank  sentral  dari  Thailand,  Korea  Selatan,  Kazakhstan,  Meksiko  serta  Rusia  terus meningkatkan kepemilikannya terhadap emas dalam beberapa bulan terakhir. 

• Pembelian emas oleh bank sentral tahun ini saja mencapai 192,3 metrik tons, sampai dengan semester pertama 2011, berdasarkan data dari World Gold Council.

• Bank  Sentral  Korea  Selatan  melakukan  pembelian  25  ton  emas  dalam  satu  bulan  antara  Juni  hingga  Juli.  Dalam  pernyataan  resminya  setelah mengumumkan pembelian itu mengatakan "menambah kepemilikan terhadap emas membantu mengurangi resiko investasi dalam kerangka manajemen devisa".

• Perhatian pelaku pasar saat ini sepenuhnya tertuju pada pidato Chairman The Fed – Ben Bernanke dalam kesempatan simposium bank sentral global di Jackson  Hole,  Wyoming,  untuk  menangkap  indikasi  kemungkinan  pemberlakuan  program  quantitative  easing  ke3  untuk  membantu  menstimulasi ekonomi Amerika. 

• Meskipun belum ada kepastian mengenai hal tersebut, namun ekspektasi QE3 mulai menyusut. Beberapa surat kabar di Amerika bahkan memperkirakan tidak ada sesuai yang penting yang akan disampaikan oleh Bernanke pada kesempatan itu.

Thursday, August 25, 2011

Headline News 25.08.11


U.S. & GLOBAL 


• Bursa saham AS mencatatkan kenaikan terkuat dalam dua harinya Rabu lalu karena investor berbalik untuk mengoleksi saham‐saham finansial yang telah melemah dan melepas safer assets sepeti emas dalam perdagangan yang bergejolak.   


• Pada penutupannya, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> meningkat 143.95 poin, atau 1.29 persen, ke level 11,320.71. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 15.25 poin, atau 1.31 persen, ke level 1,177.60. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> melejit 21.63 poin, atau 0.88 persen, ke level 2,467.69.  


• Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa naik dalam rangkaian tiga harinya untuk ditutup menguat 1.4 persen.  


• Investor memfokuskan untuk menaikkan kepemilikan cash karena ketidakpastian kedepannya dari pidato Bernanke di Jackson Hole, Wyoming,
Jumat ini.  


• Dollar AS meningkat terhadap major currencies Rabu lalu, menghapus penurunan awalnya, dari kekhawatiran the Fed kemungkinan tidak menunjukkan tanda‐tanda stimulus berikutnya (QE3) terhadap perekonomian minggu ini.       


• Yen merosot terhadap dollar dan euro setelah Jepang meluncurkan langkah‐langkah terkini untuk mengekang penguatan mata uangnya dan setelah Moody's menurunkan peringkat sovereign debt negara itu.   


• Euro terakhir melemah 0.1 persen ke level $1.4418 <EUR=EBS>, sementara terhadap yen  ‐ dollar membalikkan penurunan pada awalnya untuk diperdagangkan menguat 0.4 persen ke level 76.99 yen <JPY=EBS>.    


• Harga Tresuri AS bertenor 30‐tahun melemah lebih dari 3 poin pada perdagangan sore harinya Rabu lalu, karena bursa Wall Street mengalami rally secara intensif dan mengarahkan aksi jual yang besar pada obligasi pemerintah AS.     


• Emas anjlok 4 persen Rabu lalu karena peningkatan tajam pada durable goods orders AS dan ketidakpastian kedepannya dari pidato Ketua the Fed Ben Bernanke kepada central bankers yang memicu penurunan terbesar hariannya dalam 2.5 tahun. Spot emas <XAU=> merosot 4 persen untuk ditutup ke level $1,750.55 per ons.  


• Harga Brent oil sedikit menguat pada perdagangan yang choppy Rabu lalu, tetapi harga crude AS tergelincir karena para trader menekankan ekspektasi dari dapat kembali terjadinya ekspor minyak Libya terhadap pelemahan yang mengejutkan pada cadangan crude di AS. Brent crude <LCOc1> di settled menguat 84 sen ke level $110.15 per barrel, setelah sempat mencapai level $111.00. Crude AS <CLc1> ditutup ke level $85.16, merosot 28 sen dalam hariannya, yang pada awalnya sempat menanjak ke level tertingginya $86.59. 


• Sterling melemah terhadap dollar AS Rabu lalu, dipicu oleh stop loss orders karena anjlok dibawah level utamanya $1.65, dengan membaik dari ekspektasinya data durable goods orders AS yang mendorong investor untuk mengurangi posisi beli pada mata uang Inggris.   


• Pelaku pasar mengatakan sterling akan berjuang untuk menemukan arah yang jelas dari pidato kepala the Fed Ben Bernanke di Jackson Hole, Wyoming Jumat ini. Beberapa investor berspekulasi kemungkinan dia menggunakan pidatonya untuk menandai stimulus moneter/QE3 kedepannya untuk mendorong perekonomian AS.   


• Pound merosot 0.5 persen ke level $1.6411 <GBP=D4>, melewati stop disekitar level $1.6430, dengan trader mengutip pembicaraan aksi jual besar‐besaran sterling pada pukul 1215 GMT European Central Bank fix.   


• Euro meningkat 0.5 persen ke level 88.00 pence <EURGBP=D4>, didorong oleh aksi beli dari model funds yang diatas level 87.50 pence, ungkap trader. Menguat diatas resistance yang berada disekitar level 100‐day moving average level 88.15 dan 55‐day moving average dilevel 88.21.   


• Perbankan harus melaporkan data minimum yang ditetapkan pada perdagangan derivatif akhir tahun depan untuk membantu para regulator memonitor stabilitas finansial dan pelanggaran‐pelanggarannya, rencana rancangan dari pengawas pasar dan bank sentral yang diungkapkan Rabu lalu. 



GOLD & COMMODITIES
• Emas  anjlok  tajam  dalam  penurunan  harian  terbesar  sejak  Desember  2008  silam  ditingkahi  naiknya  kurs  dollar  AS  terhadap  mata  uang  utama  dunia lainnya seiring menguatnya ekspektasi bahwa Bernanke akhir pekan ini belum akan memastikan QE3. 

• Koreksi tajam sebesar 4,3% ini menyebabkan emas ditutup melemah pada posisi 1750.55 USD per troy ounce seiring maraknya aksi ambil untung pelaku pasar dimana investor cenderung untuk menyiapkan dana menjelang ketidakpastian akan pemberlakuan QE3 oleh The Fed. Sebagai catatan, emas telah menguat 400 USD sejak Juli lalu. 

• Tekanan  pada  emas  berlanjut  setelah  rilis  data  durable  goods  orders  Amerika  untuk  Juli  naik  4%,  jauh  mengungguli  ekspektasi  ekonom  2,4%,  yang kemudian mendukung minat investor pada aset beresiko.

• Analis  mengingatkan  koreksi  tajam  emas  dapat  berlanjut,  terutama  jika  pada  Jumat  akhir  pekan  ini  The  Fed  belum  memastikan  akan  pemberlakuan program quantitative easing ke3.

• Namun  demikian,  menurut  Morgan  Stanley,  bank  sentral  negaranegara  di  dunia  yang  tengah  mengambil  posisi  sebagai  net  buyer  terhadap  emas, tampaknya akan mempertahankan kepemilikan emasnya meskipun nantinya akan menghadapi situasi dimana membutuhkan untuk menaikkan uang cash untuk mengatasi eskalasi krisis hutang.

• Membelinya lagi  suatu saat  nanti pasti akan ada  diposisi yang sangat amat mahal”, demikian menurut Peter Richardson Morgan Stanley Australia.
Mereka  lebih  dalam  posisi  untuk  menumpuk  aset  dalam  emas  daripada  menggunakannya  sebagai  mekanisme  dalam  meredam  tumpukan  hutang”, demikian tandas Richardson. 

• Bank  sentral  merupakan  pemegang  aset  emas  terbesar  dunia,  dan  bank  sentral  dari  Thailand,  Korea  Selatan,  Kazakhstan,  Meksiko  serta  Rusia  terus meningkatkan kepemilikannya terhadap emas dalam beberapa bulan terakhir. 

• Pembelian emas oleh bank sentral tahun ini saja mencapai 192,3 metrik tons, sampai dengan semester pertama 2011, berdasarkan data dari World Gold Council.

• Bank  Sentral  Korea  Selatan  melakukan  pembelian  25  ton  emas  dalam  satu  bulan  antara  Juni  hingga  Juli.  Dalam  pernyataan  resminya  setelah mengumumkan pembelian itu mengatakan "menambah kepemilikan terhadap emas membantu mengurangi resiko investasi dalam kerangka manajemen
devisa".

Wednesday, August 24, 2011

Headline News 24.08.11

U.S. & GLOBAL

• Bursa saham dunia mengalami rally, harga minyak mentah naik dan dollar AS merosot Selasa lalu dari spekulasi the Fed kemungkinan memberikan sinyal pada stimulus berikutnya (QE3) terhadap perekonomian AS.  


• Kesuraman data ekonomi AS membantu mendorong ekspektasi, yang mana mendorong saham‐saham dunia yang diukur pada indeks MSCI All‐ Country World <.MIWD00000PUS> 2.4 persen dan Standard & Poor's 500 AS <.SPX> 3.4 persen.  


• Pada bursa Wall Street, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> meningkat 322.11 poin, atau 2.97 persen, untuk ditutup ke level 11,176.76. Indeks S&P 500 naik 38.53 poin, atau 3.43 persen, ke level 1,162.35. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 100.68 poin, atau 4.29 persen, ke level 2,446.06.  


• Laporan yang menunjukkan sektor factory Cina meningkat lebih baik dari ekspektasi pada bulan Agustus membantu mendorong bursa saham dunia overnight.  


• Gempa berukuran 5.9 skala yang mengguncang East Coast AS dan Kanada, memaksa evakuasi dari beberapa bangunan, yang berpengaruh sangat minim pada pasar.  


• Dollar AS melemah Selasa lalu dari harapan the Fed akan melonggarkan kebijakan kedepannya untuk menstimulasi lesunya ekonomi AS, sementara itu membaik dari ekspektasinya data factory Jerman dan Cina menekan kekhawatiran mengenai pertumbuhan (ekonomi) global. Euro terakhir diperdagangkan naik 0.6 persen ke level $1.4443 <EUR=EBS> setelah menguat hingga sebesar $1.45 pada trading platform EBS, dalam kisaran utama level $1.40‐$1.45 yang dibentuk sejak awal Juli.   


• Harga Tresuri AS bertenor 30 tahun berbalik melemah pada sore harinya Selasa lalu, dengan bursa Wall Street memperluas awal kenaikannya, menyebabkan beberapa trader melepas kepemilikan bond‐nya.    


• Emas melemah dari penurunannya diatas level $1,900 ons Selasa lalu dalam penurunan harian terdalamnya dalam 18 bulan, dengan rebound ekuitas mendorong trader untuk memikirkan kembali rally emas yang mana saat ini dilihat sebagai suatu yang berlebihan. Spot emas <XAU=> terakhir diperdagangkan pada level $1,833.50/1,834.25, yang turun 3.4 persen pada perdangan terakhir New York, yang mana membuat penurunan persentase terbesar hariannya sejak Februari 2010.    


• Pada pasar minyak mentah, harga‐harganya naik dari harapan stimulus, karena berlanjutnya kekerasan di Libya dan rencana pengurangan ekspor minyak Nigeria. Brent October crude <LCOV1> meningkat 95 sen untuk di settle ke level $109.31 per barrel. Pada New York Mercantile Exchange, crude untuk pengiriman bulan Oktober <CLV1> di settled ke level $85.44, yang naik $1.02, atau 1.21 persen. 


• Sterling menguat terhadap dollar Selasa lalu dan sedikit naik terhadap euro, didorong oleh aksi ambil untung pada mata uang tunggal tersebut, meskipun kenaikannya diperkirakan terbatas berkenaan dengan permasalahan mengenai recovery ekonomi Inggris.   


• Pound juga mendapat support dari sedikit recovery pada risk appetite (hasrat pada aset‐aset beresiko) setelah sedikit membaik dari perkiraannya data manufaktur Cina dan aktivitas factory Jerman yang secara marjinal meredakan kekhawatiran global dan membantu kenaikan saham‐saham.  


• Sterling <GBP=D4> meningkat 0.3 persen terhadap dollar AS ke level $1.6534, aman diatas support pada 100‐day moving average disekitar level $1.6294. Kenaikan didepannya dapat dilihat untuk re‐test level tertingginya dalam 3‐1/2 bulan dilevel $1.6618.   


• Euro secara marjinal melemah terhadap pound ke level 87.12 pence <EURGBP=D4>, dengan sesi sorenya terjadi aksi jual oleh perbakan Inggris tepat dibawah level 87.50 pence. Trader mencatatkan stop dibawah 87 pence.   


• Surplus perdagangan Irlandia meningkat 8 persen untuk mencapai level tertingginya sekitar 4.08 milyar euro pada bulan Juni, mencatatkan penguatan kinerja semester pertamanya meskipun outlook untuk memburuk untuk tahun tersisa.




GOLD & COMMODITIES

• Emas anjlok tajam 3,5% terhadap dollar AS ke 1829.65 USD per troy ounce setelah berhasil membukukan penguatan ke level tertinggi sepanjang sejarah  di  1911.46  USD  per  troy  ounce.  Ini  merupakan  penurunan  harian  paling  tajam  dalam  kurun  18bulan  terakhir.  Pelemahan  tersebut  dipengaruhi aksi ambil untung pelaku pasar seiring dengan penguatan bursa saham global yang ditingkahi oleh menguatnya ekspektasi stimulus  lanjutan oleh The Fed. 

• Penasehat investasi ternama Dennis Gartman dalam catatan resminya pada The Gartman Letter menyebut bahwa “emas telah mencapai poin  dimana bergerak hingga 40 sampai dengan 50 USD per troy ounce hanya dalam waktu singkat. Itu bukan lagi merupakan investasi yang aman,  bahkan jauh dari definisi aman, justru berbahaya, bahkan mengerikan”.

• Komoditas  lain  seperti  minyak  bumi  dan  tembaga  menguat  seiring  ekspektasi  stabilnya  permintaan  dari  pabrikan  asal  Cina  yang  merupakan  importir terbesar logam industri. Sentimen ini didukung oleh data PMI preliminary Cina untuk Agustus dirilis 49.8, atau lebih baik dari data Juli  49.3 yang merupakan level terendah dalam kurun 28bulan terakhir.

• Sementara  itu  The  Shanghai  Gold  Exchange  akan  menaikkan  margin  requirement  kontrak  perdagangan  berjangka  emas  untuk  kedua  kalinya  dalam sebulan terakhir menyusul lonjakan tajam harga emas dunia. Margin requirement dikabarkan akan naik menjadi 12% dari 11% terhitung  sejak  25  Agustus  untuk  menanggulangi  kemungkinan  resiko,  menahan  stabilitas  pasar  dan  mempertahankan  kepentingan  investor,  demikian  berdasarkan pernyataan resmi bursa tersebut yang di posting di laman resminya Rabu 23 Agustus ini.