- Emas, minyak dan obligasi menguat pada Selasa kemarin sementara Wall Street rebound ditengah kondisi perdagangan yang masih belum stabil, setelah minutes dari sidang The Fed tanggal 9 Agustus mendorong spekulasi bahwa dewan kebijakan akan melakukan langkah lanjutan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
- Saham AS jatuh sekitar 1% akibat rilis pesimis data consumer confidence AS sebelum menebus kembali kerugiannya dan ditutup menguat. Sedangkan harga minyak dan emas masing‐masing melonjak 2%, sementara Treasuries naik berkat sikap investor yang memburu aset‐aset aman ditengah kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi.
- Consumer confidence di AS menembus level terendah 2 tahun di bulan Agustus dan harga rumah turun di bulan Juni dari bulan Mei karena pasar rumah masih bergerak perlahan ditengah kondisi depresi.
- Sedangkan minutes dari sidang The Fed menunjukkan bank sentral telah mempertimbangkan berbagai upaya untuk mendukung proses pemulihan ekonomi, termasuk langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya yaitu mengikat prospek kebijakan suku bunga untuk tingkat pengangguran tertentu.
- The Fed minutes telah membantu Wall Street untuk ditutup menguat untuk 3 sesi berturut‐turut. Bursa ditutup naik hampir 3% pada hari Senin, kenaikan terkuatnya dalam sepekan, namun indeks S&P turun 6,14%.
- Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 20,70 poin atau 0,18% di level 11.559,95. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 2,84 poin, atau 0,23% di level 1.212,92. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> berakhir naik 14,0 poin atau 0,55% di level 2.576,11.
- Treasuries AS bertenor 10 tahun naik 23/32, dengan yield pada 2,1828%. Harga emas naik 2%, dan mencatat level sekitar $1.833 per ounce. Sedangkan untuk Brent crude London ditutup naik 2% di level tertinggi 4 pekan di atas $114 per barel menyusul pelaku pasar melihat kemungkinan datangnya Badai Tropis Katia di sebelah timur Atlantik dan juga adanya harapan diberlakukan stimulus lanjutan oleh The Fed.
- Pasar akan mencermati perkembangan masalah utang zona euro untuk melihat indikasi masalah krisis utang di kawasan tersebut tidak memburuk. Euro turun 0,6% di level $1.4428, melemah dari level tertinggi 2 bulan di $1.4550 pada hari Senin.
GOLD & COMMODITIES
- Harga emas dunia menguat setelah FOMC minutes meningkatkan ekspektasi bahwa para pengambil kebijakan moneter Amerika akan melakukan aksi lebih lanjut guna menstimulasi ekonomi. Hingga akhir sesi New York, emas ditutup menguat 2,6% ke 1834.44 USD per troy ounce.
- Permintaan emas dari India, negara konsumen terbesar emas dunia, diperkirakan akan meningkat 25% pada musim festival tahun ini, meskipun pada saat yang sama harga emas diperkirakan akan mterus menguat, demikian berdasarkan laporan dari Rajesh Export Ltd.
- Produsen perhiasan terbesar di India tersebut memperkirakan konsumsi emas berupa perhiasan, koin, medali dan juga emas batangan akan meningkat menjadi 250 metrik ton hingga 30 November mendatang, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 200 metrik ton.
- Musim pembelian emas di India dimulai dari Hari Raya Iedul fitri akhir Agustus ini hingga festival Diwali akhir Oktober mendatang.
- Berdasarkan jajak pendapat yang dilansir Bloomberg pada 20 Agustus lalu, mayoritas ekonom memperkirakan harga emas akan mencapai 2000 USD per troy ounce hingga akhir tahun. Investor cenderung menunggu harga emas cukup stabil untuk kembali menyusun rencana pembelian emas mereka.