title cover

title cover

Monday, August 22, 2011

Headline News 22.08.11

U.S. & GLOBAL 


• Pasar ekuitas merosot kembali dan emas mencatatkan rangkaian level tertinggi dua harinya Jumat lalu karena kekhawatiran kemungkinan AS mengarah pada resesi dan permasalahan yang berhubungan dengan krisis utang Eropa yang membuat investor membatasi pergerakannya.  


• Bursa Wall Street mencatatkan peenurunan empat minggunya, tertekan turun dari pelemahan 20 persen pada Hewlett‐Packard <HPQ.N> kinerja terburuk hariannya sejak tahun 1987 pada market crash – setelah Silicon Valley icon ini meluncurkan outlook yang suram dan menguncang perusahaan tersebut.


• Indeks MSCI's all‐country world stock <.MIWD00000PUS> anjlok 1.6 persen, sementara itu emerging markets stocks <.MSCIEF> berkurang 2.5 persen.


• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup merosot 172.93 poin, atau 1.57 persen, ke level 10,817.65. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> jatuh 17.12 poin, atau 1.50 persen, ke level 1,123.53. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 38.59 poin, atau 1.62 persen, ke level 2,341.84.


• Investor menunggku pidato ketua the Fed Ben Bernanke pada tanggal 26 Agustus di Jackson Hole, Wyoming, pada petunjuk tentang bagaimana pembuat kebijakan mengatasi gejolak pasar keuangan. Meeting tahunan the Fed's di Jackson Hole tahun lalu ketika the Fed mengisyaratkan rencana untuk putaran kedua pada quantitative easing, yang mana membawa dollar AS pada pelemahannya.  


• Dollar AS anjlok yang mencatatkan level terendahnya terhadap yen dan merosot terhadap euro Jumat lalu, tetapi kemungkian anjlok pada the greenback/dollar AS jika prospek ekonomi global akan suram dan mengarah pada safe‐haven bid/aksi beli safe haven.  


• Euro telah naik sekitar 0.3 persen terhadap dollar AS pada bulan Agustus sementara itu the greenback telah anjlok sekitar 1.2 persen terhadap yen.  


• Dollar merosot terhadap yen Jumat lalu dari laporan Wall Street Journal yang menyatakan Japan's top currency official mengungkapkan otoritas Jepang tidak berencana untuk seringkali mengintervensi.


• Yields Tresuri AS naik daik dari level terendahnya sebesar 1.97 persen dari Kamis sebelumnya karena beberapa aksi ambil untung investor.


• Investor menghentikan untuk memburu obligasi tetapi tetap mengarah pada emas, yang mencatatkan kenaikan satu minggu terbesarnya dalam 2‐1/2 tahun dan tetap dijalur untuk kenaikan terbesarnya satu bulan yang mendekati periode 12 tahunnya pada Agustus ini. Emas naik 30 persen dalam tahun ini. Sementara itu kenaikan harga komoditas melemahkan beberapa aksi beli safe‐haven pada emas, yang telah meningkat 6 persen dalam lima harinya. Spot emas <XAU=> bertambah 1.3 persen ke level $1,847.90 per ons pada pukul 3:00 p.m. EDT (1900 GMT).  


• Harga minyak mentah AS ditutup melemah Jumat lalu setelah pembalikan pergerakan sesi terakhir harian ke arah teritori negatif dari berlanjutnya kekhawatiran mengenai ekonomi, setelah rangkaian data negatif Kamis sebelumnya. Pada New York Mercantile Exchange, crude untuk pengiriman bulan September <CLU1> di settled melemah $82.26 per barrel, sekitar 12 sen, atau 0.15 persen, setelah diperdagangkan antara level $79.17 hingga $83.55.  


• Sterling mencapai level tertingginya dalam 3‐1/2 bulan terhadap dollar AS Jumat lalu, yang mencatatkan kinerja terbaik mingguannya sejak pertengahan Januari, karena investor khawatir mengenai permasalahan funding pada zona euro and resesi pada AS untuk mengarah pada aksi buy the pound.   


• Sterling <GBP=D4> meningkat 0.6 persen ke level $1.6614, yang telah mencapai level tertinggi barunya dalam 3‐1/2 bulan ke level $1.6618. Telah recover dari level harian terendahnya $1.6444, meninggalkan target dari kinerja terbaik mingguannya sejak pertengahan Januari. Ini dipicu aksi buy stops diatas $1.6600 dalam gerak penguatannya.



GOLD & COMMODITIES

• Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia menguat hingga 6% terhadap dollar AS pada kisaran 1851.95 USD per troy ounce, setelah sempat membukukan rekor tertinggi sepanjang sejarah di 1877.00. Ini merupakan performa mingguan terbaik dalam kurun 21/2 tahun terakhir dan tengah berada dalam lajur untuk mencatat penguatan bulanan terbesar yang selama Agustus ini telah mencapai 12%. 

• Hingga saat ini emas mencatat penguatan tahunan sebesar 30%, ditunjang oleh kekhawatiran poetnsi resesi ekonomi Amerika dan bergulirnya krisis kredit UniEropa. Namun penguatan tahunan tersebut masih lebih rendah dari perak yang tercatat menguat 37,2% 

• Kekhawatiran investor tersebut kemudian menghantam bursa saham global yang terus melemah dan menyurutkan minat investor pada aset beresiko.
Kondisi  mana  kemudian  berbalik  meningkatkan  minat  beli  pada  emas  sebagai  upaya  perlindungan  investasi  dari  berbagai  macam  resiko  dan ketidakpastian ekonomi. 

• Perhatian pelaku pasar pada pekan ini akan terfokus pada konferensi pejabat bank sentral di Jackson Hole, Wyoming yang akan diselenggarakan pada Jumat  26  Agustus  2011.  Terbit  spekulasi  oleh  sementara  ekonom  bahwa  Chairman  The  Fed  –  Ben  Bernanke  akan  memberikan  sinyal  pemberlakuan program quantitative easing jilid ke3 untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Amerika.

• Setahun yang lalu pada tempat yang sama, Bernanke mengumumkan inisiasi pemberlakuan program quantitative easing jilid ke2 yang berakhir pada Juni
2011,  sebuah  kebijakan  yang  kemudian  mendongkrak  kinerja  emas  hingga  20%  sejak  mulai diberlakukannya.  Pelaku  pasar  saat  ini  akan  mencari  tahu apakah Bernanke akan kembali mengumumkan program quantitative easing jilid ke3 di Jackson Hole tersebut, yang mana akan memberikan dukungan bagi kinerja emas. 

• Sementara itu disisi lain mulai terdapat spekulasi bahwa CME Group akan kembali menaikkan margin perdagangan berjangka emas setidaknya satu kali
lagi, setelah pada bulan ini telah menaikkannya menjadi 5500 USD per kontrak. Kebijakan tersebut akan ditempuh untuk membatasi aksi spekulasi yang terus mendorong lonjakan harga emas dunia.

No comments:

Post a Comment