title cover

title cover

Friday, April 22, 2011

Headline News 22.04.11

US & GLOBAL

• Erosi  dolar  AS  terus  terakselerasi  minggu  ini setelah warning lembaga  Standard  &  Poor's  terhadap  beban  utang besar Amerika Serikat  serta  tanda-tanda  perlambatan  ekonominya.  Namun  pasar  saham  tidak  terpengaruh  oleh  peringatan  S&P's,  yang  pada  hari  Senin  lalu  menyatakan  akan  men-downgrade peringkat  utang  Amerika Serikat  (yang saat ini  di  level AAA)  jika  gagal  mencapai  kesepakatan untuk rencana pemangkasan  utang  $14  trilyun dalam kurun
waktu 2  tahun ini.

• Indeks  dolar  AS  (terhadap  mata  uang  utama  dunia)  merosot  ke  level  terendah  3  tahun  Kamis  kemarin  yang  memicu  lonjakan  harga  komoditas  emas  ke rekor  tertinggi  di  tengah  arus  investasi  yang  marak  pada  aset-aset  yang  memiliki ketergantungan  minim  pada  ekonomi  AS.  Sementara  optimisnya  rilis laporan pendapatan perusahaan AS dan  Eropa kuartal pertama tahun 2011 memicu kenaikan bursa saham dunia  ke  level  tertinggi 33-bulan. 

• Banyak perusahaan Amerika yang memiliki exposure bisnis di  luar negeri, di mana permintaan dan investasi sedang  meningkat. Hal  ini meredam pesimisme dari kinerja ekonomi AS yang kembali menunjukkan tanda-tanda  melambat  karena pertumbuhan lapangan kerja  yang lemah dan harga minyak naik.

• Dolar  mengalami  tekanan  karena  masih  dipertahankannya  level  suku  bunga  yang  ultra-rendah  dan  arus  diversifikasi  bank  sentral  global  dari  dolar  AS  ke
denominasi mata uang dunia lain, meskipun krisis  utang Eropa  kembali mengemuka belakangan ini. Proyeksi bahwa bank  sentral  AS akan  mempertahankan
suku  bunga  sebesar  nol  dekat  untuk  masa  yang  akan  datang,  bahkan  ketika  bank  sentral  utama  lainnya  menaikkan  suku  atau  akan  memperketat,  telah
menekan  dolar dalam beberapa pekan terakhir.

• Indeks  dolar  <.DXY>  turun ke  73,735,  level  terendah  sejak  Agustus  2008.  Minimnya  volume  perdagangan  menjelang
long-weekend Paskah  memperbesar pengurangan bertahap  aset  dolar  bank  sentral  asing  dari  cadangan  mereka.  Secara teknis  ada potensi  indeks  dolar  AS  akan  menuju rekor  rendah  70,698
yang pernah dicapai tahun 2008 lalu.

• Investor  cenderung memburu kembali  aset-aset beresiko, meskipun ada warning karena kekhawatiran  tentang  krisis  utang zona  euro dan  dampak gempa-
tsunami  Jepang  yang  mengganggu rantai  pasokan. Semua faktor  ini  memberikan  sentimen  negatif untuk dolar,  yang akan memicu  akselerasi tekanannya
lebih lanjut. 

• Namun  bursa  saham  tidak  didukung  oleh  kredibilitas  dolar  AS,  karena  banyak  sekali  perusahaan-perusahaan  AS  yang  memiliki
exposure di  luar  negeri. Investor  memburu  saham-saham setelah  laporan  pendapatan  perusahaan  global di  kuartal  pertama  2011 meredam  pesimisme  rilis  data  ekonomi  dunia,
seperti  dari  Jerman  (Ifo)  dan  Amerika  Serikat ( weekly  jobless  claims ).  Indeks  bursa  saham  dunia  yang  tergabung  dalam  indeks  MSCI  naik  selama  3  hari
berturut-turut, dan Kamis kemarin naik 0,7% ke  level tertinggi sejak  Juli 2008. 

• Bursa  saham Wall  Street mengalami  kenaikan pertama  kalinya untuk  basis  mingguan selama 3 minggu terakhir,  setelah laporan  pendapatan  yang  sangat
optimis  dari  sejumlah  perusahaan  industrinya, termasuk Apple,  yang  mendongkrak kembali  sentimen
bullish
pasar. Indeks saham  Eropa,  FTSEurofirst  300
<.FTEU3>, 0,4%, indeks saham  Asia naik ke level tertinggi mereka sejak Januari  2008.

• Lemahnya  dolar  AS  dan  kekhawatiran  inflasi  dunia  memicu  akselerasi  kenaikan  harga  emas  ke  rekor  tertingginya,  $1,508.75,  sementara  harga  perak
<XAG=> melonjak ke level tertinggi 31 tahun di $46,66/ounce.  Harga minyak mentah AS tipe kontrak Juni (CLc1) berlanjut rebound ke  $ 112,35/barel.
Pasar  keuangan  AS  tutup  hari  ini  memperingati  Jumat  Agung  (Paskah),  sementara  pasar  Inggris  akan  ditutup  baik  Jumat  dan  Senin  untuk  akhir  pekan
panjang  merayakan Paskah.

No comments:

Post a Comment