US & GLOBAL
• Erosi dolar AS terus terakselerasi minggu ini setelah warning lembaga Standard & Poor's terhadap beban utang besar Amerika Serikat serta tanda-tanda perlambatan ekonominya. Namun pasar saham tidak terpengaruh oleh peringatan S&P's, yang pada hari Senin lalu menyatakan akan men-downgrade peringkat utang Amerika Serikat (yang saat ini di level AAA) jika gagal mencapai kesepakatan untuk rencana pemangkasan utang $14 trilyun dalam kurun
waktu 2 tahun ini.
• Indeks dolar AS (terhadap mata uang utama dunia) merosot ke level terendah 3 tahun Kamis kemarin yang memicu lonjakan harga komoditas emas ke rekor tertinggi di tengah arus investasi yang marak pada aset-aset yang memiliki ketergantungan minim pada ekonomi AS. Sementara optimisnya rilis laporan pendapatan perusahaan AS dan Eropa kuartal pertama tahun 2011 memicu kenaikan bursa saham dunia ke level tertinggi 33-bulan.
• Banyak perusahaan Amerika yang memiliki exposure bisnis di luar negeri, di mana permintaan dan investasi sedang meningkat. Hal ini meredam pesimisme dari kinerja ekonomi AS yang kembali menunjukkan tanda-tanda melambat karena pertumbuhan lapangan kerja yang lemah dan harga minyak naik.
• Dolar mengalami tekanan karena masih dipertahankannya level suku bunga yang ultra-rendah dan arus diversifikasi bank sentral global dari dolar AS ke
denominasi mata uang dunia lain, meskipun krisis utang Eropa kembali mengemuka belakangan ini. Proyeksi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan
suku bunga sebesar nol dekat untuk masa yang akan datang, bahkan ketika bank sentral utama lainnya menaikkan suku atau akan memperketat, telah
menekan dolar dalam beberapa pekan terakhir.
• Indeks dolar <.DXY> turun ke 73,735, level terendah sejak Agustus 2008. Minimnya volume perdagangan menjelang
long-weekend Paskah memperbesar pengurangan bertahap aset dolar bank sentral asing dari cadangan mereka. Secara teknis ada potensi indeks dolar AS akan menuju rekor rendah 70,698
yang pernah dicapai tahun 2008 lalu.
• Investor cenderung memburu kembali aset-aset beresiko, meskipun ada warning karena kekhawatiran tentang krisis utang zona euro dan dampak gempa-
tsunami Jepang yang mengganggu rantai pasokan. Semua faktor ini memberikan sentimen negatif untuk dolar, yang akan memicu akselerasi tekanannya
lebih lanjut.
• Namun bursa saham tidak didukung oleh kredibilitas dolar AS, karena banyak sekali perusahaan-perusahaan AS yang memiliki
exposure di luar negeri. Investor memburu saham-saham setelah laporan pendapatan perusahaan global di kuartal pertama 2011 meredam pesimisme rilis data ekonomi dunia,
seperti dari Jerman (Ifo) dan Amerika Serikat ( weekly jobless claims ). Indeks bursa saham dunia yang tergabung dalam indeks MSCI naik selama 3 hari
berturut-turut, dan Kamis kemarin naik 0,7% ke level tertinggi sejak Juli 2008.
• Bursa saham Wall Street mengalami kenaikan pertama kalinya untuk basis mingguan selama 3 minggu terakhir, setelah laporan pendapatan yang sangat
optimis dari sejumlah perusahaan industrinya, termasuk Apple, yang mendongkrak kembali sentimen
bullish
pasar. Indeks saham Eropa, FTSEurofirst 300
<.FTEU3>, 0,4%, indeks saham Asia naik ke level tertinggi mereka sejak Januari 2008.
• Lemahnya dolar AS dan kekhawatiran inflasi dunia memicu akselerasi kenaikan harga emas ke rekor tertingginya, $1,508.75, sementara harga perak
<XAG=> melonjak ke level tertinggi 31 tahun di $46,66/ounce. Harga minyak mentah AS tipe kontrak Juni (CLc1) berlanjut rebound ke $ 112,35/barel.
Pasar keuangan AS tutup hari ini memperingati Jumat Agung (Paskah), sementara pasar Inggris akan ditutup baik Jumat dan Senin untuk akhir pekan
panjang merayakan Paskah.
No comments:
Post a Comment