title cover

title cover

Friday, September 14, 2012

Headline News 14.09.12


US & GLOBAL
Bursa saham Amerika dan harga minyak mentah dunia naik sedangkan dolar AS melemah pada sesi Kamis, investor menyambut baik  langkah  stimulus  moneter  The  Fed  yang  diharapkan  akan  meningkatkan  pertumbuhan  ekonomi.  The  Fed  mencanangkan  dimulainya  kembali program stimulus agresif, sembari menyatakan akan membeli  40 miliar USD obligasi setiap bulannya sampai dengan prospek  sektor ketenagakerjaan membaik secara substansialdan sepanjang tingkat inflasi tetap terkelola dengan baik. 

Para analis mengatakan langkah The Fed akan berdampak luas dan merupakan bagian dari pergeseran global menuju stimulus moneter  tambahan. Bank sentral Cina memangkas suku bunga pada bulan Juni dan Juli dan telah menurunkan rasio kecukupan modal perbankan  sebanyak tiga kali sejak akhir 2011 untuk menjamin ketersediaan uang yang digunakan untuk pinjaman baru. Langkah The Fed tersebut  diperkirakan akan kembali memicu aksi serupa dari Cina untuk membantu menopang perekonomian dunia. 

Bursa saham naik tajam setelah The Fed merilis pernyataannya, mendorong indeks S & P 500 ke level tertinggi sejak Desember 2007.  Prospek  suku  bunga  acuan  yang  rendah  juga  mendorong  investor  untuk  mencari  imbal hasil  yang  lebih  tinggi di  aset  berisiko  seperti  saham. The Dow Jones industrial average <DJI.> naik 206,51 poin, atau 1,55 persen, ke 13,539.86. Indeks The Standard & Poor 500 <.  SPX> naik 23,43 poin, atau 1,63 persen, ke 1,459.99. The Nasdaq Composite Index <IXIC.> naik 41.51 poin, atau 1,33 persen, ke 3,155.83. 

Saham‐saham  berkapitalisasi  besar  mencatat  performa  terbaiknya,  saham  Apple  Inc  <AAPL.O>  mencapai  level  penutupan  tertinggi  sepanjang sejarah dan Exxon Mobil <XOM.N>, ditutup pada level tertinggi sepanjang empat tahun terakhir. Hampir sebanyak 600 emiten  di New York Stock Exchange dan Nasdaq menyentuh level tertinggi dalam 52‐pekan terakhir. Total volume perdagangan mencapai 8,14  miliar saham yang merupakan perdagangan tersibuk sejak tanggal 22 Juni mengungguli  rata‐rata perdagangan harian tahun lalu sebesar  7,84 miliar per hari.  

Saham Apple <AAPL.O> naik 1,97 persen ke 682,98 USD per lembar setelah para analis mengatakan penjualan iPhone 5 akan mencapai  dua kali lipat di banding model iPhone 4S pada minggu pertama sejak rilisnya di pasar. Saham Exxon Mobil <XOM.N> naik 1,88 persen ke  91,23 USD per lembar. Sub‐indeks sektor keuangan S & P 500 <GSPF.> menguat 2,58 persen terdongkrak optimisme pasca langkah The  Fed. Indeks saham global MSCI <MIWD00000PUS.> naik 1,11 persen ke 335,39. 

Penguatan aset‐aset beresiko seperti saham ditunjang oleh antisipasi pelonggaran dari The Fed. Sementara itu harga minyak naik seiring  ekspektasi bahwa langkah The Fed akan mendorong investor untuk mengalihkan investasi pada aset‐aset berisiko termasuk komoditas  dan ekuitas, meskipun analis memperingatkan bahwa kondisi perekonomian yang lemah yang mendasari langkah The Fed justru tidak  mendukung kuatnya permintaan pada minyak. Minyak mentah Brent Oktober <LCOc1> naik 94 sen ke 116,90 USD per barel. US crude  <CLc1> naik 1,30 USD ke 98,31 USD per barel. 

Dolar AS melemah secara luas terhadap mata uang utama dunia lainnya, menyentuh level terendah sejak tujuh bulan terhadap yen dan  mencapai  level  terendah  sejak  empat  bulan  terakhir  terhadap  euro.  Euro  sempat  naik  hingga  1,3001,  terdongkrak  upaya  ECB  untuk  membantu mengendalikan tingginya biaya hutang negara‐negara zona euro yang tengah berjuang dengan membengkaknya hutang. 

Harga obligasi Amerika naik, obligasi tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik 7/32 dengan imbal hasil berkisar pada 1,74 persen.  Sebaliknya, imbal hasil obligasi tenor 30‐tahun naik, namun tetap di bawah 3 persen. 

The  Fed  mengambil  langkah  yang  belum  pernah  terjadi  sebelumnya  untuk  mencoba  menekan  pengangguran  di  Amerika  dengan  melakukan  pembelian  obligasi  konvensional  yang  diharapkan  akan  berdampak  langsung  pada  kondisi  ekonomi  negara  tersebut.Bank  sentral juga mengatakan belum memungkinkan untuk  menaikkan suku bunga dari posisi terendahnya saat ini sampai setidaknya hingga  pertengahan‐2015 mendatang. 

The Fed mengatakan pembelian obligasi sebesar 40 miliar USD per bulan ditujukan untuk menjaga tingkat suku bunga pinjaman yang  rendah.  

GOLD & COMMODITIES
Emas  naik  2  persen  Kamis  lalu,  mendekati  level  tertinggi  tahunannya  setelah  the  Fed  meluncurkan  program  stimulus  agresif  lainnya,  program stimulus yang mendukung pada logam mulia. 

Metal mendapat penguatan confidence setelah bank sentral AS mengatakan akan membeli $40 milyar dari mortgage debt per bulan dan  berlanjut untuk membeli aset‐aset hingga outlook untuk jobs membaik secara mendasar.  

"They are emphasizing the growth mandate, and that means they don't care about inflation other than giving lip service to it," kata Axel  Merk, kepala investment officer pada Merk Funds, yang mana memiliki $600 juta pada currency mutual‐fund assets.  

"The price of gold will do very well in the years to come," kata Merk.  


OIL & COMMODITIES
Oil  naik  pada  perdagangan  yang  mantap  Kamis  lalu,  dengan  Brent  futures  naik  dalam  enam  harinya,  setelah  the  Fed  mengumumkan  pernyataan bahwa bank sentral akan membuat pembelian aset tambahan yang akan membeli $ 40 milyar pada mortgage debt perbulan  hingga membaiknya outlook jobs, dan menjaga tingkat suku bunga rendah hingga sekurang‐kurangnya tahun 2015.  

Thomson Reuters‐Jefferies CRB dari indeks komoditas naik 0.55 persen, kenaikan dalam enam harinya, untuk menyentuh level tertinggi  sejak bulan Maret, sementara itu pasar ekuitas memperluas kenaikannya. 

Kontrak October Brent menghadapi expiration Kamis lalu, yang membantu perdagangan choppy yang naik turun. 

"The seemingly open‐ended purchase of mortgage‐backed securities at $40 billion per month gives the markets the QE3 that had been  priced in to a great degree," kata John Kilduff, mitra pada Again Capital LLC di New York.  

"The  Fed's  policy  moves  will  likely  push  oil  prices  higher,  but  you  must  be  mindful  that  the  policy  considerations  are  a  reaction  to  underlying conditions that are not favorable to a robust demand environment for oil, at the same time."  


EURO ZONE
Pertumbuhan ekonomi di zona euro diprediksi masih lemah dan “meningkatnya ketidakpastian” tengah menekan kepercayaan, demikian bank sentral Eropa (ECB) mengatakan dalam buletin  bulanannya, dan menambahkan bahwa ekspektasi inflasi masih berlanjut naik. ECB mempertahankan suku bunganya di level rekor terendahnya 0.75% di pekan lalu, dan mengatakan bahwa  ekonomi zona euro kemungkinan akan mengalami kontraksi yang lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya dalam tahun ini.  

Sementara itu lembaga riset ekonomi Jerman, IfW, memangkas proyeksi pertumbuhan 2012 sebesar 0.1% untuk negara terbesar perekonomiannya di Eropa menjadi 0.8% menyususl kondisi  ekonomi global yang masih suram dan sejumlah perusahaan Jerman menghentikan sementara investasinya. IfW juga memangkas proyeksi pertumbuhan 2013 menjadi 1.1% dari 1.7% di  bulan Juni lalu. 

Euro melanjutkan penguatannya terhadap dolar, mencapai level tertinggi 4 bulan setelah The Fed mengumumkan program stimulus agresif lainnya untuk mendorong pemulihan ekonomi.  The Fed akan membeli $40 milyar kredit hipotek setiap bulan dan akan melanjutkan pembelian aset‐aset lainnya hingga terjadi perbaikan di sektor pasar tenaga kerja. Euro menembus di atas  level $1.3, setelah mencatat intraday high di $1.3001, level tertingginya sejak awal Mei lalu, dan kemudian bergerak di sekitar $1.2986, naik 0.6% dari posisi penutupan New York hari Rabu.  Sedangkan terhadap yen, penguatan euro masih relatif terbatas setelah hanya mencatat intraday high di 100.75 yen. 

Partai pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte kembali menang pemilu di Belanda. Pemilu itu juga memenangkan secara telak partai‐partai pendukung pro integrasi Eropa, sekaligus jadi ajang  kekalahan telak bagi para politisi yang menolak Uni Eropa maupun yang anti imigran. Menurut kantor berita Reuters, kubu Liberal kanan‐tengah pimpinan Rutte berhasil menduduki 41 dari  150 kursi di DPR (Majelis Rendah). Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD) pimpinan Rutte itu unggul dua kursi dari Partai Buruh, yang berhaluan kiri‐tengah dan menduduki 39  kursi. Hasil ini sudah cukup membuat kubu Liberal menyatakan diri menang Pemilu, apalagi sudah ada ucapan selamat dari Pemimpin Partai Buruh, Diederik Samsom. Rutte berjanji bahwa  hari ini segera menyusun kabinet baru. Dia belum memastikan partai‐partai mana saja yang akan jadi mitra koalisi di pemerintahan. Namun, tampilnya kubu Liberal dan Partai Buruh di urutan  dua besar hasil Pemilu menandakan bahwa mayoritas rakyat Belanda masih mendukung integrasi negara mereka di Uni Eropa. Walau sejumlah negara Uni Eropa pengguna mata uang euro  sedang krisis, para pemilih di Belanda masih yakin masalah itu bisa ditangani secara kolektif. Hasil Pemilu ini memukul kubu anti integrasi, maupun yang menolak program penghematan dan  pinjaman darurat (bailout) yang diterapkan Uni Eropa. 


U.K.
Sterling menguat terhadap dolar AS setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 4‐bulan terakhir di 1.6174 terdongkrak oleh diumumkannya program stimulus keuangan oleh  The Fed untuk menopang pertumbuhan ekonomi Ameirka. Pelonggaran moneter The Fed berdampak negatif pada kinerja dolar AS karena memperbanyak jumlah dolar AS yang  beredar di pasar keuangan. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,27 persen terhadap dolar AS ke 1.6150.  

Namun demikian sterling tertekan terhadap euro yang dipengaruhi oleh bertumbuhnya kepercayaan dikalangan investor pasca persetujuan dari Mahkamah Konstitusi Jerman  pada program bailout kawasan Uni Eropa dan adanya harapan bahwa ECB akan melakukan langkah untuk menurunkan imbal hasil beberapa negara yang bermasalah secara  keuangan. Sterling mencapai level 1.2426 yang merupakan level terendahnya sejak awal Juli silam terhadap euro. 

Sementara itu salah satu penasihat BoE – David Kohn menyarankan pada perbankan Inggris untuk memangkas eksposur terhadap investasinya di kawasan Uni Eropa, untuk  kemudian mengalihkannya pada sektor kredit domestic Inggris. Pasar kredit Inggris perlu mendapat sokongan dengan tujuan untuk menopang performa pemulihan ekonomi  negara tersebut, demikian tandas Kohn.

JAPAN
Wakil menteri keuangan untuk urusan internasional, Takehiko Nakao, menegaskan bahwa pergerakan mata uang belakangan ini terlihat sangat spekulatif, dan mengingatkan pasar terhadap  pergerakan liar mata uang. Pergerakan spekulatif di pasar uang adalah sesuatu yang tidak diharapkan, demikian ditegaskannya, sebuah indikasi kesiapan Tokyo untuk melakukan intervensi di  pasar uang untuk meredam lonjakan yen. 

Dolar menembus level terendah 7 bulan yang baru terhadap yen usai rilis data jobless claims AS semalam yang lebih buruk dari perkiraan. Dolar jatuh ke 77.54 yen, level terendahnya sejak  medio  Februari,  dan  kemudian  bergerak  di  sekitar  77.50,  turun 0.3%.  Namun  usai  sidang  The  Fed,  dolar  sempat  melanjutkan  koreksinya  hingga  hit  day  low  di  77.14  yen  dan  kemudian  memperkecil kerugiannya dengan bergerak di sekitar 77.50 yen. 

Jumlah klaim pengangguran di pekan lalu naik melampaui ekspektasi pasar, dimana sejumlah wilayah melaporkan kenaikan tersebut akibat dampak dari Badai Tropis Isaac. Jumlah klaim  meningkat  15000  menjadi  382.000,  level  tertinggi  dalam  2  bulan,  melampaui  ekspektasi  sebesar  370.000,  demikian  dilaporkan  Departemen  Tenaga  Kerja  AS.  Sementara  data  pekan  sebelumnya mengalami revisi naik menjadi 367.000 dari laporan awalnya 365.000. Seorang pejabat Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Badai Tropis Isaac, yang melanda sebagian  wilayah negara, menyumbang sekitar 9.000 dari klaim yang diajukan pekan lalu. 

Semantara usai sidangnya semalam The Fed mengumumkan program stimulus agresif lainnya untuk mendorong pemulihan ekonomi. The Fed akan membeli $40 milyar kredit hipotek setiap  bulan dan akan melanjutkan pembelian aset‐aset lainnya hingga terjadi perbaikan di sektor pasar tenaga kerja. 


AUSTRALIA
Australian  dan  New  Zealand  dollar  naik  ke  level  tertinggi  mingguan  Kamis  lalu  dan  dapat  menguat  lebih  tinggi  dari  the  Fed  yang  meluncurkan  stimulus  terbaru  putaran  berikutnya dalam harian.  

Pasar dimanapun menunggu dengan cemas untuk melihat jika the Fed akan mengumumkan quantitative easing berikutnya Kamis ini,  yang mana dapat memberikan dorongan  lainnya pada aset‐aset beresiko. Seorang trader melihat kemungkinan untuk kembali ke level $1.1081, level tertinggi yang terjadi dalam tahun 2011.   

Ekspektasi bahwa the Fed akan memperkenalkan langkah stimulus terkini membantu mendorong untuk menekan harga Australian bond futures turun.  

JP Morgan interest rate strategist Sally Auld mengatakan harga bond futures turun keseluruhannya Kamis lalu dari didepannya meeting dari Federal Open Markets Committee  (FOMC).  

Sektor konstruksi mencatatkan penurunan terbesarnya dalam employment dari tahun sebelumnya, yang turun 70.200 atau 6.7 persen. 


SWISS
Swiss franc naik secara singkat versus euro dan dollar Kamis lalu setelah Swiss National Bank mengatakan akan melanjutkan pada batas level 1.20 francs dalam euro/Swiss, yang  mengecewakan beberapa pelaku pasar yang telah berspekulasi bahwa batas tersebut kemungkinan dinaikkan. 

Euro <EURCHF=> melorot ke harian terendahnya di level 1.2080 Swiss francs sebelum menekan pelemahannya untuk diperdagangkan pada level 1.2102 francs, sedikit berubah  dari sebelum keputusan.  

Minggu  lalu  euro  terdorong  ke  level  tertinggi  delapan  bulannya  1.2155  francs  pada  spekulasi  SNB  akan  menaikkan  batas  level  1.22  francs  untuk  menangani  deflasi  dan  perlambatan pertumbuhan ekonomi Swiss.  

Dollar juga tertekan ke level  terendah harian 0.93549 francs sebelum mengalami recovery untuk diperdagangkan pada level 0.93700 francs <CHF=>, hampir tidak berubah  dalam hariannnya.  

No comments:

Post a Comment